Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Prinsip-Prinsip Hidup yang Berguna

Berikut ini ditulis oleh Gembala Sidang Terry Coomer, dari Hope Baptist Church, Arkansas.
Allah telah memberikan saya beberapa kesempatan yang unik dalam hidup saya ini, dan saya akan selalu mengucap syukur atas itu semua. Saya juga memiliki berbagai kesempatan unik dalam hidup untuk mempelajari sejumlah pelajaran hidup. Saya punya kesempatan untuk mengatur orang (manajer), menjadi seorang atlit, menjadi Direktur Utama dari sebuah perusahaan, menjadi seorang Konselor Alkitab, dan menjadi seorang Gembala Sidang selama 34 tahun sekarang ini. Saya juga telah memiliki kesempatan berbicara kepada banyak kelompok yang berbeda, baik sebagai gembala sidang, sebagai Direktur dari Pelayanan For the Love of the Family, sebagai pemain Bisbol profesional, dan sebagai Penerbit dan Direktur Utama dari koran nasional yang bertumbuh paling cepat. Saya pernah berbicara kepada banyak jenis kelompok dari berbagai latar belakang. Saya juga pernah mengambil banyak kelas dan seminar tentang kepemimpinan selama tahun-tahun yang saya jalani, dan lulus dari suatu Akademi Kepemimpinan. Saya menerima penghargaan khusus dari Fakultas Jurnalisme sebuah universitas besar karena pekerjaan saya dalam bidang jurnalisme. Saya memiliki kesempatan untuk menulis buku, buku kecil, artikel, dan bahkan koran saya sendiri. Beberapa hal yang saya pelajari sungguh berharga, yang lainnya kurang berharga. Seorang teman saya menelpon saya waktu saya menerima gelar Doktor Theologi dan mengatakan,” Kamu sudah melakukan begitu banyak hal dalam hidup ini, kamu pasti sangat bersukacita.” Semakin saya memikirkan hal ini, saya berpikir bahwa hari ini saya mau menulis tentang pelajaran-pelajaran hidup mencoba untuk membagikan pelajaran-pelajaran yang saya peroleh ini (sebagiannya dengan harga mahal) kepada orang lain. Selain itu, banyak orang mengira bahwa gembala sidang mereka tidak memahami kehidupan mereka karena gembala tidak pernah bekerja di dunia “sekuler.” Namun, saya percaya bahwa Alkitab adalah buku yang praktis untuk kehidupan sehari-hari. Saya melayani Allah yang memiliki jawaban, tetapi saya tahu apa artinya untuk masuk kerja setiap hari dan untuk sukses dalam karir, dan mencoba untuk bekerja dengan orang lain. Pelajaran-pelajaran hidup ini berasal dari latar belakang saya yang beragam dan hal-hal yang saya pelajar, dan saya harap bermanfaat. Saya harap ini akan membantu orang Kristen dalam hidup mereka, bukan hanya dalam pekerjaan, tapi dalam hidup secara umum. Saya sendiri masih belajar sampai sekarang, dan ingin belajar!

1. Selalu Dahulukan Kristus dalam Hidupmu Salah satu pelajarna besar yang saya dapatkan adalah untuk menjadikan prioritas Tuhan sebagai prioritas saya. Jika tidak, berarti saya menambah banyak tekanan kepada hidup saya yang Allah tidak maksudkan bagi saya. Jadilah setia dalam hal-hal yang Allah katakan, jadikan ketaatan kepada Firman Tuhan sebagai tujuan hidupmu, 1 Samuel 15:22, “Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.” Dalam ilustrasi Saul, kita mengerti bahwa Allah benar-benar serius mengenai apa yang Dia firmankan. Banyak orang merasa mereka setia padahal mereka tidak begitu setia, dan ketika kekurangsetiaan mereka di-ekspos (ketika terjadi masalah finansial, masalah kesehatan, pasangan hidup yang meninggalkan mereka, anak-anak yang bertumbuh tidak benar), mereka menjadi marah kepada Allah yang menyingkapkan ketidaksetiaan mereka. Mereka juga menggunakan kepahitan dan amarah mereka tentang hal ini kepada orang lain dan hanya memparah masalah (Efesus 4:29-32). Setialah mendengarkan Firman Allah, membacanya, dan cepatlah menaatinya. Jadilah selalu setia untuk mendahulukan memberi kepada Allah, Maleakhi 3:8-10. Saya telah melihat begitu banyak orang yang tidak setia dalam memberi tetapi berharap Allah memberkati hidup mereka. Keuangan mereka kocar-kacir. Sebagai seorang percaya, kesaksian anda menjadi buruk jika masalah finansial anda tidak beres. Itu merusak kesaksian, mempersempit kesempatan yang bisa anda miliki, dan melukai pekerjaan Kristus. 1 Korintus 4:2, “Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.” Galatia 6:7-8, “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”


2. Miliki Seorang MentorWow, saya sudah banyak kali mengambil keuntungan dari hal ini. Ada dua atau tiga orang yang rohani dan memahami Alkitab, yang saya hormati, dan saya sering berbicara dengan mereka dan menanyakan banyak pertanyaan. Ada dua pengkhotbah yang telah berpengaruh besar dalam hidup saya. Saya telah memiliki banyak mentor dalam hidup saya pada waktu yang berbeda-beda saat saya memerlukan mereka dan juga pada fase-fase pertumbuhan hidup saya yang berbeda-beda. Jangan takut bertanya kepada seseorang untuk mendapat nasihat atau mendapatkan seseorang untuk berdoa bagi anda. Ingat saja untuk mendapat nasihat itu dari seseorang yang berpikiran rohani. Sayangnya kebanyakan orang Kristen mencari nasihat dari orang Kristen yang tidak saleh, tidak setia, atau duniawi. Amsal 19:20-21, “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana.” Siaplah untuk belajar dari orang lain dan dari Allah. Orang yang sombong-lah yang tidak pernah mencari nasihat atau tidak mencari nasihat yang bijak. Belajar dari orang lain!

3. Sambutlah KeberagamanSaya tahu bahwa dalam dunia bisnis, ini adalah kata-kata yang sering dipakai, tetapi saya percaya dan Alkitab mengajarkan bahwa kita perlu melihat orang sebagaimana Allah melihat mereka, terhilang dan tanpa Kristus, dan memerlukan Juruselamat. Jangan biarkan orang lain menakuti anda karena latar belakang, budaya, suku mereka, dll. Saya selalu merasa alami untuk bertindak inklusif terhadap semua budaya dan semua jenis orang. Ibu saya mengajari saya untuk mempedulikan semua orang. Mungkin itu karena dia berasal dari latar belakang yang miskin dan tidak suka ketika dia diperlakukan berbeda karena dia miskin. Allah mau kita memiliki belas kasih kepada orang dan mempedulikan mereka. Saya tidak mengatakan kita berkompromi dengan dosa. Saya sangat beruntung karena pengalaman hidup yang dari kecil yang saya dapatkan dari ibu saya ini berpengaruh besar kepada bagaimana saya menjalani hidup keseharian. Belajarlah bersikap baik kepada orang lain dan peduli tentang orang lain. Efesus 4:32.

4. Belajar Seumur Hidup itu Harus Jangan pernah berhenti belajar! Pernahkah anda mempertimbangkan menyelesaikan satu pengalaman belajar setiap tahunnya? Jika anda dalam dunia bisnis, ini bisa dalam bentuk sertifikat industri, training kepemimpinan, belajar online, atau sesuatu lainnya yang menunjukkan komitmen untuk belajar seumur hidup. Sebagai seorang Kristen, jika gerejamu ada sekolah Alkitab, ambillah kelas theologi. Tanya kepada gembalamu apa yang ia rekomendasikan untuk anda pelajari. Jangan berhenti belajar dan terlebih lagi belajarlah apa yang Allah inginkan melalui berada dalam FirmanNya setiap hari.

5. Sisihkan Waktu untuk Membaca Setiap Hari Saya tahu, jangan percaya semua yang anda baca atau dengar. Selama 10 tahun, saya membaca satu buku setiap minggu. Saya telah membaca lebih dari 300 biografi dan otobiografi dari orang-orang Kristen, gembala-gembala, misionari-misionari, dan orang-orang lain. Saudara, saya telah menemukan bahwa dalam dunia bisnis, memiliki informasi membawa keuntungan besar ketika berinteraksi dengan sejawatmu, dan juga berkomunikasi dengan prospek atau klien. Memiliki informasi memperlihatkan kesadaran dirimu tentang pasar dan juga komunitasmu. Dalam hidup saya sebagai orang Kristen, saya perlu menjadi orang Kristen yang bertumbuh dan belajar. 2 Timotius 2:15, “ Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.” Sambil saya bersaksi kepada orang-orang, sangat membantu jika saya bisa bercakap-cakap karena saya tahu akan banyak hal. Juga, saya membuat anak-anak saya membaca tentang orang-orang saleh di masa lampau. Mengapa? Karena jika mereka melihat bahwa Allah melakukan hal-hal ajaib dalam kehidupan orang-orang itu, Ia bisa dan akan melakukan hal-hal yang besar dalam kehidupan mereka juga.

6. Identifikasi TujuanmuKamu bisa terkejut betapa efektifnya langkah ini. Ada pepatah kuno yang berkata, kamu hanya akan mengenai barang yang kamu bidik. Jadi, identifikasi tujuan-tujuanmu, atur strategi bagaimana bisa mencapai mereka, dan kembangkan suatu garis waktu untuk mencapainya, lalu arahkan wajahmu untuk melakukan semua itu. Apa tujuan paling penting dalam hidup saya? Untuk memuliakan Allah. 1 Korintus 6:20, “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Pastikan kamu belajar memuliakan Allah setiap hari melalui dikendalikan dan berjalan dalam Roh, Efesus 5:18-21.

7. Lindungi Masa Depanmu Kadang-kadang sangat sulit untuk melakukan hal ini, karena dosa orang lain, dan kadang-kadang anda perlu memisahkan diri dari orang lain karena dosa mereka. Sederhananya, lakukanlah hal yang benar. Konsekuensi dari tindakan-tindakanmu (baik ataupun buruk) akan membentuk masa depanmu, reputasimu, dan kemampuanmu untuk meraih kesempatan. Lakukan yang benar, pahami komsenkuensinya, dan ingatlah bahwa reputasimu mendahuluimu. Jangan putuskan hubungan-hubungan itu, menyesalinya akan lebih sulit. Amsal 22:1, “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.” Yakobus 1:8, “Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.”

8. Tunjukkan Semangat dan Antusiasme Saya pernah mendengar seorang pembicara berkata, “Milikilah semangat dan antusiasme dalam pekerjaanmu. Dapatkan sesuatu yang engkau senangi, dan lakukan itu sebagai pekerjaanmu. Sungguh hidup yang sengsara jika harus pergi bekerja setiap hari melakukan sesuatu yang engkau benci. Ketika anda melakukan sesuatu yang anda pedulikan, pasti akan terlihat perbedaannya dalam cara anda melakukannya.” Ini adalah hal yang jelas, tetapi sambil anda membaca ini, mungkin anda bisa mengenali orang-orang yang sama sekali tidak memperlihatkan antusiasme dalam pekerjaan mereka. Anda juga mungkin tahu orang-orang Kristen yang tidak antusias dalam perjalanan hidup mereka dengan Tuhan. Apa?? Gembala Coomer, apakah maksudmu bos-bos mencari karyawan yang semangat dalam bekerja, yang inovatif, dan mau mengambil beban tanggung jawab? Saya tidak tahu berapa kali saya sudah pernah bicara dengan orang-orang muda tentang kedewasaan dan memahami poin yang satu ini. Juga, saya telah berbicara dengan banyak orang dewasa tentang hal ini. 

Kapan terakhir kali anda bertekad untuk memperlihatkan antusiasme pergi berjemaat? Untuk pergi besuk atau penginjilan? Kapan terakhir kali kamu menawarkan diri untuk melakukan sesuatu di gereja yang memerlukan relawan? Bagaimana dengan semangat dan antuasiasme-mu dalam hidup bagi Tuhan? Anak-anakmu tidak tertipu oleh hal ini, dan Allah juga tidak. Hidupmu akan memperlihatkan apa yang sebenarnya menjadi kesenanganmu, hal-hal yang engkau bersemangat atasnya, dan di mana antusiasme-mu! Efesus 6:6-7, “jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.” Jika suatu perusahaan mempekerjakan kamu, lakukan yang terbaik yang kamu bisa lakukan untuk mewakili Allah dan dirimu sendiri di perusahaan itu. Di rumah, jadilah ayah, ibu, istri atau suami, yang terbaik. Istri saya dan saya mencoba melakukan ini dengan semangat dan antusiasme. Bukan berarti kami sempurna, tetapi kami mau menyenangkan Allah dengan menunjukkan antuasiasme yang saleh untuk membangun rumah tangga yang memuliakan Allah.

9. Paksa Dirimu Keluar dari Zona NyamanJangan hanya duduk dan kembali lagi ke sama lagi dan sama lagi. Jika kamu mau terus belajar, tetapi tidak tahu persis bagaimana, coba selidiki. Duduklah dalam sebuah kelas, atau bertemu dengan seorang profesor atau pengajar. Tidak yakin tentang mengambil suatu posisi kepemimpinan di perusahaam atau di gereja? Tanya seseorang yang sudah pernah melakukannya. Jangan habiskan waktu mendengar Tuan dan Nyonya Negatif terus! Tidak nyaman berbicara di hadapan orang banyak, dan merasa hal itu menghalangi dirimu? Cobalah hal yang kecil dulu. Kuncinya adalah jangan menunggu kesempatan sempurna untuk datang agar semuanya ideal, tetapi ambil aksi dan bangun kepercayaan dirimu!

10. Jadilah Solusi, bukan MasalahIni suatu sifat kepemimpinan yang sangat luar biasa. Saya membaca pernyataan oleh seseorang ini. “Saya ingat salah satu pekerjaan saya yang pertama. Saya sangat berenergi; saya masuk ke kantor pemilik perusahaan suatu hari untuk memberitahunya bahwa saya frustrasi dengan suatu masalah yang berkelanjutan di kantor. Apa yang ia katakan saya masih ingat terus. Dia berkata, jangan masuk kantor saya lagi dengan suatu masalah tanpa mengusulkan suatu solusi. Dan itu tidak pernah saya lakukan lagi selama 16 tahun saya bekerja di sana!” Betapa pelajaran yang indah untuk dipelajari. Tentu saja, hal yang sama berlaku di rumah Tuhan. Orang bisa berbicara tentang masalah, tetapi mereka tidak pernah mau menjadi bagian dari solusi.

11. Jangan Pernah Masuk Kerja Tanpa Kerjaan Milikilah suatu rencana, dan rencanakanlah pekerjaanmu. Saya tahu banyak orang salesman yang masuk kerja lalu mulai berpikir apa yang mau mereka lakukan hari itu. Itu bukan sifat seorang yang top. Saya menjadi manajer sales selama banyak tahun, dan mereka tidak bekerja dengan cara itu. Kamu perlu suatu rencana harian untuk dilaksanakan, identifikasi apa yang harus dicapai, dan prioritaskan tugas. Jangan habiskan waktu di awal hari memikirkan apa jadinya hari ini. Saya biasanya menyimpan daftar hal-hal yang mau saya lakukan di meja saja. Satu karyawan memberitahu saya, “Saya benci daftar kamu itu!” Saya berkata, “Mengapa?” “Karena tidak ada yang terhapus dari daftar itu kecuali kalau sudah selesai!” Ada orang yang tidak berhasil mencapai apapun karena mereka tidak rapi dan tidak pernah mempersiapkan diri untuk mencapai apapun.

Saya harap beberapa pelajaran yang telah saya dapatkan ini akan membantumu dalam kehidupanmu. Ingat, jangan biarkan sukses merusak anda, atau kegagalan membenamkan anda.


0 Silakan Berkomentar: