Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

BAGAIMANA SEORANG JANDA KRISTEN HARUS BERSIKAP?

1 Janganlah engkau keras terhadap  orang yang tua,  melainkan tegorlah  dia  sebagai  bapa.  Tegor-lah  orang-orang  muda  sebagai  saudaramu,  2 perempuan-perempuan  tua  sebagai  ibu  dan perempuan-perempuan  muda  sebagai  adikmu dengan penuh kemurnian. 3 Hormatilah janda-janda  yang  benar-benar  janda.  4 Tetapi  jikalau seorang janda mempunyai anak atau cucu, hendaknya  mereka  itu  pertama-tama  belajar berbakti kepada kaum keluarganya sendiri  dan membalas  budi  orang  tua  dan  nenek  mereka, karena  itulah  yang  berkenan  kepada  Allah. 5  Sedangkan seorang janda yang benar-benar janda, yang  ditinggalkan  seorang  diri,  menaruh harapannya  kepada  Allah  dan  bertekun  dalam permohonan  dan  doa  siang  malam.  6  Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan, ia sudah mati selagi hidup. 7 Peringat-kanlah  hal-hal  ini  juga  kepada  janda-janda  itu agar mereka hidup dengan tidak  bercela. 8  Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak  saudaranya,  apalagi  seisi  rumahnya, orang  itu  murtad  dan  lebih  buruk  dari  orang yang tidak beriman. 9  Yang didaftarkan sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari enam  puluh  tahun,  yang  hanya  satu  kali bersuami 10 dan yang terbukti telah melakukan pekerjaan  yang  baik,  seperti  mengasuh  anak, memberi tumpangan,  membasuh kaki saudara-saudara  seiman,  menolong  orang  yang  hidup dalam kesesakan pendeknya mereka yang telah menggunakan segala  kesempatan untuk berbuat baik. 11 Tolaklah pendaftaran janda-janda yang lebih  muda.  Karena  apabila  mereka  sekali digairahkan oleh keberahian yang menceraikan mereka dari Kristus, mereka itu ingin kawin 12 dan dengan memungkiri kesetiaan mereka yang semula kepada-Nya, mereka mendatangkan hukuman atas dirinya. 13 Lagipula dengan keluar masuk rumah orang, mereka membiasakan diri bermalas-malas  dan  bukan  hanya  bermalas-malas saja, tetapi juga meleter dan mencampuri soal  orang  lain  dan  mengatakan  hal-hal  yang tidak  pantas.  14  Karena  itu  aku  mau  supaya janda-janda  yang  muda  kawin  lagi,  beroleh anak,  memimpin rumah  tangganya  dan  jangan memberi  alasan  kepada  lawan  untuk  memburuk-burukkan  nama  kita.  15  Karena  beberapa janda  telah  tersesat  mengikut  Iblis.  16  Jika seorang laki-laki atau perempuan yang percaya mempunyai  anggota  keluarga  yang  janda, hendaklah  ia  membantu  mereka  sehingga mereka  jangan  menjadi  beban  bagi  jemaat. Dengan  demikian  jemaat  dapat  membantu mereka  yang  benar-benar  janda.  (1Ti  5:1-16  ). Perikop  terkutip  di  atas  adalah  surat Rasul Paulus untuk Timotius  yang sedang menjadi  Gembala  di  Efesus.  Isi  surat  ini adalah  nasehat  untuk  seorang  Gembala dalam tugas  menggembalakan jemaat  yang tentu  ada  wanita  bahkan  ada  janda.

Hal-hal  Yang  Gampang  Dimengerti
Di  dalam  perikop  terkutip  di  atas  ada banyak  hal  yang  mudah  dimengerti, misalnya  jemaat  harus  memperhatikan kehidupan  seorang  janda  yang  tidak memiliki keturunan atau sanak famili. Dan janda  yang  memiliki  anak,  maka  si  anak
harus  diajar  berbakti  kepada  orang  tuanya. Janda  yang  diperhatikan  kehidupannya atau  ditanggung  biayanya  oleh  jemaat adalah  yang  benar-benar  janda  sebatang kara  dan  di  atas  60  tahun.  Janda  sebatang kara  yang  masih  muda  tentu  masih  bisa bekerja  untuk  menghidupi  dirinya.  Y ang masih  muda  boleh  menikah  lagi  dan mengurus  rumah  tangganya  dengan  baik (ayat  14).

Semua  janda,  bahkan  semua  orang Kristen, harus  menjaga nama  baik,  dan  berusaha  untuk  hidup  tidak  bercela.  Y ang didaftar untuk dibiayai oleh gereja hanyalah  mereka  yang  tidak  kurang  dari  60  tahun,  yang  hanya  satu  kali  bersuami dan  yang  terbukti  telah  melakukan peker-jaan  yang  baik,  seperti  mengasuh  anak, memberi  tumpangan,  membasuh  kaki saudara-saudara  seiman,  menolong  orang yang  hidup  dalam  kesesakan,  pendeknya mereka  yang  telah  menggunakan  segala kesempatan  untuk  berbuat  baik.

Hal-hal  Yang  Sulit  Dimengerti
Tetapi  seorang  janda  yang  hidup  mewah dan  berlebih-lebihan,  ia  sudah  mati selagi hidup. Maksud Rasul  Paulus  ialah  seorang  ibu rumah tangga yang telah diselamatkan dan mengasihi  Tuhan,  ketika  ditinggal  mati orang sang  suami,  harapan dan perlindung-annya  ialah  hanya  pada  Tuhan.  Ia  harus tahu  bahwa suaminya telah  bersama  Tuhan dan  menantikannya  di  sana.  Ia  harus memakai  harta  yang  ditinggalkan  oleh suaminya  untuk  membesarkan  anak-anaknya. Dan kalau memang banyak harta toh  itu  tidak  sepatutnya untuk diboroskan, melainkan  bisa  dipakai  untuk  pelayanan. Jika  seorang  janda  tidak  memiliki  sikap hidup yang mengasihi Tuhan dan berharap serta  berlindung  kepada  Tuhan,  maka  ia adalah  seorang  janda  yang  mati  rohani, walaupun  secara  jasmani  ia  hidup. Tolaklah  pendaftaran  janda-janda  yang lebih  muda. Karena apabila  mereka sekali digairahkan  oleh  keberahian  yang  menceraikan  mereka  dari  Kristus,  mereka  itu ingin  kawin  12  dan  dengan  memungkiri kesetiaan  mereka  yang  semula  kepada-Nya, mereka mendatangkan hukuman  atas dirinya.

Ayat  ini  sama  sekali  tidak  berarti bahwa  semua  janda  yang  kawin  lagi  akan menerima  hukuman,  karena  pada  ayat  14
Rasul  Paulus  mau  agar  janda-janda  muda kawin lagi. Tetapi sebagaimana di ayat 15 dikatakan bahwa telah ada beberapa janda yang  kawin  dan  tersesat.

Jika  ada  janda  Kristen di  dalam  jemaat, tentu  sulit  sekali  untuk mendapatkan laki-laki  lajang  atau  duda  yang  sama-sama jemaat atau Kristen. Kalau memang ada di antara  jemaat  yang  kondisinya  cocok  dan baik  tentu  sangat  baik  bagi  mereka  untuk membangun  keluarga.

Tetapi  janda  Kristen  karena  tidak tersedia  laki-laki  Kristen  lahir  baru  yang jatuh  cinta  padanya  sementara  ia  sangat digairahkan  oleh  keberahian  lalu  menikah dengan  orang  luar  yang  tidak  diselamatkan, maka ia bisa diceraikan dari Kristus. Karena  ketika seorang  wanita menikah, ia  ber-sumpah  di depan publik bahwa ia  akan  mengikuti  atau  menaati  suaminya.  Bayang-kan  ketika  seorang  janda  Kristen  yang seharusnya  tunduk  kepada  Kristus bersumpah untuk tunduk kepada seorang laki-laki yang tidak  tunduk  kepada Kristus. Jadi, ia menggeser  ketundukannya  pada  Kristus menjadi  kepada  suami  barunya  hanya karena  gairah  keberahian.

Yang  Rasul  Paulus  tekankan  pada janda  yang  kawin  oleh  gairah  berahi  itu ialah  “menceraikan  mereka  dari  Kristus” yang  artinya  menikah  dengan  orang  yang tidak  di  dalam  Tuhan.  Tindakan  itu  juga dilihat  sebagai  memungkiri  kesetiaan mereka kepada  Kristus.  Jelas  di  sini  yang dimaksudkan  ialah  janda  Kristen  yang menikah dengan laki-laki non-Kristen atau yang  tidak  lahir  baru.

Mengapakah  seorang  janda  Kristen mau menikah dengan laki-laki  non-Kristen kalau bukan karena keberahian? Bukankah keselamatan di dalam Tuhan lebih bernilai dari  seorang  laki-laki?  Bukankah  sangat terhormat  bagi  seorang  janda  untuk  bekerja dengan  tangannya  membesarkan  anak-anaknya  sambil  memandang kepada  Kristus  sebagai  sumber  berkat? Janda yang tidak punya anak untuk dibesarkan  bisa  memusatkan  sisa  hidupnya untuk  melayani Tuhan.  Ia  bisa  membantu pelayanan  di  panti  asuhan  dan  berbagai pelayanan  yang  cocok  baginya.  Setelah janda  demikian  tua  jemaat  harus  bertanggung  jawab  memeliharanya.  Dan  jemaat yang  benar,  yang  alkitabiah,  yaitu  yang mematuhi  perintah  Tuhan  untuk  memelihara  janda-janda  Kristen  yang  melayani sejak muda adalah jemaat yang akan dipelihara  Tuhan karena  Tuhan ingin  memakai-nya  untuk  memelihara  para  jandaNya.***

Sumber: Jurnal Teologi PEDANG ROH

0 Silakan Berkomentar: