“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang
bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad
dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa” (II
Tesalonika 2:3).
Ungkapan ‘murtad’ di sini dapat diterjemahkan ‘kemurtadan.’ Penggunaan artikel mengindikasikan bahwa Paulus melihat adanya penyesatan secara spesifik. Implikasinya adalah bahwa sebelum ‘hari Tuhan,’ akan ada kejadian yang ditandai oleh kemurtadan dari orang-orang yang mengaku telah diselamatkan.
Kata “kemurtadan” ini berasal dari kata Yunani “apostasia” yang berarti “pembelotan” dari, atau “meninggalkan” “iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (Yudas 3). Perhatikan bahwa Rasul menjelaskan kepada kita ini harus terjadi “terlebih dahulu,” sebelum manusia durhaka, yaitu Antikristus “dinyatakan.” Jadi, kemurtadan spesifik dari iman “haruslah datang dahulu,” sebelum Antikristus dinyatakan pada masa Kesusahan Besar. Dr. Charles C. Ryrie berkata bahwa Kemurtadan adalah “suatu pemberontakan agresif melawan Allah yang akan mempersiapkan jalan bagi munculnya manusia durhaka”
Kemurtadan terakhir ini tidak akan muncul tiba-tiba pada periode Kesusahan Besar. Ini mulai dengan suatu gerakan yang disebut sebagai “Pencerahan,” yang telah muncul pada abad pencerahan dan telah mengkarakteristik “Zaman Akali.” Dalam gerakan ini akal manusia menggantikan iman di dalam Alkitab sebagai Firman Allah yang diwahyukan. Dalam bukunya yang berjudul The New Paganism Dr. Harold Lindsell (1913-1998) berkata bahwa Pencerahan “… akan membalikkan apa yang gereja mula-mula telah lakukan dan membawa ke Eropa dan dunia Barat Paganisme Baru (Penyembahan Berhala Baru) pada umumnya; Paganisme Baru menyingkirkan gereja dari posisi agama dan budaya kuncinya dan membawa apa yang sekarang kita sebut dengan Era Pasca-Kristen. [Sebagai hasil dari Pencerahan] di dunia Barat, iman Kristen ada dalam lautan paganisme dan situasi yang tidak lebih baik. Ini justru lebih buruk” (Harold Lindsell, The New Paganism, Harper and Row, 1987, hlm. 45). Pada tiga ratus tahun yang lalu “Pencerahan telah menyerang Kekristenan dalam perjuangan hidup dan mati” (Lindsell, ibid.). Hari ini kita masih hidup dalam “perjuangan antara hidup dan mati.”
Tiga orang yang muncul dari Pencerahan: Johann Semler (1725-1791), Charles Darwin (1809-1882) dan Charles G. Finney (1792-1875). Semler adalah bapa dari metode kritik historis, yang menurunkan otoritas Alkitab. Darwin adalah bapa dari teori evolusi natural, yang menggeser pandangan Alkitabiah tentang manusia sebagai ciptaan istimewa. Finney adalah bapa dari decisionisme, yang menggantikan keselamatan melalui anugerah dengan kemampuan manusia, yang telah membangkitkan kembali ajaran bidat kuno dari Pelagius (sekitar 354-418 AD).
Kritik terhadap Alkitab, penerimaan teori evolusi, dan munculnya decisionisme telah memenuhi gereja-gereja dengan orang-orang yang belum bertobat – yang semakin menjauh dari iman dalam dua ratus tahun terakhir – menghasilkan kemurtadan hari ini di dunia berbahasa Inggris. Dalam khotbah ini saya akan mendiskusikan secara singkat total kemurtadan di gereja-gereja “arus utama,” dan kemurtadan yang sedang bertumbuh di antara gereja injili, “Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad” (II Tesalonika 2:3).
I. Pertama, kemurtadan total dari gereja-gereja “arus utama.”
Yang saya maksudkan dengan “arus utama” adalah denominasi-denominasi besar, seperti gereja-gereja United Presbyterians, United Methodists, Episcopalians, United Church of Christ (yang menghasilkan Barack Obama), cabang-cabang utama dari Lutheranisme, dan gereja-gereja Baptis Amerika, yang “semoderat” dengan gereja-gereja Baptis Selatan, terdiri dari orang-orang seperti Jimmy Carter. II Petrus 2:1 berkata,
“Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka” (II Petrus 2:1).
Berhubungan dengan ayat itu, Dr. John F. Walvoord (1910-2002) berkata,
Nubuatan ini tidak hanya menubuatkan tentang orang-orang tidak percaya dalam dunia yang tidak percaya… Nubuatan ini adalah suatu prediksi bahwa dalam kedok para pengajar Kristen akan muncul dalam pelajaran sejarah gereja orang-orang yang mengingkari doktrin-doktrin pentingnya. Dalam perikop ini [dalam II Petrus 2:1) perhatian kita ditujukan kepada kenyataan bahwa mereka akan mengajarkan penyesatan-penyesatan yang menghancurkan, yang akan menghancurkan iman, pengajaran-pengajaran yang akan… mengingkari Tuhan yang menjadikan mereka… Seseorang yang (1) mengingkari pribadi Yesus Kristus dan (2) mengingkari bahwa Ia telah mati di kayu Salib untuk dosa-dosa kita dan bahwa Ia telah membeli kita dengan darah-Nya sendiri yang mahal bukanlah doktrin Kristen yang sepele; Ini adalah intisarinya. Orang yang mengingkari pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus dalam definisi alkitabiah bukanlah orang Kristen sama sekali. Ia adalah anti-Kristen; ia menentang Injil; ia adalah seorang bidat, seorang yang belum diselamatkan….
Mereka sedang mengajar bahwa Yesus Kristus bukanlah Anak Allah, bahwa kematian-Nya di kayu salib tidak memiliki hubungan dengan pengampunan Allah atas dosa-dosa kita… para dosen di fakultas teologi baik di sekolah tinggi maupun universitas dengan sadar mendeklarasikan diri mereka sebagai para atheis… Atheisme dalam departemen Alkitab dari sekolah milik gereja adalah baru di abad kita ini. Banyak orang Kristen tidak menyadari luas dan dalamnya ketidakpercayaan yang telah merambah gereja, dan penyangkalan terhadap doktrin utama tentang pribadi Kristus dan karya-Nya bagi kita di kayu Salib yang tersebar luas. Petrus telah mengantisipasi hal itu sejak dulu. Tidak perlu menunggu penggenapan [dari nubuatan Petrus]. Itu telah tergenapi sekarang.
Bukan hanya para teolog yang telah mengumumkan bahwa mereka adalah para atheis, mereka juga telah mengumumkan bahwa Allah dari Alkitab telah mati dan tidak ada lagi karena Ia tidak pernah benar-benar ada. Mereka juga mengajar bahwa moralitas Alkitab telah mati. Mereka mengklaim suatu moralitas dibutuhkan hari ini yang cocok dengan situasi modern kita. Mereka menganjurkan untuk membuang moralitas lama, khususnya yang berhubungan dengan masalah seks, dan memperkenalkan standard-standard modern atau yang longgar. Dunia kita sudah sangat ingin sekali mendengar ini dari orang-orang yang mengklaim sebagai jurubicara gereja, untuk memberikan kebebasan kepada mereka untuk hidup layaknya binatang dari pada sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Kita sedang hidup pada hari ketika amoralitas diumumkan sebagai moralitas, dan ketika suatu klaim dibuat untuk standard kehidupan yang baru yang mengabaikan apa yang Alkitab ajarkan (John F. Walvoord, Th.D., in Prophecy and the Seventies, edited by Charles L. Feinberg, Th.D., Ph.D., Moody Press, 1971, hlm. 112-115).
Dr. Walvoord menulis lebih dari 40 tahun yang lalu. Ia adalah seorang teolog yang sangat terhormat, dan pernah menjadi rektor di Dallas Theological Seminary. Saya mengenal beliau, dan beliau pernah berkhotbah di gereja kita. Saya tahu bahwa apa yang beliau katakan sungguh benar, karena saya tamat dari dua seminari liberal saat itu. Ini mungkin mengejutkan beberapa orang bahwa yang disebut gereja-gereja “arus utama” sekarang sedang menganjurkan pemberkatan nikah bagi homoseksual dan gay. Namun itu tidaklah mengejutkan saya. Saya telah mengetahui bahwa mereka telah mengarah ke sana sejak 40 tahun yang lalu.
Jadi, hari ini kita melihat kemurtadan total dari denominasi-denominasi “arus utama.” Mungkin ada orang-orang Kristen sejati yang ada tersebar di antara gereja-gereja tersebut, namun mereka bertumbuh semakin sedikit dan semakin sedikit seiring dengan tahun-tahun yang berlalu. Seperti yang dikatakan Dr. Walvoord tentang seseorang yang mengingkari pengejaran-pengajaran utama dari Injil, “[Ia] bukanlah orang Kristen sama sekali… ia adalah seorang bidat, seorang yang belum diselamatkan.” Ketika Anda menyusuri jalan-jalan di Pasadena, California, dan melihat bangunan-bangunan besar gereja tua, gereja-gereja itu hampir semua digembalakan oleh laki-laki (maupun perempuan) yang belum pernah diselamatkan, dan demikian juga para professor di Fuller Seminary di Pasadena, karena seminari itu telah tenggelam dalam gelapnya teologi liberalism.
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad...” (II Tesalonika 2:3).
Kembali ke abad 19 Spurgeon (1834-1892) berkata, “Gereja sedang terkubur dalam hujan lumpur panas dari bidat modern” (“The Blood Shed for Many,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1974 reprint, hlm. 374). Pada tahun 1901 William Booth (1829-1912), pendiri dari Bala Keselamatan, sebagaimana kemudian tertulis, berkata,
Bahaya utama yang akan kita hadapi di abad ke-20 adalah agama tanpa Roh Kudus, Kekristenan tanpa Kristus. Pengampunan tanpa pertobatan, keselamatan tanpa kelahiran kembali, politik tanpa Allah, dan sorga tanpa neraka” (The War Cry, 5 January, 1901, hlm. 7).
Kedua orang tersebut berasal dari abad sembilan belas dan mereka telah memberikan prediksi yang benar-benar telah terjadi di gereja-gereja di zaman kita ini.
II. Kedua, meningkatnya kemurtadan di antara gereja-gereja evangelikal.
Orang-orang evangelikal sampai beberapa tahun belakangan ini, telah memproklamirkan doktrin-doktrin Alkitab fundamental tentang pribadi dan pekerjaan Kristus. Bagaimanapun, tidaklah semua demikian di antara banyak orang-orang evangelikal hari ini. Dengan mata kepala saya sendiri saya telah menyaksikan enam nubuatan berikut ini benar terjadi dalam lima puluh tahun terakhir ini. Ini sesungguhnya menyakitkan saya untuk mendaftarkan kematian yang terus meningkat di antara gereja-gereja evangelikal.
1. Banyak orang evangelikal yang belum bertobat. Perumpamaan tentang Sepuluh Gadis menggambarkan kebenaran yang sangat mengerikan di hari-hari terakhir. “Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak” (Matius 25:2-3). Separuh dari mereka tidak memiliki Roh Kudus, yang digambarkan dengan minyak. Sehingga, separuh dari mereka belum diselamatkan. Ketika Kristus, sang mempelai datang, Ia berkata kepada gadis-gadis bodoh itu, “Sesungguhnya aku tidak mengenal kamu” (Matius 25:12). Sungguh menyedihkan, pada hari-hari yang jahat ini, sangat banyak orang evangelikal yang belum bertobat, dan tidak akan siap ketika Yesus datang. Dr. W. A. Criswell berkata bahwa 75% dari anggota gereja masih terhilang. Dr. A. W. Tozer berkata bahwa 90% belum diselamatkan. Billy Graham muda berkata bahwa 85% dari antara orang evangelikal masih terhilang. Estimasi-estimasi dari para pemimpin Kristen ini menunjukkan kondisi evangelikalisme hari ini yang sangat menyedihkan.
2. “Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur” (Matius 25:5). Perhatikan bahwa Kristus berkata, “mengantuklah mereka semua lalu tertidur.” Dr. John F. Walvoord berkata, “Ada gereja-gereja hari ini yang begitu dingin dan mati pada Minggu malam – yang belum lama ini memiliki kebaktian malam yang berkembang. Terlalu banyak gereja hari ini hanya memiliki satu kebaktian setiap minggu, Minggu pagi… Kita sedang hidup di zaman ketika gereja memiliki banyak masalah” (ibid., hlm. 112). Juga, di manakah para pemenang jiwa? Di Los Angeles saya tidak tahu tentang gereja lain selain gereja kami sendiri yang memiliki setiap anggota terlibat dalam program memenangkan jiwa. Saya ingat ketika ini bukan suatu kasus, namun itulah sekarang ini. Tuhan tolonglah kami! “Mengantuklah mereka semua lalu tertidur” (Matius 25:5).
3. “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin” (Matius 24:12). Kebanyakan dari gereja kita memiliki sedikit jika bukan tidak memiliki persekutuan, dan tidak memiliki penjangkauan jiwa-jiwa terhilang mingguan. Itu karena para anggotanya tidak memiliki kasih satu dengan yang lainnya, dan tidak memiliki kasih bagi mereka yang terhilang! Pendeta saya, Dr. Timothy Lin, yang juga seorang professor seminari dan presiden seminari. Dr. Lin berkata, “Percaya di dalam Tuhan kita haruslah mutlak, dan saling mengasihi antara satu dengan yang lainnya juga harus mutlak… Kiranya gereja di akhir zaman berpikir tiga kali tentang ini” (Timothy Lin, Ph.D., The Secret of Church Growth, First Chinese Baptist Church, 1992, hlm. 28, 29). “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin” (Matius 24:12).
4. “Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Lukas 18:8). Dr. Lin berkata, “Konteks dari ayat ini jelas mengindikasikan bahwa kata ‘iman’ di sini mengacu pada iman di dalam doa. Dan pernyataan Tuhan kita adalah suatu ratapan karena Jemaat-Nya akan kehilangan iman dari doa pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali” (ibid., hlm. 94, 95). Lagi, Dr. Lin berkata, “Orang sering berkata bahwa tak ada bedanya apakah… Anda berdoa sendiri di rumah atau berdoa bersama saudara dan saudari di gereja. Pernyataan seperti itu hanyalah penghiburan diri dari kemalasan, atau…suatu ketidaktahuan akan kekuatan doa!” Lukas 18:8 menunjukkan bahwa orang-orang Kristen di akhir zaman akan meninggalkan doa bersama, demikian juga doa pribadi. Banyak gereja sekarang memiliki studi Alkitab tengah minggu daripada kebaktian doa. Betapa menyedihkannya ini benar-benar terjadi di hari-hari terakhir ini!
5. “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?” (II Petrus 3:4). Dalam konteks dari II Petrus 3:1-9, Petrus sedang menulis kepada orang-orang Kristen, untuk menjadi “waspada” akan nubuatan-nubuatan tentang Kedatangan Kedua, karena mereka dipengaruhi oleh orang yang bertanya, “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?” Dr. Ed Dobson memberikan suatu tanda tentang hari-hari terakhir yaitu akan ada pengabaian akan tanda-tanda kedatangan Yesus yang tersebar luas” (Dr. Ed. Dobson, The End, Zondervan Publishing House, 1997, hlm. 160). Sahabat saya Dr. C. L. Cagan mengingatkan saya bahwa empat puluh tahun yang lalu ada ketertarikan besar akan tanda-tanda Kedatangan Kristus yang kedua di antara orang-orang evangelikal. “Namun sekarang ketika tanda-tanda itu tergenapi secara literal hampir setiap hari, mereka justru memiliki ketertarikan yang sangat sedikit di dalam nubuatan.” Mengabaikan tanda-tanda Kedatangan Kristus yang Kedua di antara orang-orang evangelikal adalah tanda tentang hari-hari terakhir itu sendiri! – dan suatu gejala keduniawian para anggota gereja di waktu-waktu yang jahat ini.
6. “Mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya” (II Timotius 4:3). Rasul Paulus meminta kita untuk “berkhotbah” (4:2). Namun ia menubuatkan bahwa orang-orang di gereja-gereja akhir zaman “tidak akan tahan” mendengar khotbah, namun akan “mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.” Lima puluh tahun yang lalu ada khotbah yang luar biasa di banyak mimbar kita. Hari ini kita hanya memiliki “pengajaran” ayat per ayat di kebanyakan mimbar. Dr. Lin berkata, “Seorang professor Teologi Sistematika dari suatu seminari di West Coast membuat pernyataan ini: ‘Saya pikir pengajaran dan khotbah persis sama!’ Saya tidak setuju sama sekali dengan pernyataan itu. Pengajaran dan khotbah memiliki dua kategori yang berbeda. Sebagai seorang profesor seminari, ia bahkan tidak dapat membedakan pengajaran dan khotbah. Kemudian dapatkah para mahasiswanya berkhotbah? Jawabannya jelas ‘tidak.’ Berdiri di mimbar, banyak tamatan seminari hari ini hanya dapat memberikan kuliah, namun tidak dapat berkhotbah. Seorang pendeta yang tidak tahu bagaimana berkhotbah seperti jurumasak yang tidak dapat memasak!... Kesuraman gereja di hari-hari terakhir ini bukan karena kurangnya pendeta, namun berlimpahnya pendeta yang [tidak dipanggil oleh Tuhan]” (ibid., hlm. 20, 21).
Hari ini kita melihat kondisi penyesatan yang mengerikan di gereja-gereja arus utama, dan kondisi menyedihkan dari kebanyakan gereja evangelikal. Kami akan sangat kecewa jika kita tidak melihat berbagai kondisi yang telah dinubuatkan dalam Alkitab ini. Berbicara tentang kedatangan-Nya, Tuhan Yesus Kristus berkata,
“Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Lukas 21:28).
Tanda-tanda kedatangan Kristus seharusnya menghiburkan kita di hari-hari penyesatan yang gelap ini. Ketika orang-orang berkata, “Anda terlalu rajin pergi ke gereja,” ingat bahwa keluhan mereka adalah suatu tanda bahwa Yesus akan datang segera. Ketika mereka berkata, “Anda terlalu rajin berdoa” atau “Anda terlalu rajin menginjil,” ingatlah bahwa ini juga suatu tanda bahwa Yesus segera datang! Biarpun yang lain mengantuk dan tertidur, seperti yang dilakukan para gadis bodoh itu, marilah kita tetap terjaga! Terjagalah dalam kebaktian doa! Terjagalah ketika ini adalah saatnya memenangkan jiwa! Terjagalah pada saat mendengar khotbah!
“Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Lukas 21:28).
Dan jika Anda masih belum diselamatkan, ini adalah saatnya Anda terbangun dari dosa, percaya Yesus, dan diselamatkan! Alkitab berkata,
“Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu” (Efesus 5:14).
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa” (II Tesalonika
SUMBER
APOSTASY IN THE CHURCHES –
FORETOLD IN BIBLE PROPHECY)
oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto
Ungkapan ‘murtad’ di sini dapat diterjemahkan ‘kemurtadan.’ Penggunaan artikel mengindikasikan bahwa Paulus melihat adanya penyesatan secara spesifik. Implikasinya adalah bahwa sebelum ‘hari Tuhan,’ akan ada kejadian yang ditandai oleh kemurtadan dari orang-orang yang mengaku telah diselamatkan.
Kata “kemurtadan” ini berasal dari kata Yunani “apostasia” yang berarti “pembelotan” dari, atau “meninggalkan” “iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (Yudas 3). Perhatikan bahwa Rasul menjelaskan kepada kita ini harus terjadi “terlebih dahulu,” sebelum manusia durhaka, yaitu Antikristus “dinyatakan.” Jadi, kemurtadan spesifik dari iman “haruslah datang dahulu,” sebelum Antikristus dinyatakan pada masa Kesusahan Besar. Dr. Charles C. Ryrie berkata bahwa Kemurtadan adalah “suatu pemberontakan agresif melawan Allah yang akan mempersiapkan jalan bagi munculnya manusia durhaka”
Kemurtadan terakhir ini tidak akan muncul tiba-tiba pada periode Kesusahan Besar. Ini mulai dengan suatu gerakan yang disebut sebagai “Pencerahan,” yang telah muncul pada abad pencerahan dan telah mengkarakteristik “Zaman Akali.” Dalam gerakan ini akal manusia menggantikan iman di dalam Alkitab sebagai Firman Allah yang diwahyukan. Dalam bukunya yang berjudul The New Paganism Dr. Harold Lindsell (1913-1998) berkata bahwa Pencerahan “… akan membalikkan apa yang gereja mula-mula telah lakukan dan membawa ke Eropa dan dunia Barat Paganisme Baru (Penyembahan Berhala Baru) pada umumnya; Paganisme Baru menyingkirkan gereja dari posisi agama dan budaya kuncinya dan membawa apa yang sekarang kita sebut dengan Era Pasca-Kristen. [Sebagai hasil dari Pencerahan] di dunia Barat, iman Kristen ada dalam lautan paganisme dan situasi yang tidak lebih baik. Ini justru lebih buruk” (Harold Lindsell, The New Paganism, Harper and Row, 1987, hlm. 45). Pada tiga ratus tahun yang lalu “Pencerahan telah menyerang Kekristenan dalam perjuangan hidup dan mati” (Lindsell, ibid.). Hari ini kita masih hidup dalam “perjuangan antara hidup dan mati.”
Tiga orang yang muncul dari Pencerahan: Johann Semler (1725-1791), Charles Darwin (1809-1882) dan Charles G. Finney (1792-1875). Semler adalah bapa dari metode kritik historis, yang menurunkan otoritas Alkitab. Darwin adalah bapa dari teori evolusi natural, yang menggeser pandangan Alkitabiah tentang manusia sebagai ciptaan istimewa. Finney adalah bapa dari decisionisme, yang menggantikan keselamatan melalui anugerah dengan kemampuan manusia, yang telah membangkitkan kembali ajaran bidat kuno dari Pelagius (sekitar 354-418 AD).
Kritik terhadap Alkitab, penerimaan teori evolusi, dan munculnya decisionisme telah memenuhi gereja-gereja dengan orang-orang yang belum bertobat – yang semakin menjauh dari iman dalam dua ratus tahun terakhir – menghasilkan kemurtadan hari ini di dunia berbahasa Inggris. Dalam khotbah ini saya akan mendiskusikan secara singkat total kemurtadan di gereja-gereja “arus utama,” dan kemurtadan yang sedang bertumbuh di antara gereja injili, “Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad” (II Tesalonika 2:3).
I. Pertama, kemurtadan total dari gereja-gereja “arus utama.”
Yang saya maksudkan dengan “arus utama” adalah denominasi-denominasi besar, seperti gereja-gereja United Presbyterians, United Methodists, Episcopalians, United Church of Christ (yang menghasilkan Barack Obama), cabang-cabang utama dari Lutheranisme, dan gereja-gereja Baptis Amerika, yang “semoderat” dengan gereja-gereja Baptis Selatan, terdiri dari orang-orang seperti Jimmy Carter. II Petrus 2:1 berkata,
“Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka” (II Petrus 2:1).
Berhubungan dengan ayat itu, Dr. John F. Walvoord (1910-2002) berkata,
Nubuatan ini tidak hanya menubuatkan tentang orang-orang tidak percaya dalam dunia yang tidak percaya… Nubuatan ini adalah suatu prediksi bahwa dalam kedok para pengajar Kristen akan muncul dalam pelajaran sejarah gereja orang-orang yang mengingkari doktrin-doktrin pentingnya. Dalam perikop ini [dalam II Petrus 2:1) perhatian kita ditujukan kepada kenyataan bahwa mereka akan mengajarkan penyesatan-penyesatan yang menghancurkan, yang akan menghancurkan iman, pengajaran-pengajaran yang akan… mengingkari Tuhan yang menjadikan mereka… Seseorang yang (1) mengingkari pribadi Yesus Kristus dan (2) mengingkari bahwa Ia telah mati di kayu Salib untuk dosa-dosa kita dan bahwa Ia telah membeli kita dengan darah-Nya sendiri yang mahal bukanlah doktrin Kristen yang sepele; Ini adalah intisarinya. Orang yang mengingkari pribadi dan pekerjaan Yesus Kristus dalam definisi alkitabiah bukanlah orang Kristen sama sekali. Ia adalah anti-Kristen; ia menentang Injil; ia adalah seorang bidat, seorang yang belum diselamatkan….
Mereka sedang mengajar bahwa Yesus Kristus bukanlah Anak Allah, bahwa kematian-Nya di kayu salib tidak memiliki hubungan dengan pengampunan Allah atas dosa-dosa kita… para dosen di fakultas teologi baik di sekolah tinggi maupun universitas dengan sadar mendeklarasikan diri mereka sebagai para atheis… Atheisme dalam departemen Alkitab dari sekolah milik gereja adalah baru di abad kita ini. Banyak orang Kristen tidak menyadari luas dan dalamnya ketidakpercayaan yang telah merambah gereja, dan penyangkalan terhadap doktrin utama tentang pribadi Kristus dan karya-Nya bagi kita di kayu Salib yang tersebar luas. Petrus telah mengantisipasi hal itu sejak dulu. Tidak perlu menunggu penggenapan [dari nubuatan Petrus]. Itu telah tergenapi sekarang.
Bukan hanya para teolog yang telah mengumumkan bahwa mereka adalah para atheis, mereka juga telah mengumumkan bahwa Allah dari Alkitab telah mati dan tidak ada lagi karena Ia tidak pernah benar-benar ada. Mereka juga mengajar bahwa moralitas Alkitab telah mati. Mereka mengklaim suatu moralitas dibutuhkan hari ini yang cocok dengan situasi modern kita. Mereka menganjurkan untuk membuang moralitas lama, khususnya yang berhubungan dengan masalah seks, dan memperkenalkan standard-standard modern atau yang longgar. Dunia kita sudah sangat ingin sekali mendengar ini dari orang-orang yang mengklaim sebagai jurubicara gereja, untuk memberikan kebebasan kepada mereka untuk hidup layaknya binatang dari pada sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Kita sedang hidup pada hari ketika amoralitas diumumkan sebagai moralitas, dan ketika suatu klaim dibuat untuk standard kehidupan yang baru yang mengabaikan apa yang Alkitab ajarkan (John F. Walvoord, Th.D., in Prophecy and the Seventies, edited by Charles L. Feinberg, Th.D., Ph.D., Moody Press, 1971, hlm. 112-115).
Dr. Walvoord menulis lebih dari 40 tahun yang lalu. Ia adalah seorang teolog yang sangat terhormat, dan pernah menjadi rektor di Dallas Theological Seminary. Saya mengenal beliau, dan beliau pernah berkhotbah di gereja kita. Saya tahu bahwa apa yang beliau katakan sungguh benar, karena saya tamat dari dua seminari liberal saat itu. Ini mungkin mengejutkan beberapa orang bahwa yang disebut gereja-gereja “arus utama” sekarang sedang menganjurkan pemberkatan nikah bagi homoseksual dan gay. Namun itu tidaklah mengejutkan saya. Saya telah mengetahui bahwa mereka telah mengarah ke sana sejak 40 tahun yang lalu.
Jadi, hari ini kita melihat kemurtadan total dari denominasi-denominasi “arus utama.” Mungkin ada orang-orang Kristen sejati yang ada tersebar di antara gereja-gereja tersebut, namun mereka bertumbuh semakin sedikit dan semakin sedikit seiring dengan tahun-tahun yang berlalu. Seperti yang dikatakan Dr. Walvoord tentang seseorang yang mengingkari pengejaran-pengajaran utama dari Injil, “[Ia] bukanlah orang Kristen sama sekali… ia adalah seorang bidat, seorang yang belum diselamatkan.” Ketika Anda menyusuri jalan-jalan di Pasadena, California, dan melihat bangunan-bangunan besar gereja tua, gereja-gereja itu hampir semua digembalakan oleh laki-laki (maupun perempuan) yang belum pernah diselamatkan, dan demikian juga para professor di Fuller Seminary di Pasadena, karena seminari itu telah tenggelam dalam gelapnya teologi liberalism.
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad...” (II Tesalonika 2:3).
Kembali ke abad 19 Spurgeon (1834-1892) berkata, “Gereja sedang terkubur dalam hujan lumpur panas dari bidat modern” (“The Blood Shed for Many,” The Metropolitan Tabernacle Pulpit, Pilgrim Publications, 1974 reprint, hlm. 374). Pada tahun 1901 William Booth (1829-1912), pendiri dari Bala Keselamatan, sebagaimana kemudian tertulis, berkata,
Bahaya utama yang akan kita hadapi di abad ke-20 adalah agama tanpa Roh Kudus, Kekristenan tanpa Kristus. Pengampunan tanpa pertobatan, keselamatan tanpa kelahiran kembali, politik tanpa Allah, dan sorga tanpa neraka” (The War Cry, 5 January, 1901, hlm. 7).
Kedua orang tersebut berasal dari abad sembilan belas dan mereka telah memberikan prediksi yang benar-benar telah terjadi di gereja-gereja di zaman kita ini.
II. Kedua, meningkatnya kemurtadan di antara gereja-gereja evangelikal.
Orang-orang evangelikal sampai beberapa tahun belakangan ini, telah memproklamirkan doktrin-doktrin Alkitab fundamental tentang pribadi dan pekerjaan Kristus. Bagaimanapun, tidaklah semua demikian di antara banyak orang-orang evangelikal hari ini. Dengan mata kepala saya sendiri saya telah menyaksikan enam nubuatan berikut ini benar terjadi dalam lima puluh tahun terakhir ini. Ini sesungguhnya menyakitkan saya untuk mendaftarkan kematian yang terus meningkat di antara gereja-gereja evangelikal.
1. Banyak orang evangelikal yang belum bertobat. Perumpamaan tentang Sepuluh Gadis menggambarkan kebenaran yang sangat mengerikan di hari-hari terakhir. “Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak” (Matius 25:2-3). Separuh dari mereka tidak memiliki Roh Kudus, yang digambarkan dengan minyak. Sehingga, separuh dari mereka belum diselamatkan. Ketika Kristus, sang mempelai datang, Ia berkata kepada gadis-gadis bodoh itu, “Sesungguhnya aku tidak mengenal kamu” (Matius 25:12). Sungguh menyedihkan, pada hari-hari yang jahat ini, sangat banyak orang evangelikal yang belum bertobat, dan tidak akan siap ketika Yesus datang. Dr. W. A. Criswell berkata bahwa 75% dari anggota gereja masih terhilang. Dr. A. W. Tozer berkata bahwa 90% belum diselamatkan. Billy Graham muda berkata bahwa 85% dari antara orang evangelikal masih terhilang. Estimasi-estimasi dari para pemimpin Kristen ini menunjukkan kondisi evangelikalisme hari ini yang sangat menyedihkan.
2. “Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur” (Matius 25:5). Perhatikan bahwa Kristus berkata, “mengantuklah mereka semua lalu tertidur.” Dr. John F. Walvoord berkata, “Ada gereja-gereja hari ini yang begitu dingin dan mati pada Minggu malam – yang belum lama ini memiliki kebaktian malam yang berkembang. Terlalu banyak gereja hari ini hanya memiliki satu kebaktian setiap minggu, Minggu pagi… Kita sedang hidup di zaman ketika gereja memiliki banyak masalah” (ibid., hlm. 112). Juga, di manakah para pemenang jiwa? Di Los Angeles saya tidak tahu tentang gereja lain selain gereja kami sendiri yang memiliki setiap anggota terlibat dalam program memenangkan jiwa. Saya ingat ketika ini bukan suatu kasus, namun itulah sekarang ini. Tuhan tolonglah kami! “Mengantuklah mereka semua lalu tertidur” (Matius 25:5).
3. “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin” (Matius 24:12). Kebanyakan dari gereja kita memiliki sedikit jika bukan tidak memiliki persekutuan, dan tidak memiliki penjangkauan jiwa-jiwa terhilang mingguan. Itu karena para anggotanya tidak memiliki kasih satu dengan yang lainnya, dan tidak memiliki kasih bagi mereka yang terhilang! Pendeta saya, Dr. Timothy Lin, yang juga seorang professor seminari dan presiden seminari. Dr. Lin berkata, “Percaya di dalam Tuhan kita haruslah mutlak, dan saling mengasihi antara satu dengan yang lainnya juga harus mutlak… Kiranya gereja di akhir zaman berpikir tiga kali tentang ini” (Timothy Lin, Ph.D., The Secret of Church Growth, First Chinese Baptist Church, 1992, hlm. 28, 29). “Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin” (Matius 24:12).
4. “Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?” (Lukas 18:8). Dr. Lin berkata, “Konteks dari ayat ini jelas mengindikasikan bahwa kata ‘iman’ di sini mengacu pada iman di dalam doa. Dan pernyataan Tuhan kita adalah suatu ratapan karena Jemaat-Nya akan kehilangan iman dari doa pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali” (ibid., hlm. 94, 95). Lagi, Dr. Lin berkata, “Orang sering berkata bahwa tak ada bedanya apakah… Anda berdoa sendiri di rumah atau berdoa bersama saudara dan saudari di gereja. Pernyataan seperti itu hanyalah penghiburan diri dari kemalasan, atau…suatu ketidaktahuan akan kekuatan doa!” Lukas 18:8 menunjukkan bahwa orang-orang Kristen di akhir zaman akan meninggalkan doa bersama, demikian juga doa pribadi. Banyak gereja sekarang memiliki studi Alkitab tengah minggu daripada kebaktian doa. Betapa menyedihkannya ini benar-benar terjadi di hari-hari terakhir ini!
5. “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?” (II Petrus 3:4). Dalam konteks dari II Petrus 3:1-9, Petrus sedang menulis kepada orang-orang Kristen, untuk menjadi “waspada” akan nubuatan-nubuatan tentang Kedatangan Kedua, karena mereka dipengaruhi oleh orang yang bertanya, “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?” Dr. Ed Dobson memberikan suatu tanda tentang hari-hari terakhir yaitu akan ada pengabaian akan tanda-tanda kedatangan Yesus yang tersebar luas” (Dr. Ed. Dobson, The End, Zondervan Publishing House, 1997, hlm. 160). Sahabat saya Dr. C. L. Cagan mengingatkan saya bahwa empat puluh tahun yang lalu ada ketertarikan besar akan tanda-tanda Kedatangan Kristus yang kedua di antara orang-orang evangelikal. “Namun sekarang ketika tanda-tanda itu tergenapi secara literal hampir setiap hari, mereka justru memiliki ketertarikan yang sangat sedikit di dalam nubuatan.” Mengabaikan tanda-tanda Kedatangan Kristus yang Kedua di antara orang-orang evangelikal adalah tanda tentang hari-hari terakhir itu sendiri! – dan suatu gejala keduniawian para anggota gereja di waktu-waktu yang jahat ini.
6. “Mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya” (II Timotius 4:3). Rasul Paulus meminta kita untuk “berkhotbah” (4:2). Namun ia menubuatkan bahwa orang-orang di gereja-gereja akhir zaman “tidak akan tahan” mendengar khotbah, namun akan “mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.” Lima puluh tahun yang lalu ada khotbah yang luar biasa di banyak mimbar kita. Hari ini kita hanya memiliki “pengajaran” ayat per ayat di kebanyakan mimbar. Dr. Lin berkata, “Seorang professor Teologi Sistematika dari suatu seminari di West Coast membuat pernyataan ini: ‘Saya pikir pengajaran dan khotbah persis sama!’ Saya tidak setuju sama sekali dengan pernyataan itu. Pengajaran dan khotbah memiliki dua kategori yang berbeda. Sebagai seorang profesor seminari, ia bahkan tidak dapat membedakan pengajaran dan khotbah. Kemudian dapatkah para mahasiswanya berkhotbah? Jawabannya jelas ‘tidak.’ Berdiri di mimbar, banyak tamatan seminari hari ini hanya dapat memberikan kuliah, namun tidak dapat berkhotbah. Seorang pendeta yang tidak tahu bagaimana berkhotbah seperti jurumasak yang tidak dapat memasak!... Kesuraman gereja di hari-hari terakhir ini bukan karena kurangnya pendeta, namun berlimpahnya pendeta yang [tidak dipanggil oleh Tuhan]” (ibid., hlm. 20, 21).
Hari ini kita melihat kondisi penyesatan yang mengerikan di gereja-gereja arus utama, dan kondisi menyedihkan dari kebanyakan gereja evangelikal. Kami akan sangat kecewa jika kita tidak melihat berbagai kondisi yang telah dinubuatkan dalam Alkitab ini. Berbicara tentang kedatangan-Nya, Tuhan Yesus Kristus berkata,
“Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Lukas 21:28).
Tanda-tanda kedatangan Kristus seharusnya menghiburkan kita di hari-hari penyesatan yang gelap ini. Ketika orang-orang berkata, “Anda terlalu rajin pergi ke gereja,” ingat bahwa keluhan mereka adalah suatu tanda bahwa Yesus akan datang segera. Ketika mereka berkata, “Anda terlalu rajin berdoa” atau “Anda terlalu rajin menginjil,” ingatlah bahwa ini juga suatu tanda bahwa Yesus segera datang! Biarpun yang lain mengantuk dan tertidur, seperti yang dilakukan para gadis bodoh itu, marilah kita tetap terjaga! Terjagalah dalam kebaktian doa! Terjagalah ketika ini adalah saatnya memenangkan jiwa! Terjagalah pada saat mendengar khotbah!
“Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Lukas 21:28).
Dan jika Anda masih belum diselamatkan, ini adalah saatnya Anda terbangun dari dosa, percaya Yesus, dan diselamatkan! Alkitab berkata,
“Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu” (Efesus 5:14).
“Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa” (II Tesalonika
SUMBER
APOSTASY IN THE CHURCHES –
FORETOLD IN BIBLE PROPHECY)
oleh Dr. R. L. Hymers, Jr.
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto
1 Silakan Berkomentar:
Great, artikel luar biasa, janganlah kita turut mengantuk seperti dunia ini yang lelah menantikan tanda tanda kedatangan Kristus
Posting Komentar