Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Penyesatan Melalui Minyak Urapan

Artikel ini dicuplik dari buku yang ditulis oleh Gbl. Firman Legowo yang berjudul Surat Terbuka Demi Menegakkan Kebenaran Alkitab. Dengan beraninya beliau menelanjangi orang-orang yang menurut beliau, menyimpang dari kebenaran Alkitab. Salah satu judul babnya adalah Penyesatan Melalui Minyak Urapan. Dengan singkat, padat dan jelas beliau menjelaskan bahwa konsep minyak urapan yang telah dipraktekkan oleh beberapa gereja yang menganut paham gerakan kharismatik adalah sesat. Minyak urapan tidak ubahnya seperti praktek perdukunan dengan mengatasnamakan kekristenan. Berikut ini adalah tulisan yang dikutip dari buku Gbl. Firman Legowo dimulai dari halaman 24.

Konsep Minyak Urapan di dalam Perjanjian Baru

“…Datanglah seorang perempuan kepada-Nya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal. Minyak itu dicurahkannya ke atas kepala Yesus, yang sedang duduk makan” Matius 26:7. Seorang perempuan pernah datang kepada Yesus dan mengurapiNya dengan Minyak Urapan “sungguhan.” Mengapa Tuhan Yesus tidak menolak ketika Dia diurapi dengan minyak wangi yang mahal? Karena Tuhan ingin membuktikan bahwa diriNya adalah seorang Mesias yang layak menerima Minyak Urapan. Minyak Urapan yang “beredar” adalah minyak urapan palsu yang berbeda dengan Minyak yang dituangkan di kepala Tuhan Yesus pada saat itu. Di sisi lain Maria pernah menggunakan minyak narwastu murni untuk mengolesi khaki Tuhan Yesus ketika Ia berkunjung ke Betania (Yohanes 12:2). Siapakah lagi di dalam Perjanjian Baru yang menerima Minyak Urapan? Tidak Ada seorangpun, selain Tuhan Yesus. Baik Rasul-rasul maupun orang-orang percaya pada saat itu tidak berhak menerima Minyak Urapan karena mereka bukanlah Mesias, sehingga mereka tidak boleh menerima minyak urapan.

Konsep Minyak Urapan yang Terjadi Saat Ini

Konsep pengurapan dengan media “minyak urapan” yang terjadi di beberapa gereja yang beraliran kharismatik saat ini sarat dengan kesalahan, tidak alkitabiah dan cenderung menyesatkan. Setidaknya terdapat empat kesalahan mendasar:

1. Konsepnya, tidak alkitabiah

Pada zaman Perjanjian Baru minyak urapan diterima Tuhan Yesus untuk membuktikan bahwa Ia adalah Mesias/ Yang Diurapi. Sedangkan konsep minyak urapan pada saat ini bertujuan untuk memulihkan kondisi perekonomian seseorang yang sedang “morat-marit,” membebaskan seseorang dari “kutuk” pisau operasi, menyembuhkan berbagai macam penyakit, agar mendapatkan jodoh, agar usaha/ bisnis seseorang lancar, dll. Konsep ini tidak alkitabiah dan meyesatkan karena konsep perdukunan masuk ke dalam gereja.

2. Bahannya, tidak alkitabiah

Minyak Urapan yang diterima oleh Tuhan Yesus adalah minyak yang mahal harganya yang disimpan di buli-buli pualam. Tetapi minyak urapan yang ada saat ini adalah minyak kelapa sawit yang hanya disimpan dibotol plastik biasa.

3. Orang yang mengurapi, tidak alkitabiah

Orang yang mengurapi dengan minyak urapan saat ini adalah orang yang tidak mengerti tentang konsep minyak urapan yang terjadi di dalam Alkitab. Pada saat Tuhan Yesus diurapi dengan Minyak Urapan, Ia bukan dalam keadaan sakit, atau dalam keadaan ekonomi yang morat-marit, atau supaya perekonomianNya menjadi lancar, dll. Tetapi Ia adalah Mesias yang layak menerima urapan. Tetapi sekarang, dukun telah masuk ke dalam gereja dengan berkedok sebagai hamba Tuhan.

4. Orang yang menerima pengurapan, tidak alkitabiah

Siapapun orangnya saat ini, tidak berhak menerima pengurapan karena mereka bukanlah Mesias. Kalau mau rejekinya lancar, cukup berdoa kepada Tuhan sambil terus bekerja dengan giat. Kalau sedang sakit, berdoa kepada Tuhan meminta kesembuhan sambil berobat.

Sumber:http://ajaran-alkitabiah.com

1 Silakan Berkomentar:

Mu7blog mengatakan...

Baca Alkitab lagi yang lebih teliti😔