Nas: Mazmur 3
Sangat sulit untuk membayangkan bagaimana mungkin peristiwa seperti itu dapat terjadi, tetapi ketika Reverend Thomas Patient, sesudah ia datang dari Inggris ke ”Tanah Orang Bebas,” ia dipaksa kembali ke Inggris karena alasan penganiayaan keagamaan.
1 Marilah kita amati fenomena itu.
Thomas Patient dilahirkan di Inggris, dan diperkirakan ia memperoleh pendidikan di Oxford atau Cambridge.
2 Setelah menjadi pelayan gereja Kongregasional, ia beremigrasi ke Amerika, Di sana ia berjumpa dengan orang-orang yang mengaku keyakinan Baptis, dan Patient menguji kembali Alkitab yang berkaitan dengan baptisan. Ia menyimpulkan bahwa ”baptisan bayi tidak memiliki dasar di dalam Alkitab.”
3 Para peziarah (Pilgrims) telah datang ke Amerika untuk mendapatkan hak untuk beribadah sesuai dengan hati nurani mereka sendiri, namun penganiayaan yang dialami oeh Reverend Thomas Patient menyebabkan dia harus kembali ke tanah kelahirannya. Dengan demikian kita diingatkan bahwa kebebasan beragama kurang dikenal pada masa awal koloni-koloni Amerika.
Sekembalinya di Inggris, Patient melayani sebagai gembala pendamping bersama Reverend William Kiffin di London pada tahun 1640. Patient adalah salah seorang pemimpin Baptis yang menandatangani Pengakuan Iman dari Particular Baptist, yang dikeluarkan oleh tujuh gereja Baptis di London pada tahun 1644. Dikatakan bahwa ia adalah salah seorang dari ”orang-orang Baptis yang terkemuka pada masa itu.”
4 Parlemen Inggris memilih untuk menunjuk enam pelayan Tuhan untuk memberitakan firman di Dublin, Irlandia, dan Reverend Mr. Patient menerima salah satu penunjukan itu. Karunianya sebagai seorang pembicara yang fasih membuatnya menjadi favorit, dan ia berbicara di hadapan pendengar yang besar jumlahnya. Ia bertugas sebagai hamba Tuhan militer bagi Kolonel John Jones di Dublin. Sang kolonel, yang sebenarnya adalah gubernur Dublin, meminta Patient berkhotbah setiap hari Minggu di Dewan Kota Dublin, sehingga kaum aristokrat dari masyarakat Anglo-Irish dapat mendengarkan Injil yang hidup. Dari berbagai hubungan surat-menyurat jelas bahwa secara pribadi Patient sangat dekat dengan Cromwell semasa Persemakmuran Inggris.
Patient membaptiskan banyak orang secara selam di Dublin, dan dipercaya bahwa ia mendirikan gereja Baptis pertama setelah Reformasi di Irlandia. Tampaknya ia juga membantu pembangunan gereja Baptis di Cloughkeating. Semua anggota jemaat itu pernah diadili dengan ancaman hukuman mati. Ketua dewan juri bersumpah bahwa mereka semua akan dinyatakan bersalah. Namun, dengan pengaturan dan campur tangan Allah, ketua dewan juri itu meninggal dunia, dan semua anggota jemaat itu dibebaskan. Karena ia mau menerima gaji dari pemerintah untuk berkhotbah, nyata bahwa orang-orang Baptis di London menjauhkan diri dari Patient, tetapi ia dianggap memperoleh kehormatan membangun gedung pertemuan Baptis pertama di Irlandia.
Sesudah menjalani kehidupan yang penting dan beragam, hamba Allah in tidur di pangkuan Yesus pada tanggal 30 Juli 1666, setelah memberikan pelayanan yang setia di Dunia Baru dan juga di Inggris dan Irlandia. Keyakinannya akan baptisan selam telah banyak merugikan dirinya, tetapi Tuhan menghormati pelayannya yang setia.
Sumber Renungan Harian yg tertulis dlm buku "THIS DAY IN BAPTIST HISTORY"
Sangat sulit untuk membayangkan bagaimana mungkin peristiwa seperti itu dapat terjadi, tetapi ketika Reverend Thomas Patient, sesudah ia datang dari Inggris ke ”Tanah Orang Bebas,” ia dipaksa kembali ke Inggris karena alasan penganiayaan keagamaan.
1 Marilah kita amati fenomena itu.
Thomas Patient dilahirkan di Inggris, dan diperkirakan ia memperoleh pendidikan di Oxford atau Cambridge.
2 Setelah menjadi pelayan gereja Kongregasional, ia beremigrasi ke Amerika, Di sana ia berjumpa dengan orang-orang yang mengaku keyakinan Baptis, dan Patient menguji kembali Alkitab yang berkaitan dengan baptisan. Ia menyimpulkan bahwa ”baptisan bayi tidak memiliki dasar di dalam Alkitab.”
3 Para peziarah (Pilgrims) telah datang ke Amerika untuk mendapatkan hak untuk beribadah sesuai dengan hati nurani mereka sendiri, namun penganiayaan yang dialami oeh Reverend Thomas Patient menyebabkan dia harus kembali ke tanah kelahirannya. Dengan demikian kita diingatkan bahwa kebebasan beragama kurang dikenal pada masa awal koloni-koloni Amerika.
Sekembalinya di Inggris, Patient melayani sebagai gembala pendamping bersama Reverend William Kiffin di London pada tahun 1640. Patient adalah salah seorang pemimpin Baptis yang menandatangani Pengakuan Iman dari Particular Baptist, yang dikeluarkan oleh tujuh gereja Baptis di London pada tahun 1644. Dikatakan bahwa ia adalah salah seorang dari ”orang-orang Baptis yang terkemuka pada masa itu.”
4 Parlemen Inggris memilih untuk menunjuk enam pelayan Tuhan untuk memberitakan firman di Dublin, Irlandia, dan Reverend Mr. Patient menerima salah satu penunjukan itu. Karunianya sebagai seorang pembicara yang fasih membuatnya menjadi favorit, dan ia berbicara di hadapan pendengar yang besar jumlahnya. Ia bertugas sebagai hamba Tuhan militer bagi Kolonel John Jones di Dublin. Sang kolonel, yang sebenarnya adalah gubernur Dublin, meminta Patient berkhotbah setiap hari Minggu di Dewan Kota Dublin, sehingga kaum aristokrat dari masyarakat Anglo-Irish dapat mendengarkan Injil yang hidup. Dari berbagai hubungan surat-menyurat jelas bahwa secara pribadi Patient sangat dekat dengan Cromwell semasa Persemakmuran Inggris.
Patient membaptiskan banyak orang secara selam di Dublin, dan dipercaya bahwa ia mendirikan gereja Baptis pertama setelah Reformasi di Irlandia. Tampaknya ia juga membantu pembangunan gereja Baptis di Cloughkeating. Semua anggota jemaat itu pernah diadili dengan ancaman hukuman mati. Ketua dewan juri bersumpah bahwa mereka semua akan dinyatakan bersalah. Namun, dengan pengaturan dan campur tangan Allah, ketua dewan juri itu meninggal dunia, dan semua anggota jemaat itu dibebaskan. Karena ia mau menerima gaji dari pemerintah untuk berkhotbah, nyata bahwa orang-orang Baptis di London menjauhkan diri dari Patient, tetapi ia dianggap memperoleh kehormatan membangun gedung pertemuan Baptis pertama di Irlandia.
Sesudah menjalani kehidupan yang penting dan beragam, hamba Allah in tidur di pangkuan Yesus pada tanggal 30 Juli 1666, setelah memberikan pelayanan yang setia di Dunia Baru dan juga di Inggris dan Irlandia. Keyakinannya akan baptisan selam telah banyak merugikan dirinya, tetapi Tuhan menghormati pelayannya yang setia.
Sumber Renungan Harian yg tertulis dlm buku "THIS DAY IN BAPTIST HISTORY"
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar