Ada
perempuan yang, ketika menarik perhatian laki-laki, tidak sadar betapa
kuatnya pakaian mereka yang tidak sopan menstimulasi api hawa nafsu pada
lawan jenis. Seorang perempuan yang berpakaian tidak sopan bisa saja
berpikir bahwa seorang lelaki hanyalah mengagumi dia – dan dia senang
dikagumi – tetapi seringkali yang terjadi adalah lebih dari itu. Karena
hawa nafsu laki-laki lebih mudah terpicu, penampakan ketelanjangan
seorang perempuan, atau lekak lekuk tubuhnya, memiliki efek menggoda
yang kuat pada hati dan dagingnya. Jika seorang lelaki yang
ganteng sering-sering mendekatimu (perempuan), dan membelai-belai
tanganmu atau lehermu atau bahumu, dan dengan lembut menyentuhmu,
bagaimanakah hal itu akan mempengaruhimu? Secara sensual pastinya! Ini
adalah efek yang sama yang dilakukan seorang perempuan kepada seorang
lelaki jika lelaki itu melihat dia memakai rok yang pendek, baju yang
ketat atau berpotongan rendah, pakaian tembus pandang, baju tidak
berlengan, atau celana yang ketat.”
Pakaian yang ketat adalah hal yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi laki-laki sama seperti pakaian yang terlalu pendek atau terbuka.
kebanyakan laki-laki yang menghubungi kami dalam survei tersebut mengatakan bahwa ROK KETAT, BLOUSE KETAT, JEANS YANG KETAT, dan PAKAIAN RENANG mempunyai “potensi yang SANGAT BESAR” untuk menimbulkan hawa nafsu. Ada populer bagi sebagian wanita untuk memakai stocking yang ketat dipadukan dengan rok yang pendek atau hanya baju atas yang panjang, dan bepikir bahwa mereka sopan karena mereka “tertutup semua,” tetapi justru itu sangat menggoda. Dalam survei kami, seorang lelaki mengaku bahwa pakaian yang ketat “sangat menggoda dan berpotensi menimbulkan hawa nafsu.” Ada lagi yang berkata, “Anda tidak perlu melihat kulit, karena semua bentuk lekuk tubuh terlihat [jika pakaian terlalu ketat].” Ada lagi yang bersaksi, “Menurut saya, masalah nomor satu adalah pakaian apapun yang ketat pada kulit, apakah itu jeans, celana, baju, rok, apapun. Jika pakaian itu ketat, tidak peduli berapa panjang pun, sudah tidak ada yang perlu dibayangkan lagi, semua lekuk terlihat, dan ini membuat fungsi pakaian untuk menutupi kulit menjadi tidak berarti.” Ada lagi yang berkata, “Satu hal yang saya lihat di gereja saya adalah pakaian ketat. Memang, bisa saja pakaian itu menutupi tubuh, tetapi menyingkapkan bentuk tubuh wanita. Ini bisa bahkan lebih menggoda bagi seorang laki-laki.” Pakaian yang terlalu ketat pada laki-laki juga tidak baik. Memang masing-masing orang harus menjaga hatinya sendiri. Tetapi jika kita dengan sadar menjadi batu sandungan bagi saudara atau saudari kita, maka kita bersalah pada Kristus. “Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus‘ (1 Kor. 8:12)
Walaupun seorang wanita mungkin tidak menyadari seberapa besar pakaiannya yang tidak sopan mempengaruhi laki-laki, jelas dia sadar bahwa perilakunya itu menarik banyak perhatian, dan lebih lanjut lagi dia tahu bahwa perhatian itu bersifat seksual. …Ketika seorang wanita lebih mementingkan dirinya diperhatikan daripada kebaikan orang lain, dia sangat kekurangan kasih Allah dalam hatinya. Kasih tidak mencari kesenangan sendiri, tidak memikirkan kepentingan sendiri (1 Korintus 13:4-6). Allah tidak memberikan kita kebebasan untuk berpakaian seenak kita. “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” (Galatia 5:13). Ketika kita mengasihi Tuhan sebagaimana seharusnya, pakaian kita tidak akan kita pilih untuk menarik perhatian kepada diri kita. Ketika kita mengasihi sesama kita seperti Allah mengasihi mereka, kita akan ingin memiliki pengaruh yang saleh atas mereka.”
Pakaian yang ketat adalah hal yang berpotensi menjadi batu sandungan bagi laki-laki sama seperti pakaian yang terlalu pendek atau terbuka.
kebanyakan laki-laki yang menghubungi kami dalam survei tersebut mengatakan bahwa ROK KETAT, BLOUSE KETAT, JEANS YANG KETAT, dan PAKAIAN RENANG mempunyai “potensi yang SANGAT BESAR” untuk menimbulkan hawa nafsu. Ada populer bagi sebagian wanita untuk memakai stocking yang ketat dipadukan dengan rok yang pendek atau hanya baju atas yang panjang, dan bepikir bahwa mereka sopan karena mereka “tertutup semua,” tetapi justru itu sangat menggoda. Dalam survei kami, seorang lelaki mengaku bahwa pakaian yang ketat “sangat menggoda dan berpotensi menimbulkan hawa nafsu.” Ada lagi yang berkata, “Anda tidak perlu melihat kulit, karena semua bentuk lekuk tubuh terlihat [jika pakaian terlalu ketat].” Ada lagi yang bersaksi, “Menurut saya, masalah nomor satu adalah pakaian apapun yang ketat pada kulit, apakah itu jeans, celana, baju, rok, apapun. Jika pakaian itu ketat, tidak peduli berapa panjang pun, sudah tidak ada yang perlu dibayangkan lagi, semua lekuk terlihat, dan ini membuat fungsi pakaian untuk menutupi kulit menjadi tidak berarti.” Ada lagi yang berkata, “Satu hal yang saya lihat di gereja saya adalah pakaian ketat. Memang, bisa saja pakaian itu menutupi tubuh, tetapi menyingkapkan bentuk tubuh wanita. Ini bisa bahkan lebih menggoda bagi seorang laki-laki.” Pakaian yang terlalu ketat pada laki-laki juga tidak baik. Memang masing-masing orang harus menjaga hatinya sendiri. Tetapi jika kita dengan sadar menjadi batu sandungan bagi saudara atau saudari kita, maka kita bersalah pada Kristus. “Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus‘ (1 Kor. 8:12)
Walaupun seorang wanita mungkin tidak menyadari seberapa besar pakaiannya yang tidak sopan mempengaruhi laki-laki, jelas dia sadar bahwa perilakunya itu menarik banyak perhatian, dan lebih lanjut lagi dia tahu bahwa perhatian itu bersifat seksual. …Ketika seorang wanita lebih mementingkan dirinya diperhatikan daripada kebaikan orang lain, dia sangat kekurangan kasih Allah dalam hatinya. Kasih tidak mencari kesenangan sendiri, tidak memikirkan kepentingan sendiri (1 Korintus 13:4-6). Allah tidak memberikan kita kebebasan untuk berpakaian seenak kita. “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” (Galatia 5:13). Ketika kita mengasihi Tuhan sebagaimana seharusnya, pakaian kita tidak akan kita pilih untuk menarik perhatian kepada diri kita. Ketika kita mengasihi sesama kita seperti Allah mengasihi mereka, kita akan ingin memiliki pengaruh yang saleh atas mereka.”
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar