Salah
satu kesalahan fatal yang dapat kita perbuat dalah memilih pasangan
hidup yang tidak serasi. Ada banyak unsur yang terlibat dalam pemilihan
pasangan hidup namun ada dua yang terpenting dan keduanya tersurat dalam
Kitab Suci.Pertama kita harus memilih yang seiman – sesama pengikut
Kristus (1 Kor. 7:39 dan 2 Kor. 6:14) – dan kedua, kita mesti memilih yang sepadan alias cocok sehingga dapat menjadi penolong bagi kita (Kej2:18).
Hanya memilih yang seiman namun minus kecocokan adalah jaminan hilangnya kerukunan dalam keluarga dan lahirnya kedukaan di hati.Sebaliknya, hanya memilih yang cocok tetapi tidak seiman akan mengundang masalah kerohanian dan sudah pasti mendukakan hati Tuhan.Jika kita tidak ingin berjumpa dengan penyakit jantung koroner maka salah, satu hal yang harus kita lakukan adalah memulai gaya hidup yang sehat. Gaya hidup adalah bagian yang sangat penting dalam pemilihan pasangan hidup.
Jika hidup kita tidak karuan, besar kemungkinan kita bertemu dengan pasangan yang tidak karuan pula dan pernikahan pun berakhir dengan kekacauan. Bila hidup kita tidak karuan namun menikah dengan pasangan yang hidup benar, baik kita maupun dia akan sama-sama merana dan tidak akan menemukan kecocokan.Berdasarkan logika sederhana ini, mau tidak mau kita sampai pada kesimpulan bahwa pilihan terbaik adalah, "tidak berjalan menurut nasihat orang fasik dan tidak berdiri di jalan orang berdosa dan tidak duduk dalam kumpulan pencemooh" sehingga kita dapat bertemu dan bersanding dengan sesama orang yang "kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Memilih pasangan hidup tidak sama dengan membeli kendaraan; memilih pasangan hidup lebih mirip dengan bermain biola. Kita tidak bisa membeli keterampilan untuk memainkan biola; kita harus belajar dan berlatih baru bisa memainkan biola.Dengan kata lain, keterampilan bermain biola haruslah menjadi bagian dari diri kita terlebih dahulu sebelum kita mahir memainkannya.
Hanya memilih yang seiman namun minus kecocokan adalah jaminan hilangnya kerukunan dalam keluarga dan lahirnya kedukaan di hati.Sebaliknya, hanya memilih yang cocok tetapi tidak seiman akan mengundang masalah kerohanian dan sudah pasti mendukakan hati Tuhan.Jika kita tidak ingin berjumpa dengan penyakit jantung koroner maka salah, satu hal yang harus kita lakukan adalah memulai gaya hidup yang sehat. Gaya hidup adalah bagian yang sangat penting dalam pemilihan pasangan hidup.
Jika hidup kita tidak karuan, besar kemungkinan kita bertemu dengan pasangan yang tidak karuan pula dan pernikahan pun berakhir dengan kekacauan. Bila hidup kita tidak karuan namun menikah dengan pasangan yang hidup benar, baik kita maupun dia akan sama-sama merana dan tidak akan menemukan kecocokan.Berdasarkan logika sederhana ini, mau tidak mau kita sampai pada kesimpulan bahwa pilihan terbaik adalah, "tidak berjalan menurut nasihat orang fasik dan tidak berdiri di jalan orang berdosa dan tidak duduk dalam kumpulan pencemooh" sehingga kita dapat bertemu dan bersanding dengan sesama orang yang "kesukaannya ialah Taurat Tuhan dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Memilih pasangan hidup tidak sama dengan membeli kendaraan; memilih pasangan hidup lebih mirip dengan bermain biola. Kita tidak bisa membeli keterampilan untuk memainkan biola; kita harus belajar dan berlatih baru bisa memainkan biola.Dengan kata lain, keterampilan bermain biola haruslah menjadi bagian dari diri kita terlebih dahulu sebelum kita mahir memainkannya.
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar