Kebanyakan dari kita menganggap bahwa Yesus mati pada
"Jumat Agung" dan bangkit dari antara orang mati pada "Easter" (Paskah)
Minggu pagi. Oleh karena Yesus berkata Ia akan bangkit pada "hari
ketiga," ada yang menghitung bagian dari hari Jumat sebagai satu hari,
hari Sabtu sebagai hari kedua, dan sebagian hari Minggu sebagai yang
ketiga. Itu menunjukkan bahwa terkadang sebuah ekspresi seperti "hari
ketiga" dapat termasuk hanya bagian dari hari itu, yaitu sebagian dari satu hari yang termasuk dihitung sebagai sehari penuh. Ensiklopedia Yahudi
berkata, bahwa hari saat pemakaman, meskipun pemakaman itu mungkin
terjadi pada akhir petang, dihitung sebagai hari pertama dari tujuh hari
masa perkabungan.
Contoh lain dari bagian dari hari yang dihitung untuk sehari penuh, sebagaimana adanya, terdapat pula di dalam Alkitab, seperti pernyataan berikut ini oleh Yesus: ……"Lihatlah Aku mengusir iblis dan menyembuhkan orang hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Namun Aku harus berjalan hari ini dan besok dan hari berikutnya; sebab tidak semestinya seorang nabi mati diluar kota Yerusalem" (Luk 13:32-33). Dalam kasus ini, "hari ketiga" akan berarti sama seperti "hari yang berikutnya (setelah besok)"—tiga hari, walaupun hanya bagian dari hari-hari itu yang terlibat. Banyak orang merasa bahwa ini menerangkan elemen waktu antara pemakaman dan kebangkitan Kristus.
Contoh lain dari bagian dari hari yang dihitung untuk sehari penuh, sebagaimana adanya, terdapat pula di dalam Alkitab, seperti pernyataan berikut ini oleh Yesus: ……"Lihatlah Aku mengusir iblis dan menyembuhkan orang hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Namun Aku harus berjalan hari ini dan besok dan hari berikutnya; sebab tidak semestinya seorang nabi mati diluar kota Yerusalem" (Luk 13:32-33). Dalam kasus ini, "hari ketiga" akan berarti sama seperti "hari yang berikutnya (setelah besok)"—tiga hari, walaupun hanya bagian dari hari-hari itu yang terlibat. Banyak orang merasa bahwa ini menerangkan elemen waktu antara pemakaman dan kebangkitan Kristus.
Bagaimanapun
juga, ada orang-orang Kristen lain, yang sama-sekali tidak puas dengan
penjelasan ini. Yesus sering berkata Ia akan bangkit pada "hari yang
ketiga" (Mat 16:21; Mrk 10:34). Tetapi Ia juga berkata, dari jangka
waktu dan memberikan tanda spesifik dari kemesiasan-Nya sebagai tiga
hari dan tiga malam. "Sebagaimana Yunus berada tiga hari dan tiga malam dalam perut ikan paus", Ia berkata, "demikian juga Anak Manusia akan TIGA HARI DAN TIGA MALAM dalam perut bumi" (Mat 12:38-40).
Bahwa
ekspresi "hari yang ketiga" secara alkitabiah bisa termasuk tiga hari
dan tiga malam, dapat dilihat dalam Kejadian 1:4-13: "Elohim (Allah)
memisahkan terang dari gelap. Dan Elohim menamai terang itu siang, dan
gelap itu malam. Dan malam (gelap) dan pagi (terang) adalah HARI
PERTAMA…dan malam (gelap) dan pagi (terang) adalah HARI KEDUA …dan malam
(sekarang tiga periode malam) dan pagi (sekarang tiga periode terang)
adalah HARI KETIGA." Ini memberikan satu contoh tentang bagaimana
istilah "hari ketiga" dapat dihitung dan ditunjukkan agar termasuk dalam
tiga hari dan tiga malam.
Kendatipun
kami telah lama menyokong pandangan yang akan kami ketengahkan di
sini—yang dimasukkan ke dalam perhitungan tiga hari dan tiga malam
penuh—kami akan bersegera menyatakan bahwa sebagai orang Kristen, fakta
yang kita percaya, bahwa Yesus pernah hidup, mati dan bangkit kembali,
adalah sangat lebih penting daripada sedikit keterangan kita yang bisa
tawarkan tentang elemen waktu dari pemakaman-Nya.
dapat disimpulkan bahwa Yesus wafat pada hari rabu sore, (karena dalam kalender Yahudi, Dimana hari dimulai pada petang hari dan berakhir pada petang hari kembali) bertepatan kaum Farisi hendak melaksanakan Hari Raya Roti Tidak Beragi yang jatuh pada Tgl 15 nisan awal. Inilah yang disebut “Hari Persiapan” atau “Sabat Hari Raya” yang jatuh pada rabu sore atau kamis awal. pada Tgl 14 Nisan awal, yang jatuh pada hari selasa petang.
Yang dimaksud dengan hari persiapan, dimana akan jatuh Sabat, bukanlah Sabat mingguan yaitu Sabtu, melainkan Sabat hari raya. Hari raya apa? Hari Raya Roti Tidak Beragi. Imamat 23:5-7
Yesus diinterogasi dan pada jam ketiga atau jam sembilan Yesus disalibkan (Mrk 15:25). Jam 12.00 kegelapan menyelimuti Golghota (Mat 27:45). Jam 15.00, Yesus wafat (Mat 27:46). Sebelum pukul 18.00, Yesus diturunkan dari kayu salib karena menjelang Sabat Hari Perayaan Roti Tidak Beragi (Yoh 19:38-42). Rabu malam kamis Yesus berada dalam rahim bumi sampai Sabat petang.
murid-murid menemukan mayat Yesus tidak ada (Mat 20:1). Namun Yesus telah bangkit pada hari minggu pagi. Tidak ada yang tahu pasti jam berapa Dia telah bangkit. Kemungkinan Sabtu petang atau tengah malam Yesus telah bangkit. Kebangkitan-Nya tepat tiga hari tiga malam (rabu malam kamis dihitung sebagai kamis, karena pergantian hari Yahudi, dimulai petang). Kamis malam jum’at dihitung jum’at. Jum’at malam dihitung sabtu). Sabtu petang atau hari Minggu awal/Pagi, Yesus telah bangkit dari maut.
dapat disimpulkan bahwa Yesus wafat pada hari rabu sore, (karena dalam kalender Yahudi, Dimana hari dimulai pada petang hari dan berakhir pada petang hari kembali) bertepatan kaum Farisi hendak melaksanakan Hari Raya Roti Tidak Beragi yang jatuh pada Tgl 15 nisan awal. Inilah yang disebut “Hari Persiapan” atau “Sabat Hari Raya” yang jatuh pada rabu sore atau kamis awal. pada Tgl 14 Nisan awal, yang jatuh pada hari selasa petang.
Yang dimaksud dengan hari persiapan, dimana akan jatuh Sabat, bukanlah Sabat mingguan yaitu Sabtu, melainkan Sabat hari raya. Hari raya apa? Hari Raya Roti Tidak Beragi. Imamat 23:5-7
Yesus diinterogasi dan pada jam ketiga atau jam sembilan Yesus disalibkan (Mrk 15:25). Jam 12.00 kegelapan menyelimuti Golghota (Mat 27:45). Jam 15.00, Yesus wafat (Mat 27:46). Sebelum pukul 18.00, Yesus diturunkan dari kayu salib karena menjelang Sabat Hari Perayaan Roti Tidak Beragi (Yoh 19:38-42). Rabu malam kamis Yesus berada dalam rahim bumi sampai Sabat petang.
murid-murid menemukan mayat Yesus tidak ada (Mat 20:1). Namun Yesus telah bangkit pada hari minggu pagi. Tidak ada yang tahu pasti jam berapa Dia telah bangkit. Kemungkinan Sabtu petang atau tengah malam Yesus telah bangkit. Kebangkitan-Nya tepat tiga hari tiga malam (rabu malam kamis dihitung sebagai kamis, karena pergantian hari Yahudi, dimulai petang). Kamis malam jum’at dihitung jum’at. Jum’at malam dihitung sabtu). Sabtu petang atau hari Minggu awal/Pagi, Yesus telah bangkit dari maut.
Karena
ada duabelas jam dalam satu siang dan duabelas jam dalam satu malam
(Yoh 11:9-10), bila kita hitung "tiga hari tiga malam" penuh, ini akan
sama dengan 72 jam. Tetapi apakah unsur waktu tepat 72 jam? Yesus seharusnya ada di dalam kubur selama "tiga hari dan tiga malam" dan bangkit "setelah tiga hari" (Mrk 8:31). Kami tidak punya alasan untuk menghitung ini sebagai sedikit kurang
dari satu masa kurang dari 72 jam. Di lain pihak, apabila Ia akan
dibangkitkan dari antara orang mati "dalam tiga hari" (Yoh 2:19), ini
tidak akan sedikit lebih dari 72 jam. Untuk memadukan
pernyataan-pernyataan yang bervariasi ini, hal itu tidak kelihatan tak
masuk akal untuk menganggap bahwa jangka waktu itu adalah tepat 72 jam.
Betapapun juga, Elohim (Allah) adalah Elohim dari KETEPATAN. Dia membuat
segala sesuatu tepat pada agenda waktu. Tidak ada yang kebetulan dengan
Dia.
Adalah "ketika kegenapan waktunya tiba"—bukan satu tahun terlalu cepat atau satu tahun terlalu
lambat—"Elohim (Allah) mengutus Anak-Nya" (Gal 4:4). Waktu untuk
pengurapan-Nya sudah ditentukan sebelumnya dan dikatakan oleh Daniel,
demikian juga saat ketika Dia akan "dipotong" untuk dosa manusia. Mereka
yang mencoba membunuh-Nya sebelum ini gagal, sebab "waktu"-Nya belum
juga tiba (Yoh 7:8). Dan bukan saja tahun dan waktu kematian-Nya, tetapi
jamnya itu sendiri adalah suatu bagian dari rencana ilahi. "Bapa",
Yesus berdoa, "jamnya telah datang…" (Yoh 17:1).
Karena
telah ada waktu yang tepat bagi-Nya untuk dilahirkan, suatu waktu yang
tepat bagi pengurapan-Nya, suatu waktu yang tepat bagi pelayanan-Nya
dimulai, suatu waktu yang tepat bagi kematian-Nya, kita tidak mempunyai
masalah untuk percaya bahwa ada juga suatu jangka waktu yang tepat di
antara pemakaman dan kebangkitan-Nya—tepat sekali 72 jam. Jika
ini benar, maka kebangkitan itu terjadi pada jam yang sama dari hari
yang Yesus dikuburkan—hanya saja tiga hari kemudian. Jam berapa dari
hari itu?
Yesus mati segera setelah "jam kesembilan" atau jam tiga siang (Mat 27:46-50). "Maka
datanglah orang Yahudi menghadap Pilatus, karena itu adalah hari
persiapan, bahwa tubuh-tubuh itu tidak boleh tinggal di salib pada hari
sabat, (sebab hari sabat adalah hari penting,) supaya kaki-kaki mereka
dapat dipatahkan dan agar mayat mereka dapat dibawa pergi…tetapi ketika
mereka sampai kepada Yesus…Ia telah mati" (Yoh 19:31-33). Sampai saai
ini, "malam telah datang" (Mrk 15:42), pada saat itu akhir petang. Hukum
Taurat berkata: "Mayatnya tidak boleh tinggal sepanjang malam pada
[tiang] pohon itu, tetapi haruslah kamu menguburkan dia pada hari itu
juga" (Ul 21:23). Dalam sisa waktu pada hari itu
sebelum matahari terbenam, sebelum hari besar sabat mulai, Yusuf dari
Arimatea memperoleh izin untuk memindahkan tubuh itu. Ia dan Nikodemus
menyiapkan izin untuk memindahkan tubuh itu untuk pemakaman dengan kain
linen dan rempah-rempah, dan meletakkannya dalam kubur yang dekat disitu
(Yoh 19:38-42)—semuanya ini selesai sebelum matahari terbenam.
Apabila
kebangkitan berlangsung pada saat yang sama dari hari itu seperti saat
Yesus dikuburkan—hanya tiga hari kemudian—maka ini akan menempatkan
kebangkitan dekat pada saat matahari terbenam bukan matahari terbit, seperti yang umumnya dianggap. Suatu kebangkitan matahari terbit akan memerlukan satu malam ekstra—tiga hari dan empat
malam. Ini tentu saja bukanlah kasusnya. Mereka yang datang ke kubur
pada saat matahari terbit, ketimbang menyaksikan kebangkitan persis pada
waktunya, mendapati bahwa kubur itu sudah kosong (Mrk 16:2). Kisah
Yohanes mengatakan kepada kita bahwa Maria Magdalena datang ke kubur
ketika "hari masih GELAP" pada hari pertama minggu itu dan Yesus TIDAK
ADA di sana (Yoh 20:1-2).
Para
penulis injil menceritakan beberapa kunjungan ke kubur itu yang
dilakukan oleh murid-murid pada hari pertama dari minggu itu. Dalam
setiap kejadian, mereka mendapati kubur itu KOSONG! Seorang malaikat
berkata "Ia tidak ada disini; sebab Ia telah bangkit, seperti yang
dikatakan-Nya" (Mat 28:6). Hari pertama dari minggu itu adalah ketika
murid-murid itu mendapati bahwa Ia telah bangkit (Lukas 24:1-2;
dsb), tetapi tidak dimanapun juga Alkitab benar-benar berkata ini adalah
saat kebangkitan.
Satu-satunya
ayat yang sepertinya mengajar suatu kebangkitan Minggu pagi adalah
Markus 16:9. "Sekarang ketika Yesus telah bangkit pagi-pagi sekali pada
hari pertama dari minggu itu, Ia menampakkan diri mula-mula kepada Maria
Magdalena…" Tetapi ayat ini tidak berkata bahwa pagi-pagi sekali pada hari pertama minggu itu Yesus "sedang bangkit" ["rising"] atau Ia bangkit ["did rise"] pada saat itu. Dikatakan bahwa ketika hari pertama dari minggu itu tiba, Ia TELAH BANGKIT ["was risen"]—kalimat waktu lampau telah terjadi [past perfect tense].
Oleh sebab tidak ada tanda baca dalam manuskrip Yunani yang darinya
Perjanjian Baru kita diterjemahkan, maka ungkapan "pagi-pagi hari
pertama dari minggu itu" dapat saja dengan benar—ada orang berfikir lebih tepat—berkaitan dengan saat Yesus menampakkan diri kepada Maria. Dengan hanya menempatkan koma setelah kata "bangkit" ["risen"], maka kata ini akan dibaca: "Sekarang ketika Yesus telah bangkit,
pagi-pagi sekali pada hari pertama dari minggu itu Ia menampakkan diri
mula-mula kepada Maria Magdalena." Ini rupanya menjadi arti yang awalnya
dimaksudkan, karena ayat yang mengikutinya menunjukkan bahwa Markus
sedang mencatat macam-macam penampakan diri yang Yesus buat, tidak
menerangkan pada hari yang mana kebangkitan terjadi.
Ketika
Minggu pagi tiba, Yesus sudah selesai bangkit, kebangkitan itu sendiri
telah berlangsung tepat sebelum matahari terbenam dari hari sebelumnya.
Hitung ke belakang tiga hari akan membawa kita ke hari Rabu. Akankah
ini membuat tiga siang dan tiga malam antara pemakaman dan kebangkitan
Kristus? Ya. Rabu malam, Kamis malam, dan Jumat malam—tiga malam; juga
hari Kamis, Jumat dan Sabtu—tiga siang. Ini akan membuat suatu jumlah
yang tepat tiga hari dan tiga malam atau 72 jam. Satu hari setelah Rabu
adalah Kamis, dua hari setelah Rabu adalah Jumat, dan "hari yang ketiga"
setelah Rabu pasti adalah Sabtu. Kata-kata dari dua murid dalam
perjalanan ke Emmaus sedikit lebih sulit. "Tetapi kami percaya bahwa
Dialah seharusnya telah membebaskan Israel", mereka berkata, "dan
disamping semuanya ini, hari ini adalah hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi" (Luk 24:21). Karena
Yesus menampakkan diri kepada murid-murid ini pada hari pretama dari
minggu itu (ayat 13), dan ini adalah "hari ketiga sejak hal-hal ini
terjadi", akankah ini tidak menunjukkan bahwa Yesus mati pada hari
Jumat? Ini akan bergantung pada bagaimana kita menghitung. Jika
bagian dari satu hari dihitung sebagai satu hari penuh, maka hari Jumat
mungkin dimaksudkan. Di pihak lain, satu hari "sejak" Jumat pastilah
Sabtu, hari yang kedua "sejak" Jumat pastilah Minggu, dan hari ketiga "sejak" Jumat pastilah Senin! Cara menghitung ini tidak akan menunjukkan hari Jumat.
Dalam mencari untuk menawarkan suatu penjelasan, saya mengajukan berikut ini: Mereka telah berbicara tentang "segala
hal-hal ini yang telah terjadi" (ayat 14)—lebih dari hanya satu
kejadian. Jika "hal-hal ini" sudah temasuk penangkapan, penyaliban,
pemakaman, dan pemasangan meterai dan menjaga kubur, semua hal-hal ini
tidak terlaksana sampai hari Kamis. Kita sudah tahu, Yesus disalibkan
pada hari "persiapan" (Rabu). Hari berikutnya (Kamis), yang menyusul
hari persiapan, para imam kepala dan orang-orang Farisi pergi
bersama-sama menghadap Pilatus, dan berkata, Tuan kami ingat bahwa
penyesat itu, ketika Ia masih hidup berkata, "Setelah tiga hari Aku akan
bangkit lagi. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai
hari ketiga, jika tidak, murid-muridNya datang pada malam hari dan
mencuri Dia" (Mat 27:62-66). Untuk alasan ini, kubur itu disegel dan
dijaga. "Hal-hal ini" belum sepenuhnya selesai—belum "terlaksana"—sampai
kubur itu disegel dan dijaga. Ini terjadi, seperti yang sudah kita
lihat, pada hari Kamis dari minggu itu, hari penting. Jadi hari Minggu
akan menjadi "hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi", tetapi bukan hari
ketiga sejak penyaliban.
Karena
Yesus telah disalib pada hari sebelum hari sabat, kami dapat mengerti
mengapa ada orang telah berfikir mengenai hari Jumat sebagai hari
penyaliban. Tetapi hari sabat yang menyusul kematian-Nya bukanlah sabat
mingguan, tetapi suatu hari sabat tahunan—"karena sabat adalah hari yang penting
[hari besar] (Yoh 19:14, 31). Sabat ini dapat jatuh pada hari apa saja
dari minggu itu dan tahun itu rupanya jatuh pada hari Kamis. Ia disalib
pada hari persiapan (Rabu), dan hari berikutnya adalah hari penting
sabat (Kamis), kemudian hari Jumat dan diikuti oleh sabat mingguan
(Sabtu). Memahami bahwa ada dua sabat pada minggu itu, menjelaskan bagaimana Kristus bisa disalib pada hari sebelum sabat tiba—namun memenuhi tanda-Nya dari tiga hari dan tiga malam.
Suatu
perbandingan yang saksama dari Markus 16:1 dan Lukas 23:56 memberikan
bukti-bukti lebih lanjut ada dua hari sabat di minggu itu—dengan satu
hari kerja di antara keduanya. Markus 16:1 berkata: "Dan ketika telah
lewat hari sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, dan Salome,
membeli [bought]* rempah-rempah yang harum agar mereka dapat datang dan mengurapi-Nya." Ayat ini menyatakan bahwa saat itu setelah
hari sabat ketika wanita-wanita ini membeli rempah-rempah mereka.
Namun, Lukas 23:56 menyatakan bahwa mereka siapkan rempah-rempah itu dan
setelah menyiapkannya mereka beristirahat pada hari sabat: "Dan
mereka pulang, dan menyediakan rempah-rempah dan minyak urapan dan
beristirahat pada hari sabat sesuai dengan perintah Tuhan." Ayat yang
satu berkata adalah setelah hari sabat perempuan-perempuan itu membeli rempah-rempah; ayat yang lain berkata mereka menyiapkan rempah-rempah sebelum
hari sabat. Karena mereka tidak bisa menyiapkan rempah-rempah itu
sampai mereka membelinya dahulu, maka bukti untuk dua sabat yang berbeda
dalam minggu itu meyakinkan.
Dalam majalah Eternity,
editornya, Donald Grey Barnhouse, berkata: "Saya pribadi telah selalu
bertahan bahwa ada dua hari Sabat dalam minggu terakhir Tuhan kita—
Sabat hari Sabtu dan Sabat Paskah, yang terakhir adalah pada hari Kamis.
Mereka bersegera menurunkan tubuh-Nya setelah penyaliban pada hari Rabu
dan Dia berada tiga hati tiga malam (sekurang-kurangnya 72 jam) dalam
kubur." Ia mengutip bukti dari Gulungan Laut Mati
yang akan menempatkan Perjamuan Malam Terakhir pada hari Selasa. Tidak
semua tradisi menyokong penyaliban hari Jumat. Ia mengutip dari sebuah
jurnal Roma Katholik yang diterbitkan di Perancis bahwa "suatu tradisi
Kristen purba, dibuktikan oleh Didascalia Apostolorum demikian
juga oleh Epiphanius dan Vitorinus dari Petau (wafat tahun 304)
memberikan Selasa malam sebagai tanggal dari Perjamuan Malam Terakhir
dan menentukan suatu puasa untuk hari Rabu untuk memperingati
penangkapan Kristus.
Walaupun teguh berpegang pada penyaliban hari Jumat, Enskilopedia Katholik
berkata bahwa tidak semua sarjana Alkitab telah mempercayai cara ini.
Epiphanius, Lactantius, Wescott, Cassiodorus dan Gregory dari Tours
disebut-sebut yang menolak hari Jumat sebagai hari penyaliban.
Dalam bukunya "Bible Questions Answered"
[Pertanyaan Alkitab Dijawab], W. L. Pettingill, memberikan pertanyaan
dan jawaban: Pada hari apa dalam minggu itu Tuhan kita disalib? Bagi
kita tidak pelak lagi bahwa penyaliban adalah pada hari Rabu.'The Companion Bible [Alkitab Sahabat] diterbitkan oleh Oxford University Press, dalam Appendix [tambahan]nya no. 156 menjelaskan bahwa Kristus disalibkan pada hari Rabu.
Dalam Alkitabnya Dake's Annotated Reference Bible,
Finis Dake telah berkata dalam catatannya atas Matius 12:40: "Kristus
sudah mati selama tiga hari penuh dan tiga malam penuh. Dia telah
diletakkan di dalam kuburan pada hari Rabu sesaat sebelum matahari
terbenam dan telah bangkit pada akhir dari hari Sabtu pada saat matahari
terbenam. …Tidak ada pernyataan yang berkata bahwa Dia dikuburkan pada
hari Jumat saat matahari terbenam. Ini akan membuat Dia berada dalam
kubur hanya satu siang dan satu malam, dan membuktikan ucapan-Nya
sendiri tidak benar.
Kutipan-kutipan
yang diberikan disini dari berbagai pelayan Tuhan adalah spesial
penting sebab keyakinan ini adalah bukan posisi umum yang diterima dari
berbagai organisasi gereja yang dengannya mereka tergabung. Dalam kasus
demikian, manusia berbicara dari pendirian, bukan saja hati nurani.
Seperti itu adalah kasus dari R.A. Torrey, penginjil yang terkemuka dan
Dekan Institut Alkitab, yang kata-katanya (ditulis tahun 1907)
menyimpulkan dengan baik posisi dasar yang kami telah sampaikan disini.
"…Menurut tradisi dari gereja yang secara umum diakui, Yesus disalibkan
pada hari Jumat…dan bangkit dari kematian pada amat pagi sekali dari
hari Minggu berikutnya. Banyak pembaca Alkitab kebingungan untuk
mengetahui bagaimana jangka waktu antara akhir petang hari Jumat dan
awal pagi hari Minggu dapat dihitung menjadi tiga hari dan tiga malam.
Nampaknya itu agaknya menjadi dua malam, satu hari dan satu bagian yang
sangat kecil dari hari lainnya.
"Solusi
dari ini rupanya sukar disarankan oleh banyak komentator adalah 'satu
hari dan satu malam' ialah cara sederhana lain untuk mengatakan 'satu
hari', dan bahwa orang Yahudi kuno menghitung sebuah bagian dari satu
hari sebagai sehari penuh…Ada banyak orang yang tidak benar-benar puas
dengan solusi ini, dan penulis bebas untuk mengakui bahwa itu tidak
samasekali memuaskan dia. Nampaknya bagi saya menjadi suatu yang
sementara…
"Alkitab
tidak dimanapun juga berkata atau secara tidak langsung menyatakan
bahwa Yesus disalibkan dan mati pada hari Jumat. Alkitab berkata bahwa
Yesus disalibkan pada "hari sebelum Sabat"…Sekarang Alkitab tidak
biarkan kita berspekulasi dalam hal sabat yang mana yang dimaksudkan
dalam kejadian ini…adalah bukan hari sebelum sabat mingguan, (yaitu hari
Jumat), tetapi itu adalah hari sebelum sabat Paskah, yang datang tahun
itu pada hari Kamis—itulah yang dikatakan, hari dimana Yesus Kristus
disalib ialah hari Rabu. Yohanes menjadikan ini sejelas siang hari.
"Yesus
dikubur pada hari Rabu sesaat sebelum matahari terbenam. Tujuh puluh
dua jam kemudian…Ia bangkit dari kuburan. Ketika para wanita mengunjungi
lobang kubur itu sesaat sebelum fajar di pagi hari itu, mereka
mendapati kuburan itu sudah kosong.
"Secara
absolut tidak ada yang pro penyaliban hari Jumat, tetapi segala sesuatu
dalam ayat-ayat Alkitab diharmoniskan dengan sempurna oleh penyaliban
hari Rabu. Adalah menakjubkan sekali betapa banyak ayat-ayat nubuatan
dan khas dari Perjanjian Lama sudah terpenuhi, dan betapa banyak
cerita-cerita yang seolah-olah berbeda dalam injil diluruskan apabila
tiba saatnya kita mengerti bahwa Yesus mati pada hari Rabu, dan bukan
pada hari Jumat.
Diterjemahkan oleh: Ev. David Lusikooy, Juni 2001
dari: Babylon Mystery Religion (Bab 18)
Catatan: Semua ayat diterjemahkan sesuai dengan King James Version (bukan LAI)
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar