Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Pola Pikir Yang Salah

Banyak orang Kristen yang berpikir salah, mereka berusaha menyelesaikan semua masalah dengan “karunia Mujizat”. Mereka lebih suka hanya menantikan mukjizat Tuhan dinyatakan. Ini terjadi oleh karena mereka tidak belajar Alkitab dengan benar. Mereka menganggap bahwa hal itu yang diperkenankan oleh Allah. Sepanjang umur hidup mereka ingin mengalami hal-hal yang ajaib dan spektakuler tersebut. Pada hal banyak hal dalam hidup ini yang harus diselesaikan dengan upaya, tenaga dan kerja keras kita sendiri, inilah yang disebut dengan tanggung jawab. Adapun hal-hal yang tidak mungkin bisa dilakukan tanpa campur tangan Tuhan, Tuhan pasti menopang. Tuhan akan memberikan berkat pada waktu tepat sesuai dengan kebutuhan demi kepentingan-Nya dalam kebijaksanaan-Nya.

Sering kita dengar pendeta berdoa agar Tuhan memberkati umat-Nya dengan berkat-berkat-Nya, tetapi mereka tidak mengajak dengan tegas umat untuk bekerja keras, giat dan jujur. Mestinya paling tidak diisyaratkan demikian. Tidak sedikit pendeta yang mengisyaratkan bahwa orang Kristen tidak perlu kerja giat, tanpa kerja giat berkat datang dengan sendirinya lebih banyak. Hal ini akan merusak generasi muda untuk memaksimalkan potensi pada masa mudanya di tengah persaingan yang makin ketat. Dalam hal ini dikesankan bahwa apa pun dan bagaimana pun cara kerja kita, Tuhan pasti berkati (berkat jasmani). Pemahaman ini salah.

Dalam Matius 5:45 Tuhan menunjukkan bahwa sedikit atau banyak berkat jasmani seseorang tergantung “ketekunan” seseorang mengumpulkannya. Oleh sebab itu salahlah kalau gereja menjanjikan bahwa dengan ke gereja rejeki lebih lancar, berkat jasmani lebih banyak.
Berkat jasmani banyak atau sedikit dipengaruhi oleh ketekunan seseorang bekerja. Juga tergantung kepercayaan Tuhan kepada masing masing berdasarkan kebutuhan. Berdasarkan kebutuhan artinya, Tuhan mengerti porsi sesuai yang kita butuhkan tidak lebih maupun kurang. Akhirnya,Tuhan tahu porsi yang mampu kita tanggung. Kalau berkat terlalu banyak dan hal itu mengganggu pertumbuhan iman kita maka Tuhan tidak akan memberinya. Tuhan tahu ukuran kita. Seperti yang disinggung di atas bahwa manusia harus bertanggung jawab. Ini berarti bahwa akibat perbuatan individu harus ditanggung individu tersebut. Tuhan tidak akan membiarkan suatu kesalahan tidak ada akibatnya, sebab ini berarti melanggar prinsip keadilan Tuhan.

0 Silakan Berkomentar: