Keselamatan dari Allah yang benar tidak diperoleh dengan usaha
manusia, tidak juga diperoleh dengan pekerja apapun yang harus dilakukan
manusia. Oleh sebab itu, bagi Anda yang merindukan keselamatan dari
Allah yang hidup dan benar, Anda tidak perlu bersusah hati untuk
memikirkan suatu rencana usaha keselamatan yang dapat mensukseskan
Anda memperoleh keselamatan atau Anda tidak perlu berusaha menguras
tenaga untuk melakukan suatu pekerjaan untuk memperoleh keselamatan dari
Allah yang hidup, dan benar. Alkitab sebagai firman dari Allah yang
hidup, dan benar menyatakan, bahwa keselamatan hanya dapat diperoleh
melalui iman kepada kasih karunia Allah (Efesus 2: 8-9).
Dalam Kisah Para Rasul 16: 30 seorang kepala penjara Filipi yang ingin bunuh diri namun dicegah oleh Rasul Paulus mengajukan sebuah pertanyaan kepada Rasul Paulus dan Silas mengenai upaya apa yang harus dilakukan agar mendapatkan keselamatan dari Allah yang hidup, dan benar (“Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Kisah Para Rasul 16: 30). Apa yang ada di dalam pikiran kepala penjara itu hampir sama dengan pikiran kebanyakan orang mengenai usaha memperoleh keselamatan dari Allah yang hidup dan benar. Memikirkan sebuah usaha atau suatu pekerjaan untuk memperoleh keselamatan merupakan pikiran manusia yang manusiawi, yang dipikirkan oleh kebanyakkan orang. Oleh sebab itulah, manusia membangun usaha untuk memperoleh keselamatan melalui perbuatan baik, amalan atau menjalan ritual ibadah melalui penyiksaan diri seperti bertapa atau dengan usaha membayar surat pengampunan dosa. Kepala penjara Filipi berpikir mungkin Rasul Paulus dan Silas akan member jawaban padanya untuk melakukan salah satu dari sekian banyak cara yang dilakukan manusia untuk memperoleh keselamatan dari Allah yang hidup dan benar.
Dalam Kisah Para Rasul 16: 31 Rasul Paulus dan Silas memberikan jawaban kepada kepala penjara, bahwa ia harus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, ia akan diselamatkan dan seisi rumahnya. Kepala penjara hanya diminta untuk berkomitmen atau hanya diminta untuk menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus, dan mau menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat yang akan memberikan keselamatan baginya. Sebuah jawaban yang memberikan pengharapan padanya bahwa ia pun dapat memiliki jalan keselamatan dari Allah yang hidup dan benar. Selanjutnya Dalam Kisah Para Rasul 16: 32 kepala penjara Filipi berserta seisi rumahnya mendengarkan pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan oleh Rasul Paulus dan Silas mengenai cara memperoleh keselamatan dari Allah yang hidup dan yang benar yakni dengan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat yang telah mati bagi dosanya dan telah bangkit untuk memberikan hidup yang kekal bagi orang yang percaya (Roma 10: 9-10), serta menyerahkan dirinya bagi Kristus (Galatia 2: 20).
Selanjutnya dalam Kisah Para Rasul 16: 32 sesudah mendengarkan jalan keselamatan yang diberitakan Rasul Paulus dan Silas, kepala penjara menerima Yesus sebagai juruselamatnya dan menyerahkan dirinya pada Tuhan Yesus Kristus dengan baptisan sebagai simbol penyerahan diri pada Tuhan Yesus Kristus yang telah mati, dikuburkan dan bangkit untuk memberikan hidup baginya. Baptisan yang diterima kepala penjara Filipi dan keluarganya, yang menerima dan menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus adalah baptisan selam bukan percik, sebab dengan cara diselamlah simbol mengenai kematian, penguburan dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus disimbolkan secara tepat. Dan baptisan yang dilakukan kepada kepala penjara Filipi dan keluarganya merupakan bentuk penyerahan diri mereka kepada Tuhan Yesus Kristus bukan karena keterpaksaan atau ketidakberdayaan sehingga harus diserahkan oleh orang lain seperti praktek baptisan bayi. Baptisan yang benar hanya dilakukan kepada orang yang menyerahkan diri bukan diserahkan (Kisah Para Rasul 2: 41).
Jadi apakah yang harus diperbuat, supaya selamat? Supaya selamat yang harus Anda perbuat ialah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat yang menyelamatkan Anda, dengan cara menyerahkan diriNya disiksa sampai mati tersalib di kayu salib untuk membayar lunas dosa Anda, kemudian dikuburkan dan bangkit untuk memberikan hidup kekal bagi Anda. Dan Anda mau percaya menerimaNya, serta menyerahkan diri bagiNya dilakukan melakukan upacara baptisan yang merupakan symbol penyerahan diri Anda bagi Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat yang menyelamatkan Anda. Selanjutnya Anda harus menjadi anggota jemaat Kristus yang setia melakukan kebenaran dan memberitakan kebenaran kepada jiwa-jiwa yang belum diselamatkan. Sudahkah Anda diselamatkan? Jika belum terimalah Tuhan Yesus Kristus sebagai penyelamatmu dan serahkanlah dirimu dibaptis dalam jemaat yang Alkitabiah.
Penulis Oleh: Ev. Dance S Suat- GBIA AGAPE di lantai 2 hotel Cendana, Kupang-NTT.
Catatan: Sebagai referensi tambahan dari artikel ini, Anda dapat membaca buku tulisan DR. Suhento Liauw, “KAPAN SAJA, SAYA MATI, SAYA PASTI MASUK SURGA.”
Dalam Kisah Para Rasul 16: 30 seorang kepala penjara Filipi yang ingin bunuh diri namun dicegah oleh Rasul Paulus mengajukan sebuah pertanyaan kepada Rasul Paulus dan Silas mengenai upaya apa yang harus dilakukan agar mendapatkan keselamatan dari Allah yang hidup, dan benar (“Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?” Kisah Para Rasul 16: 30). Apa yang ada di dalam pikiran kepala penjara itu hampir sama dengan pikiran kebanyakan orang mengenai usaha memperoleh keselamatan dari Allah yang hidup dan benar. Memikirkan sebuah usaha atau suatu pekerjaan untuk memperoleh keselamatan merupakan pikiran manusia yang manusiawi, yang dipikirkan oleh kebanyakkan orang. Oleh sebab itulah, manusia membangun usaha untuk memperoleh keselamatan melalui perbuatan baik, amalan atau menjalan ritual ibadah melalui penyiksaan diri seperti bertapa atau dengan usaha membayar surat pengampunan dosa. Kepala penjara Filipi berpikir mungkin Rasul Paulus dan Silas akan member jawaban padanya untuk melakukan salah satu dari sekian banyak cara yang dilakukan manusia untuk memperoleh keselamatan dari Allah yang hidup dan benar.
Dalam Kisah Para Rasul 16: 31 Rasul Paulus dan Silas memberikan jawaban kepada kepala penjara, bahwa ia harus percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, ia akan diselamatkan dan seisi rumahnya. Kepala penjara hanya diminta untuk berkomitmen atau hanya diminta untuk menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus, dan mau menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat yang akan memberikan keselamatan baginya. Sebuah jawaban yang memberikan pengharapan padanya bahwa ia pun dapat memiliki jalan keselamatan dari Allah yang hidup dan benar. Selanjutnya Dalam Kisah Para Rasul 16: 32 kepala penjara Filipi berserta seisi rumahnya mendengarkan pemberitaan firman Tuhan yang disampaikan oleh Rasul Paulus dan Silas mengenai cara memperoleh keselamatan dari Allah yang hidup dan yang benar yakni dengan menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat yang telah mati bagi dosanya dan telah bangkit untuk memberikan hidup yang kekal bagi orang yang percaya (Roma 10: 9-10), serta menyerahkan dirinya bagi Kristus (Galatia 2: 20).
Selanjutnya dalam Kisah Para Rasul 16: 32 sesudah mendengarkan jalan keselamatan yang diberitakan Rasul Paulus dan Silas, kepala penjara menerima Yesus sebagai juruselamatnya dan menyerahkan dirinya pada Tuhan Yesus Kristus dengan baptisan sebagai simbol penyerahan diri pada Tuhan Yesus Kristus yang telah mati, dikuburkan dan bangkit untuk memberikan hidup baginya. Baptisan yang diterima kepala penjara Filipi dan keluarganya, yang menerima dan menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus adalah baptisan selam bukan percik, sebab dengan cara diselamlah simbol mengenai kematian, penguburan dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus disimbolkan secara tepat. Dan baptisan yang dilakukan kepada kepala penjara Filipi dan keluarganya merupakan bentuk penyerahan diri mereka kepada Tuhan Yesus Kristus bukan karena keterpaksaan atau ketidakberdayaan sehingga harus diserahkan oleh orang lain seperti praktek baptisan bayi. Baptisan yang benar hanya dilakukan kepada orang yang menyerahkan diri bukan diserahkan (Kisah Para Rasul 2: 41).
Jadi apakah yang harus diperbuat, supaya selamat? Supaya selamat yang harus Anda perbuat ialah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat yang menyelamatkan Anda, dengan cara menyerahkan diriNya disiksa sampai mati tersalib di kayu salib untuk membayar lunas dosa Anda, kemudian dikuburkan dan bangkit untuk memberikan hidup kekal bagi Anda. Dan Anda mau percaya menerimaNya, serta menyerahkan diri bagiNya dilakukan melakukan upacara baptisan yang merupakan symbol penyerahan diri Anda bagi Tuhan Yesus Kristus sebagai juruselamat yang menyelamatkan Anda. Selanjutnya Anda harus menjadi anggota jemaat Kristus yang setia melakukan kebenaran dan memberitakan kebenaran kepada jiwa-jiwa yang belum diselamatkan. Sudahkah Anda diselamatkan? Jika belum terimalah Tuhan Yesus Kristus sebagai penyelamatmu dan serahkanlah dirimu dibaptis dalam jemaat yang Alkitabiah.
Penulis Oleh: Ev. Dance S Suat- GBIA AGAPE di lantai 2 hotel Cendana, Kupang-NTT.
Catatan: Sebagai referensi tambahan dari artikel ini, Anda dapat membaca buku tulisan DR. Suhento Liauw, “KAPAN SAJA, SAYA MATI, SAYA PASTI MASUK SURGA.”
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar