Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Israel dan Laut Teberau

Di hadapan mereka Engkau membelah laut, sehingga mereka dapat menyeberang melalui tempat yang kering di tengah-tengah laut. Tetapi pengejar-pengejar mereka telah Kaucampakkan ke air yang dalam, seperti batu ke air yang dahsyat” (Neh. 9:11). Orang-orang yang secara theologis liberal, beserta banyak teman-teman ‘injili’ mereka, mengatakan bahwa Israel menyeberang di sebelah utara dari Laut Merah di daerah Danau-Danau Pahit. Perhatikan pernyataan berikut dari Halley’s Bible Handbook, yang dikabarkan konservatif: “Jadi lautnya waktu itu mengalir ke utara ke cekukan-cekukan yang hari ini dikenal sebagai Danau-Danau Pahit. Jika angin yang agak kuat mendorong air yang dangkal ini ke arah utara ke dalam Danau-Danau Pahit, maka hal itu akan menurunkan permukaan air sehingga suatu jembatan kering akan terlihat, yang bukanlah suatu fenomena yang jarang.”

 

Untuk menjawab hal ini, kami menyuguhkan hal-hal berikut:
(1) Kata Ibrani “Suf,” yang diterjemahkan laut “Merah” dalam Alkitab-Alkitab terjemahan dulu, memang memiliki arti “teberau” (LAI memakai Laut Teberau), tetapi ini tidak berarti Alkitab sedang membicarakan tentang suatu danau teberau yang dangkal. Laut Merah disebut juga Laut “Teberau” pada zaman kuno dulu, bukan karena laut itu dangkal, tetapi karena teberau tumbuh di rawa-rawa yang terdapat di sekitar pantai laut tersebut. (Kata Ibrani ini mengacu kepada semua jenis teberau, bukan hanya yang untuk membuat papirus). Lebih lanjut lagi, dalam Perjanjian Baru, laut ini disebut Laut Merah, dan bukan Laut Teberau (Kis. 7:36; Ibr. 11:29). Di masa kuno, nama Laut Merah mencakup keseluruhan Laut Arabia, termasuk yang kita kenal “Laut Merah” di masa modern ini, dan juga lengan-lengan laut tersebut, dan Teluk Persia (Kenneth Kitchen, On the Reliability of the Old Testament). Dalam 1 Raja-Raja 9:26, Teluk Aqaba, tempat lokasi Ezion Geber, disebut juga Laut Merah.

(2) Intinya adalah bahwa Alkitab mengatakan mereka menyeberangi sebuah lautan, dan deskripsi dari penyeberangan itu bukanlah deskripsi orang menyeberangi suatu rawa atau danau. Di zaman kuno, Danau-Danau Pahit tidaklah dalam; lebih mirip rawa-rawa datar yang asin.* Tetapi air yang diseberangi oleh orang Israel digambarkan dalam dan besar. Air itu bisa membentuk tembok bagi orang Israel di sebelah kanan dan kiri sambil mereka lewat (Kel. 14:22; 15:4-5, 10; Neh. 9:11; Maz. 106:9; Yes. 51:10). Paulus menggambarkan penyeberangan itu seperti suatu baptisan dalam awan dan dalam laut (1 Kor. 10:1-2). Baptisan artinya masuk ke dalam atau menyelam, jadi Paulus mengatakan bahwa Israel berjalan di antara tembok-tembok air, di bawah awan kemuliaan. Jadi kita tahu, bahwa penyeberangan itu terjadi di salah satu teluk Laut Merah, dan bukan di sebuah danau atau rawa. (* Sebelum dibukanya Terusan Suez pada tahun 1869, Danau Pahit Besar adalah rawa garam yang besar; dalam iklim yang kering, tempat-tempat itu jarang mengumpulkan cukup air untuk menjadi danau sejati,” NASA Earth Observatory).

0 Silakan Berkomentar: