Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Matahari BEREDAR MENGELILINGI Bumi

Mazmur 19:6

*ITB* (19-7) Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.

*KJV* His going forth is from the end of the heaven, and his circuit unto the ends of it: and there is nothing hid from the heat thereof.

** וְהוּא כְּחָתָן יֹצֵא מֵחֻפָּתֹו יָשִׂישׂ כְּגִבֹּור לָרוּץ אֹֽרַח׃

TUHAN Maha Mengetahui, memberikan pengetahuanNya kepada umatNya dengan mutlak benar dan tiada salah.

Melalui ayat ini, Tuhan ingin supaya umatNya percaya bahwa Matahari berputar mengelilingi bumi, bukan bumi mengelilingi matahari.

Kata Ibrani ‘motsa’ berarti bergerak terbit, dalam versi KJV diterjemahkan ‘going.’ Bukanlah kata kiasan apabila Tuhan Sang Pencipta berkata ‘Matahari Terbit’ artinya mataharilah yang bergerak terbit bukan bumi yang bergerak untuk ‘mencari siang’ dan bergerak membelakangi matahari supaya ada malam.

Kata Ibrani ‘tequfah’ berarti putaran/gerakan berputar, dalam versi KJV

diterjemahkan ‘circuit,’ LAI menterjemahkan BEREDAR, Tuhan maha tahu dan maha benar, ketika Ia berfirman bahwa matahari beredar berputar mengelilingi bumi maka perputaran matahari mengelilingi bumi dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan.

*[[Mazmur 119:43]]* Janganlah sekali-kali mencabut firman kebenaran dari mulutku, sebab aku berharap kepada hukum-hukum-Mu.

BUMI TIDAK MENGELILINGI MATAHARI

Sadarkah anda, bila benar bumi berputar mengelilingi matahari? Bumi sudah diciptakan pada hari pertama, sementara matahari baru diciptakan pada hari keempat? Sungguh janggal kejadian ini? Pada hari pertama hingga hari ketiga bumi mengitari apa? Apakah Alkitab Salah? Ataukah Tuhan tidak mahatahu, seolah-olah kepandaianNya dikalahkan oleh para ilmuwan yang menolak kebenaran Alkitab dengan pendapat mereka bahwa bumi mengelilingi matahari?

Alkitab berkata bahwa bumi tidak mengelilingi matahari, tapi sebaliknya mataharilah yang mengelilingi bumi.

Kasus di dalam Kejadian 1:1-2, Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Terindikasi bumi tidak berputar pada porosnya dan tidak berotasi mengelilingi matahari, sebab matahari belum diciptakan pada hari pertama. Justru gerakan terang Roh Allah melayang-layang mengitari dan menyinari bumi hingga terjadinya petang dan pagi. Setelah hari keempat, Allah menciptakan matahari untuk menggantikan gerakan Allah.

Jadi bumi tidak berputar mengelilingi matahari dulu, kini, hingga musnahnya bumi. Betapa kebenaran Alkitab telah dinodai dengan pengajaran yang di’teorikan’ oleh para ilmuwan penentang Alkitab.

2 Kor. 13:8 Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah untuk kebenaran.

Sorga Kekekalan Bukan Bertingkat Seperti Kue Lapis Legit

Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa orang-orang yang telah mengaminkan penebusan Kristus akan terlepas dari hukuman Allah dan masuk sorga kekekalan dan menjadi “warga kerajaan sorga.”

Permasalahan muncul ketika banyak “oknum” menafsirkan sorga tanpa dasar dan pengertian yang alkitabiah.

1.       Sorga kekekalan tidak bertingkat seperti kue lapis legit atau selayaknya gedung bertingkat.

-          Jika karena alasan “timbangan” perbuatan, membuat si “A” di sorga tingkat satu dan si “B” ditingkat  tiga, maka seharusnyalah neraka juga harus bertingkat, karena tingkat kejahatan manusia berbeda2

2.       Apalagi ada “oknum” yang mengklaim telah naik ke sorga tingkat tujuh bahkan oknum “YP” mengklaim diri pernah diangkat ke sorga tingkat kesembilan adalah klaim yang sah-sah saja namun dapat dipastikan tidak alkitabiah.

Ketika berbicara tentang sorga, maka Alkitab merujuk pada lokasi atau tempat yang letaknya di atas sana. Atau sering disebut sebagai langit atau langit2

1.       Indikasi langit yang diciptakan tertulis dalam Kejadian 1:1  “beresith bara elohim et hasamayim” “pada mulanya Allah menciptakan  “dua” langit itu…”

-          Perhatikan akhiran “ayim” pada kata “samayim.” Merujuk pada kasus “jamak berjumlah dua” bedakan dengan akhiran “iyim” yang merujuk pada kasus jamak berjumlah “tiga atau lebih.

-          Samayim yang diciptakan Allah akan dilenyapkan karena tidak bersifat kekal. Terdiri dari langit di bawah atmosfer dan langit di atas atmosfer yang disebut dalam bahasa Ibrani “raqia” atau cakrawala.

2.       Indikasi langit ke tiga adalah sorga kekekalan, tempat tahta Allah dan malaikat-malaikatnya serta orang-orang yang telah lahir baru.

-          Dalam II Korintus 12:2 rasul Paulus diangkat ke sorga kekekalan tempat tahta Allah dan para malaikat

3.       Mengapa sorga kekekalan tidak bertingkat-tingkat?

-          Kata “τριτου ουρανου/ tritou ouranou” atau “sorga yang ketiga kalinya”

Merujuk pada kasus “attributive position”

kata sifat + kata benda (kata benda jika tidak disertai artikel ho, he, to, dll)

dalam hal ini “tritou” (kata sifat, tunggal, genetive) + “ouranou” (kata benda, tunggal, genetive) berarti “SORGA YANG KETIGA KALINYA”

Kalau “tiga” yang dimaksud adalah “tingkat bersusun tiga” maka seharusnya tertulis “triton” (genetive jamak) karena tertulis kata “tritou” maka artinya bukan “tiga” melainkan “tiga kali”kata “tritou” ini digunakan juga di dalam Matius 26:44

-          Jadi Rasul Paulus diangkat ke sorga fase ketiga/ sorga yang ketiga-kalinya, yaitu fase kekekalan.

·         Fase pertama, sebelum hingga kematian Kristus di kayu salib, ditandai dengan bangkitnya orang-orang kudus sesaat setelah ucapan “sudah selesai” dari Kristus.

·         Fase kedua, masa kematian Kristus di kayu salib hingga berakhirnya kerajaan 1000 tahun

·         Fase ketiga, sorga kekekalan, sorga

Sumber Ajaran Alkitabiah