Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minuman Keras Adalah Pencemooh

Nas: Amsal 20:1

William Rufus Powell sangat berbahagia karena ia dilahirkan di dalam sebuah rumah tangga yang saleh, di mana setiap hari dilaksanakan renungan keluarga oleh ayahnya. Lahir pada tanggal 13 November 1808, ia mengenal sukacita masa muda karena memiliki seorang ayah yang memiliki integritas cemerlang dan seorang ibu dengan keyakinan iman yang tidak segan-segan ia beritakan maupun pertahankan. Rumah itu menjadi pusat dari banyak persekutuan. Gembala setempat sering berkunjung, dan pengkhotbah-pengkhotbah keliling dapat memanfaatkan kamar ”nabi” yang ada. Pengaruh yang ramah dan membangkitkan semangat ini melimpah selama masa muda William, tetapi ketika ia berusia delapan tahun, ibunya meninggal dunia. Walaupun ayah dan kakak-kakak perempuannya berusaha keras untuk melanjutkan tradisi yang baik itu, sentuhan seorang ibu pasti telah hilang.

Pendidikan William cukup menjanjikan di bawah bimbingan Reverend Herndon Frazer. William muda menetapkan cita-citanya untuk belajar ilmu hukum, sehingga pada usia tujuh belas tahun ia meninggalkan rumah dan menumpang di rumah Captain Therit Towles, seorang duda. Putri tunggal Captain Towles, Mary, tinggal bersama seorang bibi di Culpeper, Virginia, dan ia bersama bibinya sering mengunjungi Captain Towles. William Powell menjadi seorang kepala sekolah, dan pada usia dua puluh satu tahun ia melamar Mary menjadi istrinya. Dalam waktu singkat, William menjadi deputy sheriff bersama ayah mertuanya dan hidup tenang sebagai seorang petani di ladang pertanian. Lingkungan hidupnya jauh berbeda dengan kehidupan masa mudanya. Makanan mewah dan air anggur yang berbuih menyebabkan seringnya penyelenggaraan pesta pora yang meriah dan memabukkan. Tetapi walaupun Powell banyak menggunakan waktu untuk bermain kartu, berdansa, dan berburu rubah, ia tetap menjauhkan diri dari minuman keras. Meskipun semua kegiatan hidup yang dijalani begitu menggembirakan, ia berusaha banyak membaca, dan pencariannya akan pengetahuan membuatnya tetap terjaga sampai jauh malam, membaca buku sebanyak mungkin. Ia begitu mapan dengan kebiasaan ini, sehingga sepanjang umur hidupnya ia hanya membutuhkan waktu tidur malam selama empat jam!

Dalam hubungan surat menyurat yang berkelanjutan, seorang saudari seiman yang saleh mendesaknya untuk menaruh perhatian pada masalah-masalah rohani, tetapi peringatan itu tampak tidak berguna. Namun, ketika istrinya menyuruhnya untuk menghadiri kebaktian di Mine Run Baptist Church, William memutuskan untuk pergi dan mendengarkan khotbah Reverend Philip Pendleton, seorang yang sangat saleh. Secara ajaib hati William digerakkan, dan Alkitab menjadi sangat penting baginya. Ia menemukan sebuah hutan kecil, dan di sanalah ia berseru kepada Allah di dalam doa mohon pengampunan. Tuhan menanggapinya dengan menganugerahkan rasa damai keselamatan yang mendalam, dan pada hari Minggu pagi berikutnya William membuat pengakuan iman terbuka di Graig’s Meeting House. Tidak lama kemudian, ia dan Mary dibaptiskan ke dalam persekutuan Mine Run Church. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, William Powell memperoleh lisensi untuk berkhotbah dan menjadi asisten Pendleton. Setelah kematian gembalanya, William Powell ditahbiskan pada tahun 1836 dan mengantikan Pendleton sebagai gembala jemaat Mine Run Church. Ia adalah seorang penganjur misi yang sangat bersemangat, dan selama masa awal pelayanannya, mungkin ia adalah pengkhotbah yang paling populer di dalam asosiasi gereja di tempat itu.
Namun, William Rufus Powell lebih dikenal dalam pendiriannya mengenai minuman beralkohol dan anak-anak Allah. ”Ia berpendapat bahwa seharusnya gereja tidak memperbolehkan penggunaan minuman keras oleh anggota jemaat. Ia percaya pada berpantang total.”1 Keributan mengenai masalah ini segera merebak di dalam gereja-gereja dan asosiasi. Karena mayoritas anggota jemaat tidak mendukung pendirian gembala mereka, Powell meninggalkan gerejanya dan mendirikan gereja lainnya. Puji syukur kepada Allah untuk orang yang teguh dalam keyakinan ini, karena pada waktunya pandangan Powell ini menjadi pendirian kaum Baptis!

Reverend Mr. Powell meninggal dunia pada tanggal 13 Juli 1859. Khotbah terakhirnya berjudul ”Harapan mana yang menjadi jangkar bagi jiwa kita.” Selama hari-hari menjelang kematiannya ia menyerukan keluarga dan sahabat-sahabatnya supaya menyanyikan himne favoritnya ”How Firm a Foundation” (”Dasarnya Teguh”, Humnoi nomor 110-pen), dan dalam kedamaian salib, ia pergi menuju hadirat Tuhan dengan kemenangan besar. Puji Tuhan untuk kenangan akan William Rufus Powell ini—seorang pemimpin Baptis yang berkeyakinan teguh!

 Sumber  Renungan Harian yg tertulis dlm buku "THIS DAY IN BAPTIST HISTORY"

0 Silakan Berkomentar: