Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Bertumbuh Lewat Pencobaan

Setiap Pencobaan adalah kesempatan untuk bertumbuh. Di jalan menuju kedewasaan rohani, pencobaan menjadi batu loncatan dan bukan batu sandungan bila Anda menyadari bahwa pencobaan merupakan kesempatan untuk melakukan hal yang benar sama seperti pencobaan juga merupakan kesempatan untuk melakukan hal yang salah. Pencobaan cuma memberi pilihan. Meskipun pencobaan merupakan senjata utama iblis untuk menghancurkan Anda, Allah ingin menggunakannya untuk mengembangkan Anda. Setiap kali Anda memilih untuk berbuat baik dan bukannya dosa, Anda sedang bertumbuh mendekati karakter Kristus.


     Untuk memahami hal ini, Anda harus terlebih dulu mengenali sifat-sifat karakter Kristus. Salah satu gambaran yang ditulis paling singkat dan jelas tentang karakterNya ialah buah roh: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Kesembilan sifat ini merupakan perluasan dari Hukum yang terutama dan melukiskan suatu gambaran yang indah tentang Yesus Kristus. Yesus merupakan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dan semua buah lainnya yang sempurna yang diwujudkan dalam satu pribadi. Memiliki buah roh berarti bersifat serupa dengan Kristus.
     Lalu, bagaimana Roh Kudus menghasilkan kesembilan sifat buah Roh ini di dalam kehidupan Anda? Apakah Dia  membuatnya secara instan? Apakah Anda akan bangun suatu hari dan tiba-tiba Anda sudah memiliki sifat-sifat ini sepenuhnya? Tidak. Buah selalu menjadi matang secara perlahan. Allah mengembangkan buah roh dalam kehidupan Anda dengan membiarkan Anda mengalami berbagai keadaan di mana Anda tergoda untuk mengungkapkan sifat yang justru berlawanan. Pengembangan karakter selalu melibatkan suatu pilihan, dan pencobaan menyediakan kesempatan tersebut. Misalnya, Allah mengajar kita  mengasihi dengan menempatkan beberapa orang yang tidak menyenangkan di sekeliling kita.

     Tidak diperlukan karakter tertentu untuk mengasihi orang-orang yang baik budi dan mengasihi Anda. Allah mengajarkan sukacita sejati di tengah-tengah penderitaan kepada kita bila kita berpaling  kepadaNya. Kebahagian bergantung pada situasi-situasi luar, tetapi sukacita didasarkan pada hubungan Anda dengan Allah. Allah mengembangkan damai sejahtera yang sesungguhnya di dalam kita, bukan dengan membuat hal-hal berlangsung seperti yang kita rencanakan, melainkan dengan membiarkan terjadinya masa-masa yang kacau dan membingungkan. Siapa pun bisa dengan damai memandang matahari terbenam yang indah atau bersantai saat liburan. Kita belajar damai sejahtera yang sejati dengan memilih untuk mempercayai Allah di dalam keadaan-keadaan di mana kita tergoda untuk khawatir atau takut.
     Demikian juga, kesabaran berkembang di dalam keadaan di mana kita dipaksa untuk menunggu dan tergoda untuk marah atau mengamuk. Allah memakai situasi yang berlawanan dari setiap buah untuk memberi kita sebuah pilihan. Anda tidak bisa mengakui sebagai orang baik jika Anda tidak pernah tergoda untuk bersifat buruk. Anda tidak bisa mengaku setia jika Anda tidak pernah memiliki kesempatan untuk bersifat tidak setia. Kejujuran dibangun dengan mengalahkan godaan untuk bersifat tidak jujur. Kerendahan hati bertumbuh bila kita menolak menjadi sombong. Dan ketekunan berkembang setiap kali Anda menolak pencobaan untuk menyerah. Setiap kali Anda mengalahkan suatu pencobaan, Anda menjadi lebih serupa dengan Yesus.

Bagaimana Pencobaan Bekerja

Adalah berguna jika kita mengetahui bahwa iblis sepenuhnya bisa diramalkan. Dia telah memakai strategi, dan tipuan-tipuan kuno yang sama semenjak penciptaan. Dari Alkitab kita mengetahui bahwa pencobaan mengikuti proses empat langkah, yang dipakai iblis baik terhadap Adam dan Hawa maupun terhadap Yesus.
Pada langkah pertama, iblis mengenali suatu keingin anda dalam diri Anda. Mungkin keinginan untuk yang berdosa, seperti keinginan untuk membalas dendam atau untuk menguasai orang lain. Sadarlah selalu akan bahaya jalan pintas. Hal-hal tersebut sering kali merupakan pencobaan! Iblis berbisik, “kamu layak mendapatkannya, kamu harus memilikinya sekarang. Kita mengira pencobaan berada di sekeliling kita, tetapi Allah berfirman bahwa pencobaan dimulai di dalam diri kita.
 Langkah kedua ialah keraguan. Iblis berusaha membuat Anda meragukan apa yang telah Allah firmankan tentang dosa: Apakah hal tersebut benar-benar salah? Apakah Allah benar-benar melarang kita melakukannya?  Alkitab mengingatkan, “waspadalah! Jangan biarkan pikiran jahat atau keraguan membuatmu berpaling dari Allah yang hidup.
Langkah ketiga ialah tipu daya.  Iblis tidak mampu mengatakan yang sebenarnya dan disebut “bapa segala dusta.”  Segala sesuatu yang Iblis katakan kepada Anda tidaklah benar atau hanya separuh benar. Iblis menawarkan dustanya untuk menggantikan apa yang telah Allah katakan di dalam firmanNya.  Iblis mengatakan, kamu tidak akan mati. Kamu akan menjadi lebih bijaksana seperti Allah. Kamu bisa melakukannya dan lolos dengan selamat. Tidak seorang pun akan tahu.
Langkah keempat ialah ketidaktaatan. Pada akhirnya Anda bertindak berdasarkan pikiran yang selama ini Anda pertimbangkan di dalam benak Anda. Apa yang mulanya merupakan sebuah gagasan muncul dalam perilaku. Anda menyerah pada apapun yang menarik perhatian Anda. Anda mempercayai dusta iblis dan jatuh ke dalam perangkap.


Bagaimana Mengalahkan Pencobaan
Memahami cara kerja pencobaan sangatlah berguna, tetapi ada langkah-langkah khusus yang perlu Anda ambil untuk mengalahkannya.

  1. Jangan mau diintimidasi.
Banyak orang Kristen dibuat takut dan kehilangan semangat akibat pikiran-pikiran yang menghasut, dengan merasa bersalah, karena mereka tidak berada “di luar” jangkauan pencobaan. Inilah kesalahpahaman tentang kedewasaan. Anda tidak akan pernah bertumbuh tanpa pencobaan. Pencobaan adalah tanda bahwa iblis membenci Anda, bukan tanda kelemahan atau sifat keduniawian Anda. Bersikaplah realistis, pencobaan tak dapat terhindarkan; Anda tidak akan pernah dapat menghindarinya sepenuhnya. Dicobai bukanlah dosa. Yesus dicobai, tetapi Dia tidak  pernah berbuat dosa.
Pencobaan menjadi dosa hanya bila Anda menyerah padanya. Sesungguhnya, semakin Anda dekat kepada Allah, semakin gencar iblis berupaya mencobai Anda. Saat Anda menjadi anak Allah, iblis yang bagaikan penjahat memukul manusia, membuat suatu kontrak dengan Anda. Kadang-kadang sementara Anda sedang berdoa, iblis akan mengajukan suatu hal aneh atau pikiran jahat hanya untuk membingungkan Anda dan membuat Anda malu. Jangan takut karena ini, tetapi sadarilah bahwa iblis takut terhadap doa-doa Anda dan segera pusatkan pikiran kembali kepada Allah.
  1. Kenali pola pencobaan Anda dan bersiaplah menghadapinya.
Ada situasi-situasi tertentu yang membuat Anda lebih rentan terhadap pencobaan daripada orang lain. Beberapa situasi akan membuat Anda tersandung dengan cepat; sementara yang lainnya tidak begitu menggangu Anda. Situasi-situasi ini unik bagi kelemahan Anda, dan Anda perlu mengenalinya karena iblis pasti mengenalnya.  Iblis tahu persis apa yang membuat Anda tergelincir, dan dia terus-menerus bekerja untuk memasukkan Anda ke dalam situasi-situasi itu.
Tanyakan diri Anda sendiri, kapankah saya paling sering dicobai? Hari apakah? Jam berapa? Tanyakan, “Dimana saya paling sering dicobai? Di tempat kerja? Di rumah? Tanyakan , “Siapa yang bersamaku ketika aku paling sering dicobai? Teman? Rekan sekerja? Anda perlu mengenali pola khas pencobaan Anda dan selanjutnya bersiap untuk menghindari situasi-situasi tersebut sebanyak mungkin. Perencanaan yang bijak mengurangi pencobaan.
  1. Mintalah pertolongan Tuhan.
Surga memiliki saluran gawat darurat dua puluh empat jam. Allah ingin Anda meminta pertolonganNya  untuk mengatasi pencobaan. Ketika pencobaan menghantam, Anda tidak punya waktu untuk percakapan yang panjang dengan Allah; Anda hanya berseru. Daud, Daniel, Petrus, Paulus, dan jutaan orang lain pernah menaikkan jenis doa yang cepat ini untuk meminta pertolongan di dalam kesulitan. Alkitab menjamin bahwa seruan kita untuk meminta bantuan akan di dengar karena Yesus peduli pada pergumulan kita. Jika Allah terus menanti untuk menolong kita mengalahkan pencobaan, mengapa kita tidak lebih sering berpaling kepadaNya? Secara jujur, kadang kita tidak lebih sering berpaling kepadaNya? Kadang kita menyerah pada pencobaan  dan kita mengira kita lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita daripada Allah.
Kasih Allah abadi, dan kesabaranNya tetap selamanya. Jika Anda harus berseru meminta pertolongan Allah dua ratut kali dalam sehari untuk mengalahkan pencobaan tertentu, Allah akan tetap dengan senang hati memberikan rahmat dan kasih karunia, jadi datanglah dengan berani. Pencobaan –pencobaan membuat kita bergantung kepada Allah. Sama seperti akar bertumbuh makin kuat ketika angin bertiup menerpa sebuah pohon, begitu juga setiap kali Anda menghadapi sebuah pencobaan, Anda menjadi lebih serupa dengan Yesus. Ketika Anda tersandung, dan Anda pasti tersandung, tidaklah fatal. Sebaliknya daripada menyerah. Pandanglah pada Allah, harapkan Dia menolong Anda, dan ingatlah akan upah yang sedang menanti Anda.

Sumber: Gbl Alki Tomboku

0 Silakan Berkomentar: