Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

KEINGINAN MATA

(KJV:THE LUST OF THE EYES = NAFSU MATA

Kita semua mempunyai mata. Kalau kita ingin melihat, apakah itu salah? Yang dimaksud dengan keinginan mata menurut Firman Tuhan itulah keinginan-keinginan dosa yang timbul oleh sebab melihat.

1 Yohanes 2:15-17 Janganlah kamu mengasihi dunia, dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Jadi keinginan mata itu termasuk keinginan duniawi. Siapa yg menurutinya, ia masuk dalam keinginan-keinginan duniawi dan keluar dari persekutuan dengan Bapa. Kita akan melihat tahapan-tahapan  dari keinginan mata sebagai berikut:

TAHAP-TAHAP  KEINGINAN MATA
Tahap I          :  Ajakan/ dorongan

Tahap II         :  Reaksi: setuju/ menolak

Tahap III       :  Dibiarkan, dilazatkan

Tahap IV       :  Perbuatan dosa

Tahap V         :  Maut

TAHAP I:  AJAKAN/ DORONGAN
Sesudah melihat sesuatu, tidak timbul keinginan dosa apapun. Ini adalah melihat-lihat biasa, tidak termasuk keinginan mata.

Tetapi ada kalanya, sesudah melihat sesuatu  (baik perkara-perkara yang tidak senonoh  maupun perkara-perkara biasa), lalu timbul  ajakan atau dorongan untuk keinginan-  keinginan dosa, inilah tahap I dari keinginan  mata.

Sampai di sini, ini belum dosa. Ini baru suatu ajakan untuk ingin perkara2 dosa, itu ajakan dari daging. Manusia itu masih hidup dalam daging. Orang-orang yang sudah lahir baru, bebas dari hukum dosa dan maut dan dagingnya sudah tidak berdaya, seperti mati, dilenyapkan sehingga tidak bersuara lagi, tidak dapat mengajak-ajak atau mendorong lagi untuk berbuat perkara-perkara dosa.

Roma 6:6 Sedang mengetahui hal ini: Bahwa tabiat kita yang lama  (KJV: the old man = orang lama) sudah disalibkan sertaNya, supaya diri dosa dilenyapkan (=Katargeo), jangan kita diperhambakan lagi oleh dosa (TL).

Ini hidup orang beriman yang normal.

Tetapi ada beberapa orang yang dagingnya hidup kembali, berbicara lagi. Apalagi kalau dagingnya dilazatkan dalam dosa, artinya terus menerus, dituruti dalam dosa sehingga daging menjadi makin kuat.

Roma 13:14b Dan jangan melazatkan tabiat tubuhmu sehingga menguatkan hawa nafsu (TL).

Kalau daging makin kuat, maka dorongan atau ajakan untuk berbuat dosa juga menjadi jauh lebih kuat. Sampai disini (tahap I) belum dosa. Tahap ini adalah Tahap ajakan, baru menjadi dosa kalau orang itu setuju dan ini tahap II. Pada orang- orang dunia tahap I otomatis menjadi tahap II, mereka otomatis berdosa dengan matanya, sebab mereka hidup dalam hukum dosa dan hukum maut.

Pada orang beriman (yang sudah lahir baru), belum tentu timbul tahap II. Seharusnya orang beriman dapat menolak ajakan-ajakan untuk berbuat dosa dari dagingnya.

Ajakan atau dorongan ini dapat timbul dari:

1. Timbul dari dalam orang itu sendiri, ini suara daging, (karena daging terangsang, tabiat daging mau muncul kembali).

2. Atau timbul karena panah berapi (Ef 6:16) (pikiran dosa), yang ditembakkan oleh setan ke dalam pikiran seseorang pada waktu ia melihat-lihat.

Biasanya kita tidak melihat si setan itu, tetapi panahnya sudah ditembakkan ke dalam pikiran kita.

Tuhan Yesus dapat melihat iblis yang menggodanya seperti satu oknum yang berbentuk, karena ia tinggal dalam kesucian dan berpuasa 40 hari 40 malam sehingga mata rohaniNya terbuka. Waktu Ia melihat batu (yang memang sangat limpah di sekitarnya), iblis langsung berkata ke dalam pikiranNya menyuruhNya membuat batu-batu itu menjadi roti. Begitu pula waktu Anak Manusia melihat seluruh dunia dari atas puncak gunung dan melihat ke bawah dari bumbung Bait Allah, iblis menaruh kata-kata (pikiran)nya di dalam pikiran Anak manusia.

Begitu juga iblis atau setan-setan menaruh kata-katanya ke dalam pikiran kita, tetapi kita tidak melihat roh-roh jahat ini. Kata-kata itu tiba-tiba masuk dalam pikiran kita, itu dari setan, sekalipun kita tidak melihat apa-apa.

Inilah panah berapi dari setan yang mengajak kita untuk berpikir dosa.

Jadi pada waktu melihat sesuatu, timbul ajakan atau dorongan untuk berpikir dosa, itu dapat dari orang itu sendiri atau dari setan/ roh-roh jahat.

TAHAP II  REAKSI
Ada 2 macam reaksi yaitu:

A.       Menolak ajakan itu, ia tetap suci.

B.       Setuju, ia ingin dosa dan ini sudah dosa.

A. MENOLAK AJAKAN ATAU DORONGAN UNTUK  MENGINGINKAN DOSA

Tidak setuju, menolak ajakan itu, kemudian membuang pikiran itu. Orang yang sudah mahir berjalan dalam Roh, penuh Roh, selalu hidup dalam kesucian, kalau toh masih timbul ajakan itu dalam pikirannya (ingat panah berapi dari setan) dengan cepat dan tangkas ia menolak dan membuang ajakan dari pikiran jahat itu 2Kor 10:5. Mungkin dalam hatinya ia berkata; “tidak!” atau “pergi!”, dan ajakan itu lenyap, beres, ia tetap tinggal dalam kesucian, bebas dari segala jerat dosa.
Kita semua harus belajar mahir berjalan dalam Roh seperti ini, terus menerus dalam kesucian.

Seperti orang yang mahir naik kendaraan, rasa-rasanya seperti otomatis saja, seperti tidak perlu dipikirkan lagi. Sambil menjalankan mobilnya dengan baik ia dapat bercakap-cakap dan tertawa.

Begitu juga orang yang mahir berjalan dalam Roh, apa saja yang dilihatnya, tidak sampai menimbulkan keinginan dosa. Semua ajakan-ajakan untuk berdosa dengan cepat dan tangkas ditolak dan dibuang satu persatu.

Kita perlu mahir “melihat dengan suci”.

Setiap hari kita melihat banyak perkara, baik hal- hal yang biasa, kadang-kadang juga perkara2 yang jahat yang tidak senonoh. Kalau semua yang dilihat oleh mata kita setiap hari digantikan dengan alat potret, mungkin kita memerlukan 1 karung film setiap hari. Sangat banyak yang kita lihat. Kita harus mahir melihat dengan baik.

Jangan sampai timbul keinginan mata. Daging harus dimatikan supaya tidak lagi bersuara. Kalau toh muncul ajakan-ajakan untuk berpikir dosa, dengan tangkas dan cepat, langsung tolak dan buang. Ini tidak sukar, sebab kita sudah menjadi baru, dan Roh Kudus selalu siap menolong kita, lebih-lebih kalau kita selalu dipimpin oleh Roh saat demi saat (Rom 8:14).

Kita selalu diingatkan oleh Roh Kudus akan ayat-ayat Firman Tuhan yang tepat. Setiap kali kalau terasa sedikit dosa, langsung tolak, sambil terus berjalan dalam Roh melakukan kehendak Bapa. Semua ini dapat terjadi hanya dalam beberapa detik saja, dan kalau sudah mahir, tidak sukar dan tidak berat.

Tetapi ada  orang yang setiap kali harus bergumul, kadang-kadang dengan pergumulan yang berat.

Ia berulang-ulang mengusir dalam nama Yesus. Ia berusaha dengan sungguh-sungguh seperti berperang (1Pet 2:11). Ini orang yang belum mahir,  tetapi ini lebih baik, daripada jatuh dalam dosa. Teruskan setiap kali sampai mahir.

Kalau kita percaya dan mengerti Firman Tuhan, pergumulan ini tidak berat. Mentaati Firman Tuhan itu tidaklah berat (1Yoh 5:3). Tuhan Yesus sudah menang bagi kita. Dengan iman kita berlaku seperti orang menang dan membuang semua pikiran dosa itu, pasti dapat (Rom 6:11, 14. Perhatikan Bab Pencegahan!).

Cara hidup orang beriman yang normal, bukan jatuh bangun dalam dosa. Jangan mau dikalahkan oleh dosa dalam hal melihat. Memang mata ini tidak pernah berhenti melihat begitu banyak perkara, yang biasa dan yang jahat. Tetapi jangan sampai timbul keinginan dosa oleh karena melihat. Tetap tinggal dalam kesucian. Roh Kudus akan menolong terus.

B. SETUJU,  INGIN  PERKARA-PERKARA DOSA
Kalau sesudah melihat ada ajakan untuk menginginkan perkara-perkara dosa dan orang itu setuju, ini sudah berdosa. Dalam pikiran ia sudah jatuh dalam dosa! Mungkin dalam pikirannya ia berkata: “Oh indah, aku ingin! atau: “Oh orang itu jahat, aku benci! dan sebagainya, ini semua sudah dosa. Meskipun dari luar tidak nampak perubahan apapun, tetapi orang itu sudah jatuh dalam dosa.

Mengapa hal ini dapat terjadi?

Bagi orang berdosa hal ini “normal”, dengan sendirinya hal ini terjadi”. Mengapa? Sebab mereka berada dalam hukum dosa dan hukum maut (lihat TE no 10 hal 14). Setiap kali mereka dicobai, selalu jatuh dalam dosa. Setiap kali digoda, timbul keinginan dosa. Ditekan, timbul kebencian. Setiap kali dilepaskan dalam godaan atau ujian, selalu bereaksi dosa, sebab memang dikuasai hukum dosa.

Tetapi bagi kita yang sudah mati lepas dari dosa, kita sudah dibebaskan dari hukum dosa dan maut, kita ini orang-orang baru. Sebetulnya kita tidak perlu jatuh.

Memang orang berdosa selalu jatuh dalam dosa dalam setiap pencobaan dan seolah-olah otomatis. Otomatis sebab mereka dicengkram dengan hukum-hukum dosa dan maut. Tidak ada pilihan lain. Setiap kali selalu jatuh dalam dosa dengan cepat dan langsung.

Tetapi orang beriman “otomatisnya” lain! Segera berasa dosa, langsung buang! Segera sadar ada ajakan dosa, otomatis ditolak.

“Otomatisnya” orang berdosa dan orang beriman lain. Orang berdosa setiap melihat, langsung berdosa. Melihat lagi, langsung berdosa, begitu seterusnya.  Orang beriman lain, setiap melihat tidak apa-apa. Kalau toh lihat yang jahat, ia menghindar, tidak mau. Kalau toh timbul ajakan keinginan-keinginan dosa, langsung dibuang, begitu seterusnya. Orang berdosa dan orang beriman itu lain. Orang berdosa itu anak-anak setan, orang beriman itu anak-anak Allah!

Orang beriman masih dapat jatuh dalam keinginan mata ini, kalau ia tergelincir, terantuk, tahu-tahu sudah ingin!

Mengapa sampai tergelincir? Sebab hidup sembarangan, tidak berjaga-jaga, lebih-lebih pada waktu belum  mahir berjalan dalam roh.

Atau karena kena tipu daya setan Tipu daya setan itulah bujukan dari iblis yang melawan Firman Tuhan. Dengan licin dan logis setan mengisikan tipu dayanya. Seringkali setan mengajak melihat angka-angka statistik. Melihat orang banyak katanya: “Lihat, semua orang berbuat demikian, tidak apa-apa, justru itu enak, indah, nikmat, tidak berbahaya sekalipun melanggar Firman Tuhan, toh ternyata tidak apa-apa”. Hati-hati, ini tipu daya setan, supaya orang-orang beriman mau menuruti keinginan mata. Seperti Hawa kena tipu daya setan lalu makan buah yang dilarang, akibatnya: mati! Firman Allah selalu benar, kata-kata setan selalu dusta. Jangan percaya tipu daya setan sekalipun semua orang menurutinya. Jangan menuruti keinginan mata, nanti binasa!.

Rindulah untuk hidup mahir di dalam Roh, rindukan untuk hidup dalam kesucian, betul-betul tidak lagi berbuat dosa.

TAHAP III  DIBIARKAN,  DITERUSKAN
Tahap II sudah dosa. Kalau ini dibiarkan, atau diterus-teruskan, akan masuk tahap III, ini berbahaya!
Keinginan dosa itu seperti API, harus segera dipadamkan.

Api dikompor itu berfaedah, tetapi api yang liar, apalagi yang timbul sendiri, di-sembarang tempat itu harus segera dipadamkan. Bahkan banyak rumah-rumah menyediakan alat pemadam api. Segera ada api liar, langsung, secepatnya dipadamkan kalau tidak, itu amat berbahaya.

Secara jasmani semua orang dewasa tahu bahaya dari api yang liar dan segera bertindak. Tetapi secara rohani, banyak orang dibutakan oleh iblis sehingga tidak dapat mengerti bahaya dari api dosa yang dibiarkan. Kalau keinginan dosa ini dibiarkan, diterus-teruskan, dosa akan tumbuh makin lama makin kuat dan akan menimbulkan banyak celaka, bahkan akhirnya: kebinasaan.

Amsal 6:27-28 Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? Atau dapatkah orang berjalan di atas bara dengan tidak hangus kakinya?

Keinginan dosa itu juga seperti RACUN. Ini harus secepatnya dibuang dari dalam pikiran, kalau tidak rohani akan diracuni sampai rusak, makan lama makin berat, akhirnya mati (Rom 6:23).

(Contoh secara jasmani: Orang yang keracunan makanan itu selekasnya harus dibersihkan dari racun-racun itu. Misalnya dengan langsung dimuntahkan, dan sebagainya.  Contoh lain: orang yang digigit ular, racunnya masuk darah. Orangnya dapat lumpuh dan mati. Langsung racun itu harus dikeluarkan).

Begitu juga racun-racun dosa dalam pikiran, jangan dibiarkan, jangan sayang, apalagi dicintai, nanti rohani kena racunnya sampai mati. Akibatnya: tidak lagi ada gairah akan Tuhan, tidak lagi mau percaya Tuhan dan, lama-lama orang itu undur dari Tuhan dan akhirnya binasa selama-lamanya.

Lebih-lebih kalau keinginan mata (keinginan dosa) itu dibiarkan, terus menerus melihat perkara- perkara yang mendatangkan dosa, maka nafsu keinginan daging itu akan bertambah makin kuat dengan cepat, sebab dengan sengaja dibiarkan, sengaja didorong terus.

Roma 13:14 Melainkan hendaklah kamu bersalut dengan Yesus Kristus Tuhan itu, dan jangan melazatkan tabiat tubuhmu sehingga menguatkan hawa nafsu (TL).

Bagaimanakah orang melazatkan keinginan matanya itu?

Itulah orang yang  sudah mengetahui bahwa hal-hal yang dilihat itu menimbulkan perkara-perkara dosa, tetapi ia terus melihatnya, ia setuju dengan keinginan-keinginan dosa yang timbul, bahkan bersukacita di dalamnya, ia tidak mau berhenti melihat dan menikmati keinginan-keinginan dosa itu dan tidak mau lari daripadanya.

Amsal 22:3 kalau orang bijak melihat malapetaka, (TL: perkara-perkara jahat) bersembunyilah ia, tetapi orang yang tidak berpengalaman (TL: orang bodoh) berjalan terus, lalu kena celaka (jatuh dalam dosa!).

Kadang-kadang kita sukar mencegah melihat untuk yang pertama kalinya (kadang-kadang tidak sengaja, apalagi melihat hal-hal yang “biasa”),  tetapi kita dapat mencegah melihat yang kedua kalinya, lebih-lebih yang ketiga kalinya; Orang yang tidak mau berhenti melihat (sekalipun itu mengakibatkan keinginan dosa), membiarkannya, orang itu menuruti keinginan mata nya, seperti Daud pada waktu melihat isteri Uria. Hasilnya celaka besar.

Begitu kita sadar  bahwa itu menjadi dosa, larilah daripadanya dan segera buanglah keinginan- keinginan dosa yang timbul  (sudah tahap II!), tidak boleh dibiarkan atau dilanjutkan, diterus- teruskan (ini tahap III) itu akan menjadi amat berbahaya!

AKIBAT LANGSUNG TAHAP III
Seringkali tahap III ini berlangsung cukup lama di dalam pikiran (tanpa diketahui orang) sampai pecah di dalam perbuatan (ini tahap IV). Sebab itu orang-orang yang bodoh, yang tidak mengerti membiarkannya saja, sebab dikirakan tidak apa-apa, tidak ada akibat-akibatnya. Mereka mengira, baru berbahaya jika timbul perbuatan dosa, baru ada akibatnya. (Misalnya mau mencuri, mau membunuh, mau berzinah, kalau belum diperbuat, dikira tidak ada akibatnya. Salah!).

Pada saat dosa timbul, pengaruhnya dalam hidup rohani segera terasa, langsung nampak dengan jelas.

Apa yang terjadi?

Segera dosa timbul (orang itu setuju dengan keinginan dosa, tahap II) Roh Kudus langsung terpojokkan, Roh Kudus dilawan dan pe-ngurapanpun hilang.
Sejahtera dari Roh Kudus hilang (mudah gelisah dan marah-marah)
Kesukaan dari Tuhan lenyap (sukar atau tidak dapat menyanyi dengan spontan)
Gairah akan Firman Tuhan, doa, ibadat dan pelayanan juga melenyap (seperti orang sakit demam, flu, tidak lagi suka makan, malas bekerja, rasa badannya tidak enak dan sebagainya).
Dan sebagainya.
Jadi sekalipun belum berbuat dosa, dosa di dalam pikiran itu sudah melumpuhkan orang rohani itu, ia sudah menjadi duniawi.

Dari luar tidak nampak suatu perubahan yang penting atau berarti, tetapi secara rohani orang ini sudah lumpuh.

Hebat, pengaruhnya langsung nyata seketika! Pengurapannya hilang, Roh Kudus sudah tidak berdaya dan tidak banyak berfungsi dalam orang ini (kecuali menyalahkannya terus, sampai orang itu bertobat kembali). Tetapi sekarang roh setan mulai aktif bekerja di dalam orang ini, bahkan mulai merajalela. Akibatnya besar! Tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa. Semua yang kita buat itu adalah oleh kuasa pertolongan dan anugerah Tuhan. (1Kor 15:10; 2Kor 4:7). Tanpa disertai Roh Tuhan, perbuatan dan pelayanan kita itu sia-sia belaka. Tanpa Rh Kudus, kita tidak mempunyai kuasa, kita tidak akan menang melawan iblis tanpa Tuhan. Harus segera bertobat sungguh-sungguh!

Mungkin orang ini dipaksa atau memaksakan diri untuk beribadat atau pelayanan, tetapi kesukaan dan pengurapannya sudah tiada, semuanya terasa hampa dan tawar, tidak lagi ada gairah.

Seringkali orang-orang disekitarnya menjadi heran, mengapa orang rohani ini tiba-tiba hilang gairahnya, hilang sejahtera dan kesukaannya, hilang pe-ngurapannya, padahal nampaknya seperti tidak ada apa-apa!

Ini lumpuh  “di dalam”, sebab kena keinginan mata (atau keinginan dosa-dosa lainnya!) Sebab itu jangan main-main atau meremehkan dosa di dalam pikiran, keinginan mata dan keinginan-keinginan dosa lainnya. Berbahaya!

Rohaninya langsung lumpuh, padahal dari luar tetap utuh tidak ada apa-apa. Semua ini karena keinginan mata yang dituruti, tidak ditolak!

Ada orang berkata: “Ah, tidak apa-apa, saya hanya lihat-lihat saja, saya tidak berbuat, itu kan tidak berbahaya!” Orang lain lagi berkata: “Hanya melihat-lihat saja, mengapa dilarang?! Asal tidak berbuat dosa, bukankah itu tidak apa-apa?! ” Ada lagi yang berkata  lebih tegas:” Boleh lihat asal tidak berbuat dosa!; Oleh sebab ketololan semacam inilah, maka banyak orang-orang ber-iman, bahkan pemimpin-pemimpin yang berlazat-lazat dalam keinginan mata,  lalu menjadi dingin, suam, hilang gairahnya dan hidupnya menjadi tidak puas, pahit, sebab penuh keinginan-keinginan dosa yang sedang mencari jalan untuk digenapi. Akhirnya riwayat hidupnya rusak seperti Simson yang mata keranjang.

TAHAP IV  PERBUATAN DOSA
Pada permulaan yang dibicarakan dalam keinginan mata hanyalah kesukaan-kesukaan, kenikmatan dan semua perkara-perkara yang “tidak berbahaya”. Tetapi semua ini adalah “jalannya” menuju perbuatan dosa dan kebinasaan.

Banyak orang berpikir bahwa mereka dapat melazatkan (bersenang-senang dalam ) dosa cukup dalam pikirannya saja.

Mereka mengira bahwa mereka dapat menguasai semua keinginan-keinginan dosanya, sehingga dapat ditekan hanya dalam pikiran, tidak sampai jadi perbuatan. Ini perkiraan yang salah!

Yohanes 8:34 Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah HAMBA dosa.

Orang berdosa itu hamba dosa, dikuasai oleh dosa nya, bukan MENGUASAI dosa! Lambat atau cepat keinginan-keinginan dosa akan bertumbuh sampai akhirnya lahir perbuatan dosanya. Ini pasti, seperti kandungan seorang ibu juga pasti akan berakhir dengan kelahiran.

Yakub 1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabial dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

Kalau sudah sampai disini, ini sudah terlambat, meskipun masih diharapkan bertobat kembali.  Kerusakan-kerusakan dan banyak pengaruh sampingan sudah timbul (Misalnya menjadi batu sontohan Rum 2:24, dan lain-lain). Makin lama bertobat kembali, makin banyak kerusakan yang parah dan makin banyak hal-hal yang tidak dapat dipulihkan kembali.

Jangan sampai disini,  jangan sampai timbul keinginan dosa, belajarlah memelihara diri dari dosa.

TAHAP  V  :  MAUT
Kalau seorang terus berkeras hati dalam dosa, maka akhirnya, dengan tidak disangka-sangka, dosa itu melaju lebih cepat dari pada yang diperkirakannya, sehingga menjadi rusak total. Seringkali orang berdosa yang tertipu itu berkata: “Sebentar lagi, sebentar lgi!” tahu-tahu ia sudah hanyut dalam kebinasaan.

Matius 24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Jangan tunggu terlambat. Bertobatlah sekarang, selagi masih ada kesempatan.

Ibrani 3:15 Tetapi apabila pernah dikatakan: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suaraNya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman.

MACAM-MACAM DOSA LEWAT MATA
Keinginan mata itu dapat melahirkan segala macam dosa. Sebab hampir semua dosa itu dapat dimulai dari mata.

DOSA MAMMON
GEHAZI melihat barang-barang Naaman yang lux. Barang-barang ini barang netral dan semua orang pasti juga ikut melihatnya. Tetapi oleh karena Gehazi melihat barang-barang ini, timbul keinginan dalam hatinya untuk memiliki barang-barang yang bukan haknya. Hanya dari melihat saja, dapat timbul dosa-dosa ini yang membuat Gehazi menjadi kusta lalu dipecat dari pelayanannya. (bukan disuap atau dirayu! Hanya dengan melihat saja) sudah timbul akibat yang fatal. Timbul bahaya bagi Gehazi sebab timbul keinginan.

Sekalipun hanya dengan melihat sebab timbul keinginan dosa yang tidak langsung dibuang, tetapi dibiarkan saja. Justru Gehazi setuju dan melazatkannya, sehingga bertumbuh begitu cepat, hanya dalam beberapa jam saja dari permulaan, sudah dapat melahirkan tipu daya yang begitu jahat (Gehazi menyuruh orang-orangnya mengejar dan menipu Naaman sehingga berhasil mendapatkan barang-barang lux tersebut). Proses keinginan mata di dalam Gehazi itu berjalan begitu cepat. Biasanya ini disebabkan karena sebelumnya sudah ada keinginan-keinginan yang kuat akan harta.

Begitu juga  AKHAN sebab melihat barang yang haram tetapi “aman” (menurut pikiran Akhan yang sudah mata gelap), sebab itu ia berani melanggar Firman Tuhan, menuruti keinginan matanya dan mati.

YUDAS. Ia bendahara dari pelayanan Anak Manusia Yoh 12:6. Ia selalu melihat dan memegang uang. Ia menuruti keinginan matanya dan mencuri terus menerus. Makin sering ia mencuri (itu namanya keras hati di dalam dosa), makin ia terikat, akhirnya ia menjadi sempurna dalam dosa dan binasa.

B. DOSA INGIN PUJI
Melihat orang lain dipuji, sukses, berkedudukan dan sebaginya, lalu timbul keinginan yang sama yaitu ingin dipuji, tidak mau kalah, ini dosa sombong.

Di dalam dunia ini bukan dosa, bahkan ini baik menurut orang-orang dunia yaitu rangsangan untuk maju. Istilah orang dunia inilah bersaing dengan sehat.

Tetapi bagi orang-orang beriman lain! Kalau kita melihat orang lain sukses dan dipuji, jangan membiarkan timbul keinginan sombong yaitu rasa tidak mau kalah, apalagi sampai menguasai pikiran kita. Kita boleh mengharapkan sukses yang sama dari Tuhan kalau itu kehendak Tuhan dan sudah waktunya, tetapi jangan iri, sakit hati karena tidak mau kalah, ini dosa!

Orang dunia maju sebab tidak mau kalah, sebab ingin puji, sombong, tetapi orang-orang beriman maju dengan berkat Tuhan untuk kemuliaan nama Tuhan, sebab semua berasal dari Tuhan 1Kor 4:7. Kalau kita yakin itu dari Tuhan, bertindaklah dengan iman, Tuhan sanggup memberikannya pasti dapat dan segala puji kita kembalikan kepada Tuhan yang memang berhak atas semua pujian.

Atalia, Absalom dan sebagainya melihat tahta dan ingin dalam hatinya akan tahta kehormatan itu. Pada waktu ada kesempatan, dosa itu nyata kelihatan dan muncul. Semua dimulai hanya dengan melihat-lihat saja.

C. DOSA PERZINAHAN
Juga dosa-dosa ini sering bahkan biasanya mulai dengan “hanya melihat-lihat saja”. Daud melihat istri Uria dan timbul keinginan untuk berzinah. Coba Daud berhenti melihat untuk kedua kalinya maka, riwayat hidupnya akan menjadi lain, mungkin juga ia menjadi sempurna. Hanya karena sebab melihat dengan salah, riwayat hidupnya menjadi rusak, begitu berbeda dan celaka.

Banyak orang berkata bahwa melihat-lihat saja tidak apa-apa. Itu tipu daya setan dan orang yang bodoh rohani menjadi korban, mereka lekas percaya sehingga tidak mau berhenti melihat hal-hal yang melawan Firman Tuhan.

RIWAYAT HIDUP RUSAK SEBAB MELIHAT-LIHAT

Gambar dan tontonan (TV, video) porno itu membuat riwayat orang Kristen setuju, menjadi cepat rusak (orang dunia memang sudah rusak dan mati di hadapan Allah).

Simson juga suka melihat-lihat tanpa batas, menyenangkan diri,  tanpa Salib, sehingga keinginannya menyala-nyala tanpa ditahan. Simson bukan orang dunia atau orang Kristen biasa. Ia seorang azis Allah yang heran. tetapi hancur riwayat hidupnya hanya karena suka melihat-lihat saja. Orang yang tidak mau menjaga mata dan pikirannya, itu berarti merusak riwayat hidupnya seperti Daud, Simson, anak-anak Allah pada zaman Nuh  Kej 6:2, Lut, dan sebagainya. Semua ini orang-orang rohani yang indah-indah, tetapi menjadi rusak hanya karena melihat. Lebih-lebih pada akhir zaman ini, macam-macam tontonan elektronik bertambah luarbiasa dan sangat menarik hati. Kita betul-betul harus selektip dalam melihat dan segera kita sadar bahwa itu tidak baik, jangan dibiarkan, apalagi dilazatkan, tetapi tolak ke luar, supaya jangan riwayat hidup kita menjadi rusak. Hanya karena melihat, maka riwayat hidup Simson yang indah menjadi sampah. Semua riwayat hidup yang indah-indah, yang rusak sangat menyedihkan itu, permulaannya hanya karena melihat-lihat tanpa mau menyangkal diri melainkan terus menerus menuruti keinginan mata. Kita sungguh-sungguh harus belajar melihat dengan   betul, mendengar suara Roh Tuhan dan taat juga belajar saling menasehati.Jangan menuruti keinginan mata, itu keinginan duniawi yang merusakan hidup rohani.

PENCEGAHAN
Kita mempunyai mata. Mata ini alat yang mutlak penting. Kita tidak dapat berhenti melihat, sekalipun ada respon timbul keinginan mata. Apakah ini dapat dicegah? Apakah Alkitab mengajarkan cara-cara pencegahannya sehingga kita tidak berdosa dengan mata kita? Ada! Firman Tuhan itu  lengkap. Tuhan tidak pernah kurang atau keliru dalam melengkapi orang-orang beriman.

Jangan melihat! Apakah ini yang paling baik? memang ini baik. Tetapi ada yang jauh lebih baik lagi ialah jangan sampai ingin! Mengapa? Sebab sulit untuk mencegah jangan melihat (lebih-lebih dalam dunia yang makin jahat ini). Kadang-kadang dengan tidak sengaja atau karena terpaksa lalu melihat, namun bila hati tidak mau maka tanpa dipaksa kita akan menghindar sendiri Ams 22:3 sehingga tidak dicobai, tidak digoda atau dirangsang terus menerus. Orang yang tidak menghindar, lebih-lebih yang dengan usaha atau dengan sengaja berusaha mendekat dan ingin melihat terus, itu biasanya sudah kedatangan ingin menuruti keinginan mata. Ingat Lut, mula-mula ia tidak ingin, tidak mau, bahkan berkeluh kesah melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan orang Sodom.

2Petrus 2:7-8 Tetapi Ia menyelamatkan Lut, orang yang benar, yang terus menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tidak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, sebab orang benar ini tinggal ditengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat, itu sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa.

Tetapi sebab ia membiarkan dirinya melihat lagi berulang-ulang, itu mencobai dia terus menerus sampai satu kali ia jatuh dan timbul keinginan dosa. Ia tetap tidak menghindar, maka lama-lama ia menjadi sama, bahkan menjadi lebih jahat dari orang-orang Sodom.

TIDAK SAMPAI INGIN
I. MEMPUNYAI PENGERTIAN YANG BENAR

Pengertian yang benar ialah Firman Tuhan, dan ini memerdekakan kita dari segala keinginan dosa.

Yohanes 8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu,

Pengertian-pengertian yang berhubungan dengan ini ialah:

1. Kita sudah mati lepas dari dosa

Baca Yoh 8:36; Rum 6:2,11,14 dan ayat-ayat lain tentang ini. Kita harus mengerti dan percaya, yakin bahwa kita dapat dan sudah bebas dari dosa. Kita dapat mati lepas dari dosa sehingga tidak lagi berbuat atau ingin akan dosa. Justru ini maksud kedatangan Tuhan Yesus menjadi Anak manusia Mat 1:21. (Bacalah lebih lanjut dalam TE no 1 hal 1 tentang: tidak lagi berbuat dosa).

2. Suci = indah dan bahagia

Mazmur 50:2 Dari Sion, puncak keindahan, Allah tampil bersinar.

Ini yang baik, bahwa suci itu indah dan bahagia. Surga itu indah dan sangat menyenangkan sebab semua hidup di dalam kesucian. Kata kunci dalam Sorga adalah kesucian seperti yang kita dengan dalam

Wahyu 4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enak, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang,”

Dosa itu celaka, sengsara dan jalan kepada kebinasaan! Rum 6:23. Orang yang hidup dalam dosa, tidak akan merasa sejahtera apalagi berbahagia.

Roma 3:17 dan jalan damai tidak mereka kenal;

Kalau seroang percaya bahwa hidup dalam dosa itu enak, senang dan bahagia, itu berarti bahwa orang itu belum tahu kebenaran dan sudah kena tipu daya setan seperti Hawa. Hawa pada dusta iblis bahwa buah larangn itu enak, nikmat dan membuat orang bahagia seperti Allah. Sesudah dimakan, Hawa bisa tahu bahwa itu dusta, tetapi sudah terlanjur. Kalau sudah terlanjur dalam neraka baru sadar bahwa itu dusta setan, tetapi tidak mungkin kembali! Jangan mau ditipu oleh setan!

Lihatlah contoh-contoh yang limpah dalam Alkitab dan dalam hidup sehari-hari. Lihat hidup Kain, Lut, orang-orang zaman Lut, Akhan, Simson, Absalom, Atalia, Herodes, Yudas dan seterusnya. Tidak ada seorangpun yang berbahagia hidup dalam dosa. Mungkin permulaannya, tetapi tidak lama sesudah itu ia pahit sampai akhirnya binasa.

Coba lihat contoh dalam hidup sehari-hari dari seseorang yang hidup dalam dosa. Lihat riwayat hidupnya untuk suatu jangka panjang. Pasti setiap kita akan mudah menemukan orang-orang seperti ini, bagaimana hidupnya pahit dan celaka!. Lebih hebat dosanya, lebih pahit hatinya dan jauh dari damai yang sejati. Mereka diperhambakan dosa, tertuduh, malu, gelisah, kosong, tiada damai dan sejahtera yang sungguh. Jangan percaya falsafah orang dunia dan orang banyak dalam media-media umum seperti koran, majalah-majalah, TV dan dalam pergaulan sehari-hari. Percayalah akan Firman Tuhan, itulah kebenaran yang betul, yang dapat memerdekakan, menyucikan dan membahagiakan kita untuk kekal.

Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firmanMu adalah kebenaran.

3. Mata= salah satu pintu gerbang dosa

Kita harus mengenal siasat iblis baik-baik dari dalam Alkitab!

2Korintus 2:11 supaya iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.

Dalam penjelasan Firman Tuhan di atas kita sudah belajar banyak dari keinginan mata dan ini menelanjangi siasat iblis! Kalau kita mengerti baik-baik tentang keinginan mata dari dalam Firman Tuhan, maka kita dapat menjaga mata ini dengan efektip sehingga tidak sampai ingin dosa, tidak sampai jatuh dalam keinginan mata. Jaga mata ini baik-baik dan segera matikan keinginan-keinginan dosa yang timbul dari melihat.

Yesaya 33:15. Orang yang hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil pemerasan. yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan.

Kalau pintu gerbang tidak dijaga, maka musuh akan masuk dan  negeri itu akan cepat dikalahkan dan orang-orang isinya  ditundukkan atau langsung dibinasakan.

Ams 25:28 Orang yang tiada dapat menahani nafsunya, ia itu  seperti kota benteng yang telah roboh dewalanya (tembok atau  pintu gerbangnya ditembus) (TL)

Sebab itu orang yang tidak dapat menyangkal diri dari keinginan mata, matanya jahat, maka seluruh tubuhnya menjadi gelap.

Matius 6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Sebab itu jagalah mata ini baik-baik, jangan biarkan satu musuhpun masuk, jangan biarkan satu keinginan dosapun masuk lewat mata! Matikan semua keinginan mata (keinginan yang dosa ) yang timbul. Jangan dipuaskan sedikit-sedikit, percuma, keinginan mata tidak pernah kenyang atau puas sekalipun diberi banyak.

Amsal 27:20 Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas.

4. INGAT TUJUAN HIDUP
Tujuan hidup kita adalah bersama-sama dengan Allah dalam Kerajaan Sorga.

Pilipi 1:21. Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.

Lebih baik rugi kehilangan mata daripada masuk Neraka, dengan mata yang tak pernah kenyang.

Matius  18:9.  Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka dengan bermata dua.

Lebih jelas kita melihat tujuan hidup kita, maka menyangkali keinginan mata itu makin ringan  Kej 49:15 Mat 16:26.

Semua pengertian dari Firman Tuhan ini, kalau kita simpan baik2 dalam hati, itu dapat mencegah kita dari berbuat dosa ingin Maz 119:11. Kalau seorang sudah ingin, bukan saja itu sudah dosa, itu juga membuatnya sangat lemah. Ia tidak akan kuat menolak hal yang disukai atau yang diinginkannya.  Sebab itu ia membiarkan semua keinginan-keinginan dosa di dalam hatinya, sehingga keinginan-keinginan  dosa itu tumbuh dengan cepat menjadi perbuatan dosa.

Karena itu untuk mencegah supaya tidak sampai ingin, itu jauh lebih ringan daripada menolak dosa yang sudah menjadi keinginannya. Lebih ingin, lebih terikat dan orang itu menjadi lebih lemah orang itu terhadap dosa. Jangan sampai ingin, itu jahat sekali

Bilangan 11:34 Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot Taawa, karena disanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.

II. Sumber kekuatan harus tetap, supaya selalu kuat menolak segala keinginan dosa,

1. Firman Tuhan, ini makanan jiwa kita  Mat 4:4, Kalau dimakan teratur setiap hari dengan hati yang benar, maka Firman Tuhan akan menjadi kekuatan dan kepuasan jiwa

Mazmur 119:92. Sekiranya TauratMu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku.

Setiap orang Kristen harus dapat menikmati manisnya Firman Tuhan, maka ia akan selalu kuat.

2. Penuh dan dipimpin Roh, maka kita akan terus segar  Mengapa? Sebab di dalam Roh kita selalu tinggal di dalam hadirat Allah yang sangat mulia itu.

Mazmur 16:11 Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; dihadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa.

Yohanes 7:38-39. Barangsiapa percaya kepadaku, seperti yang dikatakan oleh kitab suci; Dari dalam harinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yang dimaksukkanNya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Berdoalah dalam bahasa lidah senantiasa  Ef 6:18 itu akan membuat kita masuk dalam perhentian yang menyegarkan selalu Yes 28:11 dan me-muji-muji Tuhan selalu Maz 22:4. Di mana-mana saja belajarlah berdoa dan memuji Tuhan. Sekarang hal ini nampak di mana-mana, itu baik jikalau dengan tulus. Kalau jiwa sudah puas, kenyang, sekalipun umpan mata itu begitu manis seperti madu, kita mudah menginjak-injaknya

Amsal 27:7 Orang yang kenyang-kenyang menginjak-injak madu, tetapi bagi orang yang lapar segala yang pahit dirasakan manis.

Kesukaan dari Tuhan itu menjadi kekuatan kita.

Nehemia 8:11b karena kesukaan dari Tuhan itulah juga kuatmu.

Tetapi wai, bagi orang Kristen yang kosong, tawar dan lapar, ia akan mudah dipikat oleh keinginan mata dan binasa. Sebab itu hendaklah kita selalu meme-liharakan hal ini.

3. Persekutuan orang beriman, hendaknya saling menguatkan, mena-sehati, saling mengasihi, bukan saling menggigit  Gal 5:14-15. Kita perlu memperhatikan, membina dan memelihara persekutuan kita di dalam Kristus.

4. Melayani Tuhan dengan  memenangkan jiwa, memberi makan, menolong, dan sebagainya) dengan kuasa RohKudus  Luk 4:18 maka kita akan mengalami perkara-perkara yang besar dengan Tuhan Maz 60:14. Pengalaman dengan Allah itu membuat hidup ini makin berarti dan dipuaskan sehingga tidak mudah dijerat keinginan mata. Jangan tunggu sampai semua rusak dan pahit. Pengalaman bukan guru yang terbaik, bahkan sia-sia (banyak orangtua yang rusak dalam dosa sehingga seluruh keluarga termasuk anak-anaknya menjadi pahit, tetapi sekalipun anak2nya sudah mengalami sendiri betapa pahitnya hidup dalam dosa, toh mereka meniru dosa-dosa orang tuanya lagi. Pengalaman tidak dapat menolong, melepaskan anak-anak dari dosa seperti orang tuanya). Yang melepaskan kita dari dosa ialah iman akan

Firman Tuhan, bukan karena pengalaman Mat 26:41. Pengalaman tanpa Kristus itu sia-sia.

Kesimpulan:

Dunia makin penuh dengan keinginan mata dan macam-macam kesempatan untuk berdosa, yang makin lama makin banyak  dan terang-terangan. Tetapi jangan sampai tertipu sehingga timbul ingin lalu menuruti keinginan mata, nanti rusak nasibnya di dunia dan kekal. Jangan tertipu, jangan sampai ingin perkara-perkara dosa dan tetap di dalam pokok anggur yang benar, pasti lepas dari  segala keinginan mata, sehingga boleh tetap hidup suci, bebas dari dosa, indah, bahagia sehingga hidup menjadi berarti di dalam Tuhan.

0 Silakan Berkomentar: