Semangat penginjilan
yang ditahan, bahkan dilenyapkan, baptisan bayi yang menghasilkan
anggota jemaat atau orang Kristen tanpa dilahirkan kembali, serta sistem
gereja yang disatukan dengan pemerintah dari Calvinisme telah
menghantar masyarakat benua Eropa menjadi apatis terhadap perkara rohani
dan tinggal sedikit waktu lagi akan menjadi wilayah Islam.
Banyak Negara yang menjadi pengayom gereja-gereja calvinistik atas dasar konsep penyatuan gereja dengan Negara. Mereka menggaji Gembala gereja-negara seperti mereka menggaji pegawai negeri mereka. Setiap bulan para “pendeta” menerima gaji mereka dari pemerintah.
Tanpa
disadari oleh kebanyakan gembala bayaran yang tidak mengerti kebenaran
Alkitab karena tidak dilahirkan kembali bahwa sistem ini akan
menghancurkan gereja. Setelah berjalan cukup lama, sistem ini sudah
pasti akan menyebabkan para gembala bayaran itu tidak menghiraukan
pertumbuhan iman domba gembalaan mereka. Mereka tetap akan menerima gaji
walau jumlah hadir jemaat mereka dalam kebaktian semakin berkurang.
Para theolog, dan dosen sekolah teologi juga digaji oleh pemerintah.
Mereka tidak peduli pada masalah semangat penginjilan bahkan konsep
teologi yang destruktif. Bahkan sampai tidak ada satu orang pun yang
datang kebaktian pada minggu pagi, mereka tetap akan menerima gaji
setiap bulan.
Bagi
para gembala bayaran itu Tuhan telah mempredestinasikan jumlah orang
yang masuk Sorga dan masuk Neraka, jadi apa urgensinya bagi mereka untuk
menginjil dan menasehati anggota jemaat agar bertekun di dalam iman?
Bagi mereka, jika yang menjadi anggota jemaat telah dibaptiskan dan
Tuhan cukup berkuasa untuk memelihara orang-orang milik kepunyaanNya,
maka tidak ada urgensi untuk mendorong anggota jemaat bertekun di dalam
iman. Terlebih lagi karena mereka percaya bahwa iman itu pemberian Allah,
jadi kalau iman anggota jemaat semakin luntur, itu bukan salah mereka
tetapi salah Allah yang tidak memberi iman yang kuat kepada mereka.
Tinggal
sedikit waktu lagi, betul tinggal sedikit waktu lagi, Eropa akan
menjadi wilayah yang matang bagi munculnya anti-Kristus. Apakah
penyebabnya? Filsafat Calvinisme punya andil didalamnya. Ia telah
melenyapkan antusiasme orang Kristen untuk memberitakan Injil. Karena
segala sesuatu telah dipredestinasikan sejak kekekalan, bahkan orang
Kristen tidak perlu berdoa, karena didoakan atau tidak, toh tidak akan
ada perubahan jika segala sesuatu telah dipredestinasikan atau
ditakdirkan sejak kekekalan. Apakah ini tidak menghancurkan?
Akhirnya,
teman-teman Calvinis, tinggalkanlah doktrin Calvinisme. Anda tidak
rugi, toh John Calvin tidak membayar anda untuk mengagungkan namanya
atau nama gereja (Reform) yang didirikannya, bukan? Mengapa setelah
menyadari ada poin dari kelima poin Calvinisme ada yang sangat
bertentangan dengan Alkitab masih tetap ngotot mau menyebut diri
Calvinis? Padahal 5 poin Calvinisme itu sangat berkaitan seperti mata
rantai. Jika satu mata rantai putus, maka putuslah rantai itu. Mari kita
berbuat sesuatu untuk Tuhan menjelang Ia datang menjemput kita.
Menangkanlah jiwa sebanyak-banyaknya, karena Allah berkehendak
menyelamatkan semua orang, namun banyak orang menolakNya. Pakailah
kepintaran yang Tuhan berikan untuk mengargumentasikan InjilNya, bukan
untuk membela Calvinisme (II Pet 3:9, I Tim 2:6).***
Sumber: Buku Doktrin Keselamatan Alkitabiah
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar