Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Mengapa Daud Jatuh

I. KEJATUHAN DAUD DAN BATSYEBA.

Daud berdosa dengan Batsyeba dan membunuh Uria suaminya, padahal Uria adalah prajuritnya yang setia kepadanya. Sekalipun ia disuruh pulang untuk bersukacita dengan istrinya, Uria tidak mau, sebab teman-temannya masih berperang antara hidup dan mati. Uria adalah prajurit yang setia kepada tugasnya, bagi Tuhan dan bangsanya dan bagi Daud rajanya. Tetapi Daud membunuhnya dengan cara yang kejam dan keji. Ini suatu dosa Daud yang dahsyat, ia berzina dengan Batsyeba dan membunuh suaminya.

Ini sama jahatnya seperti Achab dan Isebel yang merampas kebun anggur Nabot yang sangat disayangi oleh Nabot, bahkan Nabot dengan seisi rumahnya dibunuh. Ini perbuatan yang sangat jahat, sehingga Daud pun kalau melihat orang lain yang berbuat seperti ini, Daud akan marah luar biasa dan langsung menyebutkan hukuman mati bagi orang seperti ini dan ternyata itu dirinya sendiri.

2 Sam 12:5 Maka berbangkitlah murka Daud akan orang itu, serta titahnya kepada Natan: Demi Tuhan yang hidup, orang yang telah berbuat demikian itulah akan mati dibunuh! (TL)

Dalam zaman Perjanjian Lama, orang poligami masih dibiarkan oleh Allah, sebab memang orang-orang Wasiat Lama belum ditebus oleh darah Yesus. Mereka hanya memakai darah binatang sebagai uang muka saja (Voorschot). Orang-orang yang mengerti hati dan kehendak Allah tetap hidup monogami seperti Ayub, sekalipun istrinya jelek, ia tetap setia dan mempertahankan istrinya sampai mati. Juga orang-orang lain seperti Ishak, Yusuf dll.

Daud kalau toh mau menuruti hawa nafsunya, masih bisa mengambil perempuan lain di Israel, masih banyak. Seperti yang dikatakan oleh nabi Natan sebetulnya Daud masih bisa mengambil perempuan-perempuan lain, tetapi istri satu-satunya yang sangat dicintai oleh Uria (yang diumpamakan sebagai domba satu-satunya) dirampas Daud dan Urianya di-bunuh.

Ini sebab nafsu itu kalau dituruti jadi mata gelap, mabuk, sehingga nekat berbuat hal2 yang sangat jahat.

2 Sam 12:2-4 Maka pada orang kaya itu adalah amat banyak lembu dan kambing domba.

3Tetapi orang miskin itu tiada empunya melainkan hanya seekor anak domba yang telah dibelinya dan dipeliharakannya, se-hingga ia itu menjadi besar bersama-sama dengan dia dan dengan anak-anaknyapun, maka ia itupun makanlah dari pada makanannya dan minumlah dari pada cawannya, dan tidurlah pada ribaannya dan adalah ia itu baginya seperti seorang anaknya.

4 Hata, maka datanglah seorang perjalanan singgah kepada orang kaya itu, maka disayangkan orang kaya itu akan kambing domba dan lembunya sendiri, tiada ia mau mengambil dia akan disediakan bagi orang perjalanan yang telah singgah kepadanya itu, melainkan diambilnya akan anak domba orang miskin itu, disediakannya bagi orang yang telah singgah kepadanya. (TL)

Kalau ia bisa sedikit menyangkal diri, seharusnya ia tidak sampai merampas istri Uria, prajuritnya yang setia. Tetapi Daud mela-kukannya dan ia kena hukuman yang dahsyat.

Tetapi Batsyeba juga adalah istri yang tidak setia.

Sekalipun Daud meng-ajaknya berzina, kalau Batsyeba teguh dalam kesucian dan setia pada suaminya, ia bisa menolak permintaan atau tuntutan atau perintah Daud.

Kalau Batsyeba terus me-nolak, kemungkinan Daud justru jadi takut dan batal meneruskan niat zinanya. Daud masih takut akan Allah, sebab itu meskipun Batsyeba menolak, Daud tidak akan berani berbuat sesuatu ter-hadap Batsyeba. Kalau toh Bat-syeba dibunuh (rasa-rasanya ti-dak mungkin Daud berani mela-kukannya). Batsyeba mati dalam kebenaran dan pasti diterima Tuhan. Tetapi Batsyeba mau di-ajak berzinah oleh Daud. Jadi Batsyeba juga adalah seorang istri yang tidak setia, yang meng-khianati suaminya, yang tidak takut pada Tuhan, meskipun ia menangis waktu Uria mati 2Sam 11:26 (pada waktu itu, tahukah dia bahwa suamiya dibunuh Daud?). Mungkin juga Batsyeba adalah seorang istri yang lebih jelek lagi kalau ia mempunyai pikiran: daripada punya suami Uria yang kecil, tentu lebih enak mempunyai suami orang besar, yaitu rajanya, orang paling top.

Kalau Batsyeba berpikir seperti ini, maka ia akan menyerah de-ngan sukacita pada permintaan hawa nafsu Daud; kalau demi-kian Batsyeba itu jauh lebih jelek dan lebih keji daripada yang tam-pak, istri yang tidak setia, mata duitan dan pengkhianat.

Tuhan yang tahu isi hati Bat-syeba.

II. HUKUMAN DAUD.

Sebab itu hukuman Tuhan jatuh sangat dahsyat atas Daud yaitu:

1. Anak hasil hubungan yang keji ini sakit dan mati. Ini bukan kebetulan, tetapi adalah akibat dari dosa orang tuanya, istime-wa dosa Daud.

2. Daud dibalas berlipat kali ganda. Istri-istri atau gun-diknya diperkosa oleh anak-nya sendiri (Absalom) di ba-wah matahari. Suatu pende-ritaan batin yang sangat besar bagi Daud. Celaka yang dahsyat jatuh pada istri-istrinya dan lebih menyakitkan hati lagi, si orang kurang ajar itu anaknya sendiri. Sungguh siksaan batin yang besar.

3. Daud akan dibunuh dan se-muanya sudah siap untuk dilaksanakan apalagi Achi-tofel yang benci pada Daud (sebab Batsyeba adalah cucu-nya 2Sam 11:3;23:34) ia ada-lah seorang yang cerdik dan lihay, ia berusaha membalas kejahatan Daud. Sebab itu ia memihak Absalom, putra pengkhianat itu. Tanpa per-tolongan Tuhan, Daud bukan saja di coup tahtanya, tetapi juga sudah hampir pasti akan mati sebab ia dalam keadaan terjepit. Tetapi sebab Daud mau bertobat sungguh-sung-guh, Tuhan  masih mau meno-longnya. Tuhan tahu lebih da-hulu dan Tuhan melihat dalam hari-hari yang akan datang Daud sungguh-sungguh ber-tobat dari kelemahannya itu, sebab itu Tuhan masih mem-beri kesempatan pada Daud untuk hidup dan dipulihkan. Sekalipun demikian semua pengalaman ini pahit dan sangat menyiksanya.

4. Kerajaannya Daud di coup oleh si putra yang sangat jahat dan keji ini.

5. Dihina dan dikutuki oleh Si-mei, orang biasa tetapi bera-ni menghina dan mengata-nga-tai, mengutuki Daud.

6. Negerinya kacau, 20.000 ten-tara Israel mati (2Sam 18:7) sehingga negerinya jadi beran-takan.

7. Daud dipermalukan di ha-dapan rakyatnya, sebab se-mua tahu rahasia2nya yang ke-ji, sehingga begitu banyak o-rang, termasuk Achitofel sa-ngat benci dan melawannya.

8. Ini berlangsung cukup lama, betul-betul menyiksa Daud habis-habisan.

9. Dll.

Daud mengalami banyak pen-deritaan lahir batin akibat dosa-nya. Memang dosa Daud itu ter-lalu besar dan terlalu jahat. Tidak ada orang yang bisa mem-benarkan dosa Daud.

III. MENGAPA DAUD SAMPAI JATUH?

Bagi Daud itu sudah biasa, itu kelemahan dan cara hidupnya yang salah. Ia berkali-kali begitu mudah bergerak syahwatnya.

Mat 5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu bahwa siapa saja yang memandang seorang perempuan dan bernafsu kepa-danya, sudahlah ber-zina dengan dia di da-lam hatinya.(KJI).

Misalnya pada saat Abigail bertemu dengan dia, Daud sudah jatuh mata, tetapi disini ia masih bisa mengekang hawa nafsunya, dan tidak berani menjamahnya, sebab Abigail adalah istri dari Nabal orang kaya dan tokoh di tempatnya. Tetapi waktu ia men-dengar Nabal mati, ia langsung mengambilnya menjadi istri-nya. Pasti hal ini sudah didahului keinginan besar kepada Abigail pada waktu ia bertemu pertama kalinya dengan dia, ketika hen-dak menyerang rumah Nabal. Di sini Daud masih “bersih” me-nurut ukuran Wasiat Lama sebab ia tidak mengganggu istri orang lain.

Tetapi dalam ukuran Wa-siat Baru ini sudah bernafsu kepadanya (TL: bergerak syah-watnya), keinginan berzinah, ini berarti sudah berdosa dalam hatinya.

Tuhan menuntut kesucian sampai batin sekalipun dalam Wasiat Lama Maz 51:8. Segala hawa nafsu dan angan-angan yang keji dalam pikiran dan angan-angan harus dimatikan, dibersihkan.

Gal 5:24 Dan orang-orang yang milik Kristus telah menyalibkan dagingnya dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. (KJI).

Kalau tidak, dosa dalam pikiran akan lahir dalam perbuatan, mula-mula perbuatan yang aneh-aneh (tetapi sudah mulai meng-arah ke sana), lama-lama waktu ada kesempatan langsung men-jadi dosa zinah yang nyata se-perti Daud (Yak 1:15).

Dalam Wasiat Lama orang yang berani mengambil istri orang lain akan dibunuh sebagai hukumannya. Im 20:10, Ams 6:29,32. Dalam hal Abigail. Daud “belum bersalah” (ukuran Wasiat Lama), tetapi dalam hal Batsyeba ia sudah jelas bersalah dan seharusnya sudah dihukum mati. Tetapi sebab Tuhan Allah tahu lebih dahulu bahwa Daud akan sungguh2 bertobat dan Daud mengakui dosanya, maka Tuhan melepaskan Daud dari hukuman mati. Tetapi mengapa Tuhan tidak melepaskan Daud dari kejatuhannya dengan Batsyeba?

Sebetulnya kalau Tuhan mau melepaskan Daud dari Bat-syeba, itu sangat mudah untuk Tuhan. Pada waktu itu Daud naik di sotoh (loteng) rumahnya dan Batsyeba kebetulan akan mandi.

Ini terjadi bersamaan, “kebetulan”. Kalau Tuhan mau melepaskan Daud dari keja-tuhan, itu sangat mudah.

** Andaikata Daud melihat Batsyeba pada jam 8.00, maka sebelum Batsyeba keluar jam 8.00, bisa saja pada waktu itu Batsyeba kedatangan tetang-ganya, maka peristiwa pk 8.00 itu terlewati sudah. Tuhan bisa saja membuat Batsyeba agak masuk angin dan sedikit panas badannya, atau hendak buang air besar dll, maka Batsyeba akan batal mandi dan Daud tidak sampai jatuh, tidak sampai berzinah.

Atau Tuhan membuatnya tertidur terlalu lama, maka pada detik kritis itu Batsyeba tidak jadi mandi dan Daud terlepas, batal jatuh, batal menderita begitu banyak, juga seluruh isi negerinya.

Atau Tuhan menggarap Daud, mungkin ada tamu, atau sakit, atau tidur, atau makan, atau berdoa dsb, maka Daud pada detik yang kritis itu tidak sampai melihat Batsyeba mandi dan rentetan celaka yang dahsyat itu batal, tidak terjadi.

Tuhan sudah pasti tahu rentetan peristiwa-peristiwa dah-syat yang akan terjadi kalau Daud jatuh. Tuhan bisa men-cegah kejatuhan dengan begitu mudah!

Tetapi mengapa Tuhan yang maha tahu dan maha kasih itu tidak mau mencegah Daud?

Bukankah itu le-bih baik dari pada Daud jatuh dan ter-siksa bahkan ada ke-mungkinan kalau Daud kurang ber-tobat sungguh-sungguh ia bisa mati kena huku-man Allah, dan bisa masuk Neraka.

Tetapi mengapa Tuhan tidak menolong, atau mencegah untuk menyelamatkan Daud dari tangan iblis?

Tuhan sudah menolongnya dari tangan iblis, tetapi dengan cara ilahi (yang mem-punyai faedah sampai kekal), bukan dengan cara manusiawi (yang faedahnya hanya di dunia fana ini saja).

IV. BAGAIMANA CARA TUHAN MENOLONG DAUD DARI DOSA PERZINAHANNYA?

1. Tuhan tahu kelemahan Daud. Daud tahu akan ke-kurangannya tetapi lemah, sebab tidak mau dengan tegas menyangkal diri. Tetapi ia terus berharap Tuhan mem-bersihkannya dari segala dosa seperti dalam doa sbb:

Maz 139:23-24 Selidiklah sa-ya, ya Allah, dan keta-huilah akan hati saya; ujilah saya dan keta-huilah akan segala ke-pikiran saya;

24 dan lihatlah jikalau ada pa-da saya suatu jalan yang jahat; dan pimpinlah saya dalam jalan yang kekal (KJI)

Sebab itu Tuhan hendak me-nolongnya lepas dari dosa per-zinahan. Kalau Tuhan tidak me-nolong Daud, maka ia akan ma-kin banyak berzina seperti Sa-lomo dan hidupnya akan menjadi kosong dan sia-sia, jatuh dan terperosok sangat jauh. Hidup Salomo jadi sia-sia, hanya seben-tar yang indah lalu bersambung dengan hidup yang jahat dan keji; ia mulai di dalam Roh berakhir dalam daging (Gal 3:3-4) (meskipun pada akhirnya Salomo bertobat lagi tetapi hidupnya sudah menjadi sia-sia 2Sam 7:12-15).

2. Daud dilepaskan Tuhan dari ikatan perzinahannya. Se-bab itu Tuhan menghajar Daud cukup parah tetapi dengan demikian ia terlepas dan bebas sama sekali dari perzinah-annya sebelum ia pulang kembali pada Tuhan.

Caranya, waktu Daud menuruti lagi kedagingannya, memilih jalannya sendiri (seperti Yudas Kis 1:25), Tuhan membiar-kannya, yaitu jatuh dalam kasus Batsyeba. Olehnya ia dihajar habis-habisan dalam hukum-annya sehingga hancur tetapi Daud betul-betul dibersihkan dan dikikis habis dari perzi-naannya.

Oleh pengalaman pahit yang bertubi-tubi ini, Daud betul-betul disucikan dan lepas dari segala ikatan perzinahan-nya. Ini kelihatan pada waktu tua, orang lain memberinya se-orang gadis Israel yang tercantik (kalau sekarang namanya: Miss Israel) untuk kesukaan hawa nafsunya seperti biasanya, tetapi Daud tidak mau menjamahnya, meskipun Abisag melayani secara pribadi (sendirian) terus menerus 2Raj 1:3-4.

3. Memang ini kesucian yang terlambat, sebab sudah tua baru betul-betul terlepas, tetapi lumayan, sebab sebelum habis waktunya ia sempat betul-betul berhenti dari pada menuruti nafsu perzinaannya.

V. DOSA MASA MUDA.

Tentu yang terbaik adalah disucikan sejak dari masa muda, tidak jatuh dalam dosa orang muda-muda, yang akan menjadi hambatan dan cacat untuk seluruh hidupnya dan ini akibatnya sampai kekal! Dosa masa muda harus ditinggalkan dengan tuntas.

Daud seringkali terjerat dan tertuduh oleh dosa-dosa masa mudanya.

Maz 25:7 Janganlah Engkau ingat akan dosa-dosa pada masa muda saya dan juga pelanggaran-pelanggaran saya, teta-pi ingatlah saya sesuai dengan kemurahanMu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN.  (KJI).

Kalau sudah bertobat, tidak perlu lagi tertuduh, apalagi sekarang ada darah Yesus, kita bisa me-ngalahkan tuduhan iblis dengan bertobat sungguh-sungguh se-hingga darah Yesus meng-hapus semua dosa dan ikatannya Wah 12:10-12.

Kalau Tuhan Yesus sudah memerdekakan kita, kita bisa merdeka dengan sungguh2.

Yoh 8:36 Sebab itu jikalau Putra itu memerdeka-kan kamu, kamu akan sungguh-sungguh mer-deka. (KJI)

Kita bebas dari segala ikatan dosa, mati lepas dari dosa Rm 6:1-2 dan tidak lagi kembali di dalamnya Gal 5:1 asal kita tetap menyangkal diri Luk 9:23/ Kis 14:22/ Pil 1:29/ 2Tim 2:13 dan lekat dengan Tuhan Yoh 15:5 (tumbuh dalam Firman Tuhan, doa, ibadat, persekutuan, ber-saksi, pelayanan, dipimpin Roh dalam jalan sempit), maka kita bisa tetap bebas dari dosa, tidak perlu menunggu waktu tua baru bertobat, baru mati lepas daripadanya seperti Daud, tetapi dari permulaan kita bisa mati lepas dari semua dosa masa muda.

2Tim 2:22 Larilah dari nafsu orang muda-muda te-tapi tuntutlah kebenar-an, iman, kasih, perda-maian bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan di dalam hati yang mur-ni. (KJI)

Kalau mau pasti bisa seperti Ayub yang setia pada satu istri (sekalipun isterinya ini kurang baik dan sudah tua (anaknya sudah 10, lalu ditambah lagi dengan 10 anak). Ia mematikan naluri sexnya kepada perem-puan-perempuan lain (=ke-inginan-keinginan zinah) dalam hatinya.

Ayub 31:1 Saya membuat perjanjian dengan mata-ku. Lalu mengapa saya harus memikirkan se-orang gadis? (KJ).

Kalau mau tetap suci, pasti bisa, sebab Firman Tuhan benar, Allah kita maha kuasa, maha tahu, Ia sanggup menolong kita tetap dalam kesucian, asal kita mau.

Mulailah menyucikan diri dari perzinahan sejak dalam angan-angan dan pikiran seperti Ayub yang tidak mau memi-kirkan seorang gadis. Sebab itu Ayub bebas dari dosa zinah sekalipun ia berada dalam Wasiat Lama dan dalam sikon yang memungkinkan berzinah dengan limpah.

Daud masih membiarkan keinginan-keinginan itu hidup dalam hati dan angan-angannya, sebab itu ia limpah dengan perzinahan, maka Tuhan membiarkan ia terjerat dalam dosa dengan Batsyeba dan dihajar habis-habisan untuk mengkikis segala keinginan dan kedagingannya; Tuhan tahu hasilnya akan baik, sebab sesudah itu, ia betul2 tidak lagi menuruti nafsu sex di luar nikah, ia bisa memperkenankan Tuhan selalu Kis 13:22. Jadi keja-tuhannya ini membersihkan Daud dan membuatnya dipulihkan dan makin meningkat sampai puncak.

Juga Simson mengalami penyucian seperti Daud, tetapi lebih cepat, singkat, langsung mati.

Allah bisa melepaskan Simson ke empat kalinya lagi seperti 3 kali sebelumnya waktu ditangkap dan diikat orang Filistin, tetapi Roh Kudus me-ninggalkan Simson sebab dosa2 Simson sudah melebihi batas sehingga Simson dibiarkan jatuh dalam tangan orang Filistin dan dicukil matanya (seperti juga Tuhan membiarkan Daud jatuh dengan Batsyeba, supaya masuk dalam pengolahan yang pahit, pedih, dahsyat untuk mengkikis dan memotong semua keinginan-keinginan dagingnya yang dibiarkan menyala-nyala terus.

Pengalaman Simson secara lahiriah pahit dan lebih sakit daripada Daud, tetapi hanya sebentar lalu kembali dipulihkan, kembali dalam pengurapan Roh Kudus yang limpah, baru ia mati.

Ini cara Tuhan untuk mengikis macam-macam kedagingan yang masih sulit dilepaskan, sebab keinginan-keinginan da-ging/ perzinaan itu tetap dibiar-kan hidup dalam hati dan angan-angan. Baik dosa-dosa sex, kepujian, cinta uang dll (1Yoh 3:16).

Kalau mau membuang dan melepaskan segala keinginan2 dosanya, maka ia akan bisa hidup merdeka dan bebas dari semua dosanya, sehingga rencana Allah yang lebih indah bisa terjadi.

Cara Daud adalah cara kasep (sudah terlambat).

Cara yang betul adalah de-ngan bertobat sungguh-sungguh sejak lahir baru, sejak baptisan air dan baptisan Roh, sejak re-maja dan muda (seperti Yusuf) sehingga tidak lagi menuruti nafsu percabulannya, melainkan terus hidup dalam kesucian, se-hingga rencana Allah bisa jadi dalam hidupnya dengan indah.

Andaikata Daud mau disucikan dari masa mudanya, maka ia ada harapan menjadi sempurna seperti Henokh dan Elia. Juga andaikata Simson (yang tidak ada dosa-dosa lainnya) tidak ja-tuh dalam dosa dengan Delilah, maka Simson bisa menye-lesaikan rencana Allah yang indah di dalam hidupnya, ceri-tanya akan meningkat menjadi gilang gemilang. Jangan ditipu iblis dengan kesukaan dosa se-saat ini Ibr 10:25, dosa masa mu-da! Yusuf, Ishak, Ayub, Musa, dll menang dari dosa-dosa masa muda, sehingga mereka meng-alami rencana Allah yang sangat indah sampai puncaknya.

Beberapa rencana Allah yang utama batal oleh dosa masa muda. Kalau seorang mau tetap di jalan sempit, di atas mezbah, menyangkal diri, terus menerus mematikan daging ini, pasti rencana Allah ini jadi seperti pada Yusuf. Allah sanggup dan rindu menggenapkannya dalam hidup kita, karena Ia mencintai kita! Sebab itu keinginan daging harus dimatikan terus menerus, seumur hidup kita atau sampai menjadi sempurna Luk 9:23.

Rom 6:6  Karena mengetahui hal ini, bahwa manusia lama kita sudah disa-libkan bersama dengan Dia, supaya tubuh dosa dibinasakan (dimatikan = katargeo-Yunani, yang berarti to reduce in activity) sehingga sejak itu kita tidak lagi mela-yani dosa. (KJI)

Artinya keinginan daging dika-targeokan (dimatikan) itu berarti dimatikan terus menerus se-perti tombol suara radio dinolkan sehingga tidak bersuara, mati sampai satu kali kemudian off sama sekali), maka rencana Allah yang indah-indah akan jadi dengan penuh. Beberapa orang-orang yang sudah dipakai Tuhan, bahkan sampai tingkat global, tetapi kemudian bubar atau ham-pir bubar karena membiarkan ke-inginan masa muda ini tetap menyala dalam hati dan angan-angannya (atau masih redup2, tidak dimatikan sama sekali). Hidup nikah harus dipelihara baik-baik dalam kesucian (ja-ngan diremehkan atau dibiarkan diganggu iblis Ibr 13:4), terus pikul salib supaya hidup nikah tetap manis dan harmonis, itu membantu mematikan dosa2 zina terus menerus, termasuk dosa-dosa masa muda.Terus lekat di dalam Tuhan (lihat judul 7 KPR = yaitu 7 kebutuhan po-kok rohani), maka kita akan kuat dan menang terus hidup dalam kesucian, lepas dari segala dosa masa muda, dari permulaan sampai akhir hidup.

VI. MULAI DENGAN ROH, BERAKHIR DENGAN DAGING.

Gal 3:3-4 Sedemikian bodoh-kah kamu? Kamu sudah mulai di dalam Roh, se-karang kamu hendak mengakhiri di dalam daging?

4. Sia-siakah kamu menderita sedemikian banyak itu? Kalau benar demikian, itu memang sia-sia. (KJI)

Nuh karena mabuk anggur akhirnya selama 350 th (sesudah air bah) tidak ada ceritanya sama sekali Kej 9:20-21, 28) padahal dalam 120 th sebelum air bah, ia berjalan dengan Tuhan dengan heran dan penuh dengan ber-macam-macam tanda mujizat. Pada waktu ini Nuh begitu indah, ia taat di pemandangan Tuhan tanpa cacat Kej 6:22.

Ia sangat memperkenan-kan Tuhan Kol 1:10. Kurang se-dikit lagi (Henokh hanya 300 th, kalau Nuh seperti Henokh, ia kurang 300-120=180 tahun saja) Nuh bisa berakhir dalam puncak yang gilang-gemilang menjadi sempurna. Tetapi sayang, ak-hirnya ia menjadi sia-sia dan ti-dak berarti sebab menuruti ang-gur dunia sampai mabuk.

Tetapi kemudian sebab mabuk, maka rencana Allah di dalam dirinya rusak dan ha-bis.Tampaknya Nuh tetap sela-mat, tetapi dalam level yang ren-dah, sebab ukuran kita untuk kekal di Surga itu sama dengan ukuran terakhir di dunia!

Biasanya orang yang berhasil dipakai Tuhan itu mendapat limpah kepujian, limpah berkat, limpah penghargaan dan diang-gap sudah “sempurna”, sudah kebal dari dosa,lalu dibiarkan tanpa nasehat, tahu-tahu mabuk karena segala kelimpahan itu, diam-diam rohani merosot tajam sampai habis waktu pensiun; Orang-orang mengira ia tidak aktip lagi sebab pensiun, tetapi sebetulnya rohaninya sudah jatuh dan sangat merosot, tidak ada gairah lagi, kesukaannya hanya bersenang-senang, mabuk dalam nafsu kedagingan dalam masa pensiun, tahu-tahu rohaninya merosot tajam sampai level yang paling rendah. Waktu upa-cara penguburan, ia dianggap sebagai pahlawan rohani yang populer, tetapi sayang, di hadapan Tuhan hanya seperti Nuh dan Salomo yang mabuk dan telanjang, untung-untung kalau masih selamat masuk Sorga, jangan sampai seperti Yudas, rasul dan saksi mata dari hidup dan pelayanan Tuhan, tetapi ada dalam Neraka karena bunuh diri (orang yang bunuh diri itu dosa rang-kap 5*), langsung masuk Neraka. Pelajari buku kecil tentang bunuh diri, tanyakan di toko buku atau Penerbit Bukit Zaitun).

Sebab itu setialah di jalan sempit, di atas mezbah, pikul salib setiap hari di mana saja, kapan saja, dalam hal apa saja, dahulu, seka-rang, dan sampai dalam angan-angan yang akan datang, maka kita akan bisa tetap tinggal dalam kesucian, tidak sampai jatuh seperti Daud dan Simson, tetapi tetap bahagia dalam kesucian seperti Ayub dan Yusuf dll, juga penuh gairah dan kuasa Roh Kudus untuk melakukan kehendak Allah sampai nafas terakhir, bahkan  meningkat sampai puncaknya pada saat terakhir.

VII. ORANG MUDA.

Orang-orang beriman itu baik sekali kalau sejak masa muda mau menyangkal diri, memikul salibnya sejak masa muda.

Nud 3:27 adalah baik bagi seorang kalau ia memikul kuk (salib) daripada masa mudanya (KJ).

Orang muda itu masih mem-punyai kesempatan besar, sebab untuk pertumbuhan sampai ke puncak, itu perlu jalan salib yang panjang dan orang muda masih punya waktu. Kalau ia terjun da-lam dosa orang muda (jalan le-bar), ia akan mabuk, mata gelap, lupa daratan (tidak bisa dina-sehati), waktunya habis karena terus dibuat “haus dengan dosa masa muda” sehingga hanya tersisa masa tua (kalau ber-tobat!), tinggal saat terakhir se-perti Daud dan Simson atau tahu-tahu sudah di Neraka seperti Saul.

Kaum muda jangan sampai tertipu oleh dunia dan pergaulan daging sehingga bebas menuruti nafsu-nafsu masa muda, sebab dosa masa muda itu daya tariknya besar sehingga kum-pulan kaum mudanya bisa berkembang pesat, tetapi itu menjerumuskan dalam dosa masa muda. Hidup seperti ini akibatnya akan pahit, menderita. sepanjang hidup dan pelayanan akan penuh pergumulan yang berat, jatuh bangun seperti Daud dan Simson, atau menjadi sia-sia seperti Nuh dan Salomo, atau binasa seperti Saul.

Adalah baik bagi orang muda untuk pikul salib sejak muda, bukan kalau sudah tua dan sudah impoten seperti Daud, terlambat, hilang keindahan dan puncak-puncak rencana Allah yang gilang gemilang, meskipun kadang-kadang masih bisa kembali seperti Daud dan Simson, tetapi penuh penderitaan dan kepahitan yang dahsyat. Bahkan mungkin tidak bisa kembali lagi sebab mulai dalam Roh dan berakhir dalam daging.

Perhatikanlah nasehat Firman Tuhan.

2 Tim 2:22 Larilah dari nafsu orang muda-muda tetapi tuntutlah kebenaran, iman, kasih, perdamaian bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan di dalam hati yang murni. (KJI)

0 Silakan Berkomentar: