Seorang anggota Knesset Israel merobek-robek
Perjanjian Baru dari sebuah Alkitab dalam sebuah demonstrasi publik
baru-baru ini. Michael Ben-Ari mengatakan bahwa dia bersikukuh akan
tindakannya tersebut, dan mengklaim bahwa “Alkitab Kristen menyebabkan
pembunuhan jutaan orang Yahudi dalam Inkuisisi dan sepanjang sejarah”
(“Ben-Ari Unapologetic,” Arutz Sheva, 18 Juli 2012). Alkitab
yang dihancurkan oleh Ben-Ari adalah salah satu salinan yang dikirimkan
kepada setiap anggota Knesset oleh sebuah penerbit. Di sinilah kita
diingatkan lagi akan noda yang ditebarkan ke atas iman Perjanjian Baru
oleh gereja pelacur di Roma dan tindakan-tindakannya yang kejam dan
tidak alkitabiah.
Perjanjian Baru tidak mengotorisasi penganiyaan orang
Yahudi, atau orang mana pun juga. Agama Roma Katolik adalah korupsi
yang luar biasa atas kekristenan Perjanjian Baru. Jika Ben-Ari melakukan
riset sejarah yang lebih teliti, dia akan belajar bahwa Roma sangat
membenci orang-orang Kristen yang percaya Alkitab, sama seperti ia
membenci orang-orang Yahudi. Benar bahwa Perjanjian Baru menyalahkan
para pemimpin Yahudi pada zaman itu atas penyaliban Yesus Kristus.
Mereka menolak Dia sebagai Mesias mereka, walaupun Ia telah menepati
nubuat-nubuat Mesianik, dan bahkan menolak tawaran Pilatus untuk
membebaskan Yesus, sambil berteriak, “Salibkan dia, salibkan dia,” dan
“Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!” (Yoh. 19:15-16).
Tetapi, orang-orang Kristen yang percaya Alkitab
tidak membenci orang Yahudi dan tidak pernah membenci mereka. Kita tahu
bahwa kita tidak lebih baik dari orang-orang lain dan bahwa hanya
melalui kasih karunia Allah-lah kita diselamatkan. Bangsa Israel ada
dalam tangan Allah, dan kita mendoakan kedamaian bagi Yerusalem karena
pada hari yang mulia itulah Kristus akan memerintah atas seluruh bumi.
Kisah penyaliban tidak berhenti pada bagian yang dimainkan oleh
orang-orang Yahudi. Perjanjian Baru juga meletakkan kesalahan pada
pemerintah Roma. Bahkan, Alkitab menyalahkan semua orang berdosa, karena
Anak Allah tidak akan mati jika bukan karena kasihNya akan orang-orang
berdosa dan keinginanNya untuk menyelamatkan mereka.
Sebagaimana Yesus katakan kepada Pilatus, “Engkau
tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak
diberikan kepadamu dari atas” (Yoh. 19:11). Nubuat-nubuat Mesianik
menjelaskan secara tepat mengapa Yesus mati: “Tetapi dia tertikam oleh
karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yes. 53:5).
sumber: www.wayoflife.org
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar