Bagaimanakah seseorang itu bisa memuliakan Tuhan? Tujuan paling
penting bagi setiap orang, dan bagi siapapun yang pernah terlahir ke
dunia adalah untuk memuliakan Tuhan. Inilah arti dari kehidupan itu
sendiri. Memuliakan Tuhan adalah tujuan utama dalam kehidupan orang
Kristen.
Saya menyarankan beberapa cara yang praktis bagi orang Kristen untuk memuliakan Tuhan.
Mengaku Dosa
Fakta bahwa kita telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus, dibenarkan, dikuduskan di dalam Kristus, tidak membuat kita kebal terhadap dosa. Dosa masih menjadi masalah sehari-hari yang harus kita taklukkan. Dosa dalam konteks orang percaya, tidak lagi dapat membawanya dihukum di neraka, namun dosa ini dapat merusak hubungannya dengan Tuhan, yang berakibat pada rusaknya hidup kerohaniannya. Akhirnya, ia gagal menjalani hidup yang memuliakan Tuhan.
Dengan mengaku dosa, seseorang menyesal akan dosanya sehingga membebaskan dirinya terhadap mempersalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada dirinya. Adam menjadi ilustrasi dalam hal ini, ketika Tuhan berhadapan dengan Adam (Kej. 3:12), Adam seakan berkata: ini karena Engkau, seandainya aku tidak diberikan perempuan ini, mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Melakukan hal demikian adalah mempersalahkan Tuhan dan menempatkan kesalahan itu kepada-Nya. Tuhan tidak pernah bersalah ketika kita berdosa. Menempatkan kesalahan seperti itu adalah fitnah terhadap kesucian-Nya. Jadi siapa pun yang mencoba untuk diam-diam mempersalahkan Tuhan atas dosanya, ia telah berbuat dosa yang menyedihkan dan melawan kekudusan Tuhan. 1 Yoh. 1:19 “Jika kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Bahasa Yunani untuk ‘mengaku’ adalah Homologeo, artinya “untuk berkata hal yang sama.” Mengaku artinya setuju akan Tuhan bahwa dosa adalah sesuatu yang melawan kekudusan Tuhan dan kita sangat menyesalinya. Sikap yang seperti itu memuliakan Tuhan. Tuhan itu setia dan langsung memaafkan pada saat kita setuju kepada-Nya.
Buah Roh
Dalam Yohanes 15:8 “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”.
Mengapa? karena dengan demikian dunia dapat melihat hasil yang nyata dari kehidupan rohani orang percaya. Untuk itulah kita ada, yaitu untuk menunjukkan keberadaan Tuhan kepada dunia dan bahwa hukum-hukum-Nya berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali. Kolose 1:10 “Sehingga hidupmu layak dihadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah“. Pekerjaan yang baik adalah buah yang harus kita perlihatkan sebagai kesaksian. Ketika kita tinggal dalam kehidupan akan pekerjaan yang baik, dunia melihat dan memuliakan Bapa kita di surga (Mat.5:16).
Berikan Puji-pujian Kepada Tuhan
Mazmur 50:23 “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku, siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya”.
Samuel 12:26-31. Ketika Yoab menang melawan Raba dan mendapatkan mahkota musuh, dia pergi mencari Daud sehingga dapat memberikan mahkota itu kepada Daud. Ini adalah ilustrasi yang bagus bahwa orang Kristen harus tunduk kepada tuannya. Kita adalah pemenang-pemenang, yang menang atas dosa dan memperoleh kehidupan, tetapi kita tidak memakai mahkotanya, namun kita berikan kepada Tuhan yang telah memenangkan kemenangan untuk kita.
Mencukupkan Diri
Kita mungkin tidak puas terhadap diri kita sendiri dan situasi yang kita alami, akan tetapi siapa yang menciptakan kita? Tuhan, dan Dia berjanji akan memenuhi kebutuhan kita, bukan keinginan kita. Ketika kita mencukupkan diri, kita mengakui Allah berdaulat dalam kehidupan kita dan itu
memuliakan Tuhan.
Jika kita tidak mencukupkan diri, sama saja halnya dengan mempertanyakan kebijaksanaan Tuhan, hal itu tidaklah memuliakan-Nya. Rasul Paulus mengaku “Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan” (Filipi 4:11). Paulus percaya bahwa Tuhan akan menggunakan segala hal – kemiskinan sama hal dengan kelimpahan, kenyamanan sama halnya dengan penderitaan, untuk kebaikan Paulus dan kemuliaan Tuhan (Roma 8:28).
Seorang Kristen yang tidak belajar mencukupkan diri karena berbagai alasan: pekerjaan, keluarga, keuangan, keadaan, hal ini adalah kesaksian yang buruk tentang kebaikan Tuhan kepada kita sebagai orang percaya.
Berdoa Seturut KehendakNya
Yesus berkata: “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak” (Yoh.14:13).
Berdoa dalam nama-Nya berarti berdoa sesuai dengan karakter dan kehendak-Nya. Doa harus selalu berdampingan dengan ketaatan pada Firman-Nya. Berdoa tanpa melakukan kehendak Tuhan tidak ada gunanya.
Dan adalah kesukaan bagi Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya dalam menjawab doa. Inilah mengapa Dia meminta kita untuk berdoa, Dia akan menunjukkan kebesaran-Nya melalui doa yang kita naikkan.
Nyatakan FirmanNya
Rasul Paulus menulis, “berdoalah untuk kami, supaya Firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi diantara kami” (2 Tesalonika 3:1).
Kita menghormati-Nya dengan menjadikan Firman-Nya diketahui dan dimengerti orang lain. Semakin sering kita memberitakan Firman, baik melalui mulut, maupun perbuatan, semakin Tuhan dimuliakan melalui hidup kita.
Membagikan kebenaran Alkitab / Firman Tuhan adalah pelayaanan yang paling dibutuhkan saat ini, namun juga merupakan tugas yang sering dihindari banyak orang Kristen, sebab usaha memberitakan Firman Tuhan sangat berisiko dibenci dan ditolak orang. Akan tetapi, tidak ada alasan untuk tidak memberitakan kebenaran, kecuali Anda tidak ingin memiliakan Tuhan.
Membimbing yang Lain kepada Kristus
Tuhan dipermuliakan ketika banyak orang yang memberi diri diselamatkan. Dia dimuliakan ketika penjara belenggu iblis dipatahkan dan orang terbebas dari kegelapan kepada terang Kristus. Banyak orang diselamatkan dari dosa untuk memberikan kemuliaan bagi Tuhan. Semakin banyak orang menjadi percaya atau diselamatkan, itu menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah ( 2 Korintus 4:15).
Bagaimana Menyenangkan Tuhan
Ketika kita hidup untuk memuliakan Tuhan, Dia meresponnya dengan memberikan kita sukacita yang berlimpah. Akan tetapi orang Kristen dapat mengalami pengalaman sukacita surgawi walau dalam keadaan sedih, putus asa, sakit dan dalam kegagalan. Faktanya hanya dosalah yang dapat merengut sukacita bagi orang Kristen. Ketika sukacita itu hampir pudar, tentu ini merupakan tanda gangguan (dosa) atau ketidakpercayaan. Apa yang harus kita lakukan pada saat seperti itu? Bangkitlah dan berdoalah, serta akuilah dosa-dosa Anda, maka Tuhan akan mengampuni dan memulihkanmu.
Sumber: www.gty.org
Saya menyarankan beberapa cara yang praktis bagi orang Kristen untuk memuliakan Tuhan.
Mengaku Dosa
Fakta bahwa kita telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus, dibenarkan, dikuduskan di dalam Kristus, tidak membuat kita kebal terhadap dosa. Dosa masih menjadi masalah sehari-hari yang harus kita taklukkan. Dosa dalam konteks orang percaya, tidak lagi dapat membawanya dihukum di neraka, namun dosa ini dapat merusak hubungannya dengan Tuhan, yang berakibat pada rusaknya hidup kerohaniannya. Akhirnya, ia gagal menjalani hidup yang memuliakan Tuhan.
Dengan mengaku dosa, seseorang menyesal akan dosanya sehingga membebaskan dirinya terhadap mempersalahkan Tuhan atas apa yang terjadi pada dirinya. Adam menjadi ilustrasi dalam hal ini, ketika Tuhan berhadapan dengan Adam (Kej. 3:12), Adam seakan berkata: ini karena Engkau, seandainya aku tidak diberikan perempuan ini, mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Melakukan hal demikian adalah mempersalahkan Tuhan dan menempatkan kesalahan itu kepada-Nya. Tuhan tidak pernah bersalah ketika kita berdosa. Menempatkan kesalahan seperti itu adalah fitnah terhadap kesucian-Nya. Jadi siapa pun yang mencoba untuk diam-diam mempersalahkan Tuhan atas dosanya, ia telah berbuat dosa yang menyedihkan dan melawan kekudusan Tuhan. 1 Yoh. 1:19 “Jika kita mengaku dosa kita maka Ia adalah setia dan adil sehingga ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Bahasa Yunani untuk ‘mengaku’ adalah Homologeo, artinya “untuk berkata hal yang sama.” Mengaku artinya setuju akan Tuhan bahwa dosa adalah sesuatu yang melawan kekudusan Tuhan dan kita sangat menyesalinya. Sikap yang seperti itu memuliakan Tuhan. Tuhan itu setia dan langsung memaafkan pada saat kita setuju kepada-Nya.
Buah Roh
Dalam Yohanes 15:8 “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku”.
Mengapa? karena dengan demikian dunia dapat melihat hasil yang nyata dari kehidupan rohani orang percaya. Untuk itulah kita ada, yaitu untuk menunjukkan keberadaan Tuhan kepada dunia dan bahwa hukum-hukum-Nya berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali. Kolose 1:10 “Sehingga hidupmu layak dihadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah“. Pekerjaan yang baik adalah buah yang harus kita perlihatkan sebagai kesaksian. Ketika kita tinggal dalam kehidupan akan pekerjaan yang baik, dunia melihat dan memuliakan Bapa kita di surga (Mat.5:16).
Berikan Puji-pujian Kepada Tuhan
Mazmur 50:23 “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku, siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya”.
Samuel 12:26-31. Ketika Yoab menang melawan Raba dan mendapatkan mahkota musuh, dia pergi mencari Daud sehingga dapat memberikan mahkota itu kepada Daud. Ini adalah ilustrasi yang bagus bahwa orang Kristen harus tunduk kepada tuannya. Kita adalah pemenang-pemenang, yang menang atas dosa dan memperoleh kehidupan, tetapi kita tidak memakai mahkotanya, namun kita berikan kepada Tuhan yang telah memenangkan kemenangan untuk kita.
Mencukupkan Diri
Kita mungkin tidak puas terhadap diri kita sendiri dan situasi yang kita alami, akan tetapi siapa yang menciptakan kita? Tuhan, dan Dia berjanji akan memenuhi kebutuhan kita, bukan keinginan kita. Ketika kita mencukupkan diri, kita mengakui Allah berdaulat dalam kehidupan kita dan itu
memuliakan Tuhan.
Jika kita tidak mencukupkan diri, sama saja halnya dengan mempertanyakan kebijaksanaan Tuhan, hal itu tidaklah memuliakan-Nya. Rasul Paulus mengaku “Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan” (Filipi 4:11). Paulus percaya bahwa Tuhan akan menggunakan segala hal – kemiskinan sama hal dengan kelimpahan, kenyamanan sama halnya dengan penderitaan, untuk kebaikan Paulus dan kemuliaan Tuhan (Roma 8:28).
Seorang Kristen yang tidak belajar mencukupkan diri karena berbagai alasan: pekerjaan, keluarga, keuangan, keadaan, hal ini adalah kesaksian yang buruk tentang kebaikan Tuhan kepada kita sebagai orang percaya.
Berdoa Seturut KehendakNya
Yesus berkata: “dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak” (Yoh.14:13).
Berdoa dalam nama-Nya berarti berdoa sesuai dengan karakter dan kehendak-Nya. Doa harus selalu berdampingan dengan ketaatan pada Firman-Nya. Berdoa tanpa melakukan kehendak Tuhan tidak ada gunanya.
Dan adalah kesukaan bagi Tuhan untuk menyatakan kemuliaan-Nya dalam menjawab doa. Inilah mengapa Dia meminta kita untuk berdoa, Dia akan menunjukkan kebesaran-Nya melalui doa yang kita naikkan.
Nyatakan FirmanNya
Rasul Paulus menulis, “berdoalah untuk kami, supaya Firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi diantara kami” (2 Tesalonika 3:1).
Kita menghormati-Nya dengan menjadikan Firman-Nya diketahui dan dimengerti orang lain. Semakin sering kita memberitakan Firman, baik melalui mulut, maupun perbuatan, semakin Tuhan dimuliakan melalui hidup kita.
Membagikan kebenaran Alkitab / Firman Tuhan adalah pelayaanan yang paling dibutuhkan saat ini, namun juga merupakan tugas yang sering dihindari banyak orang Kristen, sebab usaha memberitakan Firman Tuhan sangat berisiko dibenci dan ditolak orang. Akan tetapi, tidak ada alasan untuk tidak memberitakan kebenaran, kecuali Anda tidak ingin memiliakan Tuhan.
Membimbing yang Lain kepada Kristus
Tuhan dipermuliakan ketika banyak orang yang memberi diri diselamatkan. Dia dimuliakan ketika penjara belenggu iblis dipatahkan dan orang terbebas dari kegelapan kepada terang Kristus. Banyak orang diselamatkan dari dosa untuk memberikan kemuliaan bagi Tuhan. Semakin banyak orang menjadi percaya atau diselamatkan, itu menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah ( 2 Korintus 4:15).
Bagaimana Menyenangkan Tuhan
Ketika kita hidup untuk memuliakan Tuhan, Dia meresponnya dengan memberikan kita sukacita yang berlimpah. Akan tetapi orang Kristen dapat mengalami pengalaman sukacita surgawi walau dalam keadaan sedih, putus asa, sakit dan dalam kegagalan. Faktanya hanya dosalah yang dapat merengut sukacita bagi orang Kristen. Ketika sukacita itu hampir pudar, tentu ini merupakan tanda gangguan (dosa) atau ketidakpercayaan. Apa yang harus kita lakukan pada saat seperti itu? Bangkitlah dan berdoalah, serta akuilah dosa-dosa Anda, maka Tuhan akan mengampuni dan memulihkanmu.
Sumber: www.gty.org
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar