Sekalipun tidak ada yang salah dengan seorang wanita berkhotbah dan
mengajar, selama dia mengajar wanita-wanita dan anak-anak, Firman Allah
melarang seorang wanita untuk mengajar atau memerintah atas laki-laki (1
Timotius 2:12). Tidak ada rasul perempuan dan tidak ada gembala sidang
perempuan di gereja-gereja mula-mula. Pada kenyataannya, seorang wanita
tidak memenuhi syarat untuk menjadi seorang gembala-penatua menurut
standar dalam 1 Timotius 3 dan Titus 1, kecuali dia dapat dengan suatu
cara menjadi “suami dari satu istri.” Wanita-wanita sangat penting bagi
pelayangan Kristus, tetapi yang tidak mau menyerahkan diri terhadap
Firman Allah adalah pemberontak. Mereka Para Wanita memprotes, “Siapakah kamu
sehingga berani mengatakan bahwa Allah tidak memanggil saya untuk
berkhotbah?” Jawaban saya adalah, “Bukan saya yang mengatakannya, Alkitab Firman Allah
yang mengatakannya.”
Allah mengasihi baik laki-laki maupun perempuan, dan keduanya sama berharga di mata Tuhan. Kekristenan yang alkitabiah adalah yang pertama menentang penindasan, pelecehan, ataupun pengeyampingan wanita. Di mana-mana ada kekristenan yang Alkitabiah, wanita dihargai. Tetapi di zaman modern ini, Iblis berhasil menipu wanita untuk meninggalkan posisi dan fungsi mereka yang unik sebagai wanita, untuk mengambil alih posisi dan fungsi pria. Allah menciptakan laki-laki dan wanita dengan tujuan masing-masing. Kepemimpinan dalam rumah tangga, telah Allah berikan kepada pria, dan demikian juga dalam jemaat. Wanita sangat diharapkan untuk melayani dalam jemaat lokal, tetapi posisi kepemerintahan dalam jemaat berada pada pria. Firman Tuhan sangat jelas dalam hal ini.
Allah mengasihi baik laki-laki maupun perempuan, dan keduanya sama berharga di mata Tuhan. Kekristenan yang alkitabiah adalah yang pertama menentang penindasan, pelecehan, ataupun pengeyampingan wanita. Di mana-mana ada kekristenan yang Alkitabiah, wanita dihargai. Tetapi di zaman modern ini, Iblis berhasil menipu wanita untuk meninggalkan posisi dan fungsi mereka yang unik sebagai wanita, untuk mengambil alih posisi dan fungsi pria. Allah menciptakan laki-laki dan wanita dengan tujuan masing-masing. Kepemimpinan dalam rumah tangga, telah Allah berikan kepada pria, dan demikian juga dalam jemaat. Wanita sangat diharapkan untuk melayani dalam jemaat lokal, tetapi posisi kepemerintahan dalam jemaat berada pada pria. Firman Tuhan sangat jelas dalam hal ini.
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar