Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Mereka Menyerahkan Diri Mereka Kepada Tuhan Sebagai Umat Allah

Nas: Filipi 1:1-11
Adalah menarik untuk memperhatikan bagaimana Tuhan kita memakai orang-orang yang rendah hati untuk menyeberangi samudra yang luas, menempatkan mereka di sebuah benua yang luas, menyatukan mereka bersama, dan mendirikan gereja-gereja lokal. Biasanya, secara jumlah mereka lemah, tetapi benih yang telah ditaburkan akan bertumbuh, dan pada masa kebangkitan rohani, bertambah banyak secara luar biasa. Menarik untuk melihat bagaimana gereja-gereja dari Philadelphia Association of Regular Baptists dimulai. Gereja di Montgomery adalah sebuah contoh.
Pada tahun 1710, John Evans, dan Sarah, istrinya, dari sebuah gereja di Carmarthenshire, di Southwales, (yang digembalakan oleh James James) datang dan menetap di Montgomery.

Pada tahun 1711, datang John James dan Elizabeth, istrinya, dari Pembrokeshire, anggota-anggota gereja di Rhydwillym, (yang digembalakan oleh John Jenkins) dan menetap di lingkungan yang sama. Setelah beberapa waktu Tuan Abel Morgan mengunjungi mereka, dan berkhotbah kepada banyak orang yang mau datang mendengar, di rumah John Evans; dan setelah kunjungannya beberapa kali, sesering yang ia bisa, beberapa orang mengajukan diri untuk baptisan, yang dilakukan oleh Tuan Morgan. Pada tahun 1719, diusulkan kepada mereka untuk bergabung dengan beberapa gereja terdekat, seperti di Pennepek, gereja yang terdekat, atau untuk mengatur diri mereka sesuai perintah Injil sebagai sebuah jemaat tersendiri. Setelah mereka berunding, dan mengambil kesimpulan, dengan alasan jarak dan perbedaan bahasa – mereka hanya mengerti sedikit bahasa Inggris – mereka memilih untuk menjadi satu jemaat sendiri.

Keputusan mereka disetujui oleh Tuan Morgan, dan sebuah hari dikhususkan untuk merayakan pekerjaan besar ini dengan upacara-upacara, pada tanggal 20 Juni 1719; dan Tuan Abel Morgan, dan Tuan Samuel Jones, setelah berpuasa dan berdoa, dilanjutkan dengan mendengar khotbah yang disampaikan oleh Mr. Morgan, yang cocok dengan peristiwa itu. Ketika ditanya apakah mereka berkeinginan dan bersedia untuk tinggal bersama membentuk sebuah jemaat Yesus Kristus, mereka semua menjawab, iya; dan ketika ditanya apakah mereka sudah mengenal prinsip-prinsip seorang dengan yang lainnya, dan puas dengan sifat-sifat yang menarik dan percakapan antara seorang dengan yang lainnya, hal itu juga dijawab, iya; dan sebagai sebuah tanda mereka menyerahkan diri mereka, masing-masing pribadi dan sebagai kelompok bersama-sama, kepada Tuhan, sebagai umat Allah dan jemaat Yesus Kristus, mereka semua mengangkat tangan kanan mereka. Kemudian mereka diminta untuk bergandengan tangan, sebagai tanda persatuan mereka, menyatakan, pada saat yang sama, bahwa mereka telah menyerahkan diri mereka, seorang kepada yang lain berdasarkan kehendak Allah, 2 Kor. 7:5, untuk menjadi sebuah jemaat yang sesuai dengan kitab suci; untuk menyembah Allah dan memelihara doktrin-doktrin Injil, sesuai dengan karunia mereka, dan untuk saling memperlengkapi satu dengan yang lain. Kemudian mereka diumumkan secara resmi dan dinyatakan sebagai sebuah jemaat Yesus Kristus; sebuah jabatan tangan sebagai tanda persekutuan sebagai saudara seiman diberikan kepada mereka, dengan nasehat-nasehat dan ajaran-ajaran yang sesuai dengan lingkungan dan hubungan yang kini mereka masuki; dan akhir dari semuanya ditutup dengan doa kepada Allah meminta berkat untuk pekerjaan mereka pada hari itu. Jumlah mereka, sembilan atau sepuluh orang.

Benar bahwa “dari biji pohon ek yang kecil, pohon ek yang besar bertumbuh.” Para pendahulu rohani kita lebih mempedulikan kemurnian doktrin dan hidup daripada jumlah yang besar. Warisan Allah adalah “sebuah kawanan yang kecil.”

  Sumber  Renungan Harian yg tertulis dlm buku "THIS DAY IN BAPTIST HISTORY

0 Silakan Berkomentar: