Perayaan Natal akan sangat bermakna kalau yang merayakannya memahami
makna Natal yang sebenarnya. Yesus Kristus lahir karena dosa-dosa kita,
dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita orang berdosa.Secara
Akal sehat Alkitab sudah memberi keterangan yang sangat jelas kepada
kita Tentang kelahiran Kristus
Natal adalah suatu perjalanan terjauh dan tidak terukur dari surga ke bumi. Natal,juga sebuah kerelaan terhina yang tak bisa dipahami akal manusia, yaitu Allah yang suci menjadi manusia yang hina.Natal juga bukan ajang berpesta-pora, mengadakan bazzar Natal, Christmas carol, konsert atau doorprize ini dan itu. Natal itu membuat kita menangis, karena Yesus rela melepas keillahiannya untuk datang ke dunia. Tetapi natal juga membuat kita bahagia karena Yesus bersama dan memeluk kita. Dengan demikian, Natal adalah absolut paradoks, karena di sana ada tangis dan tawa, ada duka dan bahagia sekaligus.
benar memang tidak ada perintah dalam Alkitab untuk merayakan Natal, dan tidak ada larangan untuk merayakan Natal,tetapi Orang Kristen yang menjunjungi tinggi alkitab sebagai sumber otoritas kebenaran tidak boleh mengimani bahwa Yesus lahir tanggal 25 atau mengimani Bulan desember Yesus lahir, ini salah tidak alkitabiah,natal boleh dirayakan kapan saja. Asalkan perayaan natal dijadikan momentum untuk menyatakan rasa syukur karena Bapa telah mengirimkan AnakNya yang tunggal lahir dan mati untuk menanggung hukuman dosa kita, sekaligus kesempatan ini dijadikan ajang untuk membagikan berita injil kepada orang lain. Yang harus selalu kita ingat dan hayati setiap kali kita merayakan natal adalah karena dosa kitalah Yesus Kristus lahir ke dunia (Mat. 1:21).
Merayakan natal adalah tindakan rasa syukur atas Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan. Ini adalah peristiwa yang sangat agung dan mulia.Perayaan Natal akan sangat bermakna kalau yang merayakannya memahami makna Natal yang sebenarnya. Yesus Kristus lahir karena dosa-dosa kita, dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita orang berdosa Filipi 2:5-7.
Secara Akal sehat Alkitab sudah memberi keterangan yang sangat jelas kepada kita Tentang kelahiran Kristus.
Zakharia dan Elisabet adalah suami istri yang sudah tua namun belum dikaruniai anak. Zakharia adalah seorang imam dari suku Lewi. Tentu permintaan doa Zakharia dan Elisabet ialah seorang anak. Di pihak Allah, Ia telah lama tidak berbicara kepada bangsa Yahudi. Sudah sekitar 400 tahun sejak Ia berbicara kepada nabi terakhir yaitu Maleakhi. Dalam firmanNya kepada Maleakhi Allah berjanji akan mengirim Elia untuk mendahului kedatanganNya menjenguk bangsa Yahudi. Allah Jehovah menjenguk manusia adalah hari yang dahsyat (Mal.4:5).
Pada saat Zakharia bertugas melaksanakan tugas keimamatannya, dikatakan ada banyak orang berkumpul di luar. Hanya ada tiga acara yang dihadiri orang banyak yaitu Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun. Tetapi dengan banyaknya orang yang berkumpul hampir dapat dipastikan bahwa itu adalah hari raya Paskah.
Ketika Maria diberi tahu bahwa Elisabet sedang mengandung, dan ia mengunjunginya, bayi Yohanes dalam kandungan melonjak (Luk.1:44), itu karena bayi Yohanes sudah berumur sekitar tujuh bulan, jika Maria berkunjung setelah beberapa minggu diberitahukan oleh malaikat.
Yohanes adalah nama yang diharuskan oleh Allah, dan dikatakan bahwa ia akan berjalan dalam roh dan kuasa Elia (Luk.1:17). Dan Tuhan Yesus berkata bahwa Yohanes sesungguhnya adalah Elia (Mat.11:14). Arti kata Yohanes (ioannes) ialah, (Jehovah is a gra-cious giver) Jehovah adalah pemberi yang murah hati.
Kapan sesungguhnya Yesus lahir? Alkitab mencatat Yesus dikandung pada bulan ke-enam menurut kalender Yahudi yaitu jatuh pada bulan September, Luk 1:26 (bulan pertama Yahudi yaitu bulan Maret-April). Anda tinggal menghitung,(Sebagaimana natur nya manusia di kandung itu 9 bulan hal ini sama sperti Yesus di kandung) jika Yesus dikandung bulan September, kapankah Ia dilahirkan? Kemudian, ketika Yesus dilahirkan, ada gembala-gembala yang tinggal untuk menjaga dombanya di padang. Mungkinkah ada gembalah yang nekat menjaga dombanya pada musim dingin yang suhunya di bawa nol derajat Celsius? Tidak mungkin. Domba pun tidak mungkin ada di sana, apalagi gembalanya.
1.Nisan –>Maret Atau Bulan pertama menurut kalender yahudi (lihat Kitab Ester 3:7)
2.Iyar –> April
3.Siwan –> Mei
4.Tamus –>Juni
5.Ab –> Juli
6.Elul –>Agustus
7.Tisyri –>September
8.Markhesywan –>Oktober
9.Kislew –>November
10.Tebet –> Desember
11.Syebat –> Januari
12.Adar –> Februari Atau bulan ke 12 menurut kalender yahudi (lihat Kitab Ester 3:13)
Masih banyak lagi fakta sejarah dan kebenaran Alkitab yang membuktikan bahwa Yesus Kristus lahir bukan pada bulan Desember.
Kemungkinan besar Yesus Kristus dilahirkan Antara bulan Juni-Juli. Di Israel, bulan Mei sampai Oktober adalah musim panas (Lihat: Bible Almanac/kamus alkitab). Di bulan ini baik sekali dilakukan perjalanan jauh, dan pada bulan ini juga para gembala domba sedang berada di padang. Sangat jelas tidak mungkin Yesus dilahirkan bulan Desember. Orang Kristen yang alkitabiah tidak boleh mengimani bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember. Sebagian besar orang Kristen yang merayakan Natal pada tanggal 25 Desember disebabkan karena sikap yang tidak kritis dan ikut-ikutan saja tidak mempelajari Alkitab dengan benar. jika Anda mengasihi Tuhan dan mencintai kebenaran, maka Anda harus memilih kebenaran (2 Kor 13:8). Kita harus meninggikan Alkitab sebagai sumber kebenaran Firman Tuhan bukan ikut-ikutan.
Berbagai Ornamen Natal.
Pohon Natal adalah tradisi yang dimulai di Jerman. Masyarakat di Jerman mengambil pohon evergreen untuk dihias di rumah pada musim dingin, sebagai lambang keabadian karena pohon ini tidak gugur sekalipun di musim dingin. Menurut keterangan berbagai Encyclopedia, orang Kristen awal memperi-ngati natal hanya dengan sebuah palungan kosong untuk mengingat bayi Yesus yang terbaring di palungan.
Santa Klaus sesungguhnya hanyalah sebuah cerita yang dibesar-besarkan, dan iblis pakai untuk membelokkan iman orang Kristen sejak kecil. Di USA dan Eropa, anak-anak Kristen diajarkan untuk berdoa kepada Santa Klaus meminta hadiah. Betapa menyesatkan tindakan demikian. Di kitab Wahyu Yesus Kristus digambarkan “ Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. Dan kaki-Nya mengkilap bagai-kan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah” (Rev 1:14-15). Rambutnya putih metah, dan suaranya bagaikan desau air ho..ho..ho.. Sejak kecil anak-anak dibelokkan pikiran-nya untuk menggantikan Yesus Kristus dengan Santa Klaus.
Sikap Orang Kristen Alkitabiah?
Iblis memakai berbagai hal dan berbagai cara untuk menggerogoti iman kekristenan yang murni alkitabiah. Kelompok Saksi Jehovah tidak merayakan Natal sama sekali. Banyak orang Kristen bertanya, apakah dibenarkan untuk merayakan Natal? Saya sering memberi jawaban bahwa tidak ada perintah Alkitab untuk merayakan Natal, dan juga tidak ada larangan.
Namun meyakini bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember adalah sebuah kesalahan, apalagi merayakannya dengan heboh. Tuhan tidak perintah-kan murid-muridNya merayakan kelahiranNya bah-kan pada saat Kristus masih di dunia Ia sendiri tidak pernah merayakan hari kelahiranNya. Tetapi tidak ada salahnya kita memperingati, bukan merayakan. Kita memperingati bahwa Yesus Kristus pernah dila-hirkan sebagai manusia dan karena menjadi manu-sialah maka ia bisa disalibkan sebagai manusia.
Natal adalah suatu perjalanan terjauh dan tidak terukur dari surga ke bumi. Natal,juga sebuah kerelaan terhina yang tak bisa dipahami akal manusia, yaitu Allah yang suci menjadi manusia yang hina.Natal juga bukan ajang berpesta-pora, mengadakan bazzar Natal, Christmas carol, konsert atau doorprize ini dan itu. Natal itu membuat kita menangis, karena Yesus rela melepas keillahiannya untuk datang ke dunia. Tetapi natal juga membuat kita bahagia karena Yesus bersama dan memeluk kita. Dengan demikian, Natal adalah absolut paradoks, karena di sana ada tangis dan tawa, ada duka dan bahagia sekaligus.
benar memang tidak ada perintah dalam Alkitab untuk merayakan Natal, dan tidak ada larangan untuk merayakan Natal,tetapi Orang Kristen yang menjunjungi tinggi alkitab sebagai sumber otoritas kebenaran tidak boleh mengimani bahwa Yesus lahir tanggal 25 atau mengimani Bulan desember Yesus lahir, ini salah tidak alkitabiah,natal boleh dirayakan kapan saja. Asalkan perayaan natal dijadikan momentum untuk menyatakan rasa syukur karena Bapa telah mengirimkan AnakNya yang tunggal lahir dan mati untuk menanggung hukuman dosa kita, sekaligus kesempatan ini dijadikan ajang untuk membagikan berita injil kepada orang lain. Yang harus selalu kita ingat dan hayati setiap kali kita merayakan natal adalah karena dosa kitalah Yesus Kristus lahir ke dunia (Mat. 1:21).
Merayakan natal adalah tindakan rasa syukur atas Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan. Ini adalah peristiwa yang sangat agung dan mulia.Perayaan Natal akan sangat bermakna kalau yang merayakannya memahami makna Natal yang sebenarnya. Yesus Kristus lahir karena dosa-dosa kita, dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita orang berdosa Filipi 2:5-7.
Secara Akal sehat Alkitab sudah memberi keterangan yang sangat jelas kepada kita Tentang kelahiran Kristus.
Zakharia dan Elisabet adalah suami istri yang sudah tua namun belum dikaruniai anak. Zakharia adalah seorang imam dari suku Lewi. Tentu permintaan doa Zakharia dan Elisabet ialah seorang anak. Di pihak Allah, Ia telah lama tidak berbicara kepada bangsa Yahudi. Sudah sekitar 400 tahun sejak Ia berbicara kepada nabi terakhir yaitu Maleakhi. Dalam firmanNya kepada Maleakhi Allah berjanji akan mengirim Elia untuk mendahului kedatanganNya menjenguk bangsa Yahudi. Allah Jehovah menjenguk manusia adalah hari yang dahsyat (Mal.4:5).
Pada saat Zakharia bertugas melaksanakan tugas keimamatannya, dikatakan ada banyak orang berkumpul di luar. Hanya ada tiga acara yang dihadiri orang banyak yaitu Paskah, Pentakosta dan Pondok Daun. Tetapi dengan banyaknya orang yang berkumpul hampir dapat dipastikan bahwa itu adalah hari raya Paskah.
Ketika Maria diberi tahu bahwa Elisabet sedang mengandung, dan ia mengunjunginya, bayi Yohanes dalam kandungan melonjak (Luk.1:44), itu karena bayi Yohanes sudah berumur sekitar tujuh bulan, jika Maria berkunjung setelah beberapa minggu diberitahukan oleh malaikat.
Yohanes adalah nama yang diharuskan oleh Allah, dan dikatakan bahwa ia akan berjalan dalam roh dan kuasa Elia (Luk.1:17). Dan Tuhan Yesus berkata bahwa Yohanes sesungguhnya adalah Elia (Mat.11:14). Arti kata Yohanes (ioannes) ialah, (Jehovah is a gra-cious giver) Jehovah adalah pemberi yang murah hati.
Kapan sesungguhnya Yesus lahir? Alkitab mencatat Yesus dikandung pada bulan ke-enam menurut kalender Yahudi yaitu jatuh pada bulan September, Luk 1:26 (bulan pertama Yahudi yaitu bulan Maret-April). Anda tinggal menghitung,(Sebagaimana natur nya manusia di kandung itu 9 bulan hal ini sama sperti Yesus di kandung) jika Yesus dikandung bulan September, kapankah Ia dilahirkan? Kemudian, ketika Yesus dilahirkan, ada gembala-gembala yang tinggal untuk menjaga dombanya di padang. Mungkinkah ada gembalah yang nekat menjaga dombanya pada musim dingin yang suhunya di bawa nol derajat Celsius? Tidak mungkin. Domba pun tidak mungkin ada di sana, apalagi gembalanya.
1.Nisan –>Maret Atau Bulan pertama menurut kalender yahudi (lihat Kitab Ester 3:7)
2.Iyar –> April
3.Siwan –> Mei
4.Tamus –>Juni
5.Ab –> Juli
6.Elul –>Agustus
7.Tisyri –>September
8.Markhesywan –>Oktober
9.Kislew –>November
10.Tebet –> Desember
11.Syebat –> Januari
12.Adar –> Februari Atau bulan ke 12 menurut kalender yahudi (lihat Kitab Ester 3:13)
Masih banyak lagi fakta sejarah dan kebenaran Alkitab yang membuktikan bahwa Yesus Kristus lahir bukan pada bulan Desember.
Kemungkinan besar Yesus Kristus dilahirkan Antara bulan Juni-Juli. Di Israel, bulan Mei sampai Oktober adalah musim panas (Lihat: Bible Almanac/kamus alkitab). Di bulan ini baik sekali dilakukan perjalanan jauh, dan pada bulan ini juga para gembala domba sedang berada di padang. Sangat jelas tidak mungkin Yesus dilahirkan bulan Desember. Orang Kristen yang alkitabiah tidak boleh mengimani bahwa Yesus lahir tanggal 25 Desember. Sebagian besar orang Kristen yang merayakan Natal pada tanggal 25 Desember disebabkan karena sikap yang tidak kritis dan ikut-ikutan saja tidak mempelajari Alkitab dengan benar. jika Anda mengasihi Tuhan dan mencintai kebenaran, maka Anda harus memilih kebenaran (2 Kor 13:8). Kita harus meninggikan Alkitab sebagai sumber kebenaran Firman Tuhan bukan ikut-ikutan.
Berbagai Ornamen Natal.
Pohon Natal adalah tradisi yang dimulai di Jerman. Masyarakat di Jerman mengambil pohon evergreen untuk dihias di rumah pada musim dingin, sebagai lambang keabadian karena pohon ini tidak gugur sekalipun di musim dingin. Menurut keterangan berbagai Encyclopedia, orang Kristen awal memperi-ngati natal hanya dengan sebuah palungan kosong untuk mengingat bayi Yesus yang terbaring di palungan.
Santa Klaus sesungguhnya hanyalah sebuah cerita yang dibesar-besarkan, dan iblis pakai untuk membelokkan iman orang Kristen sejak kecil. Di USA dan Eropa, anak-anak Kristen diajarkan untuk berdoa kepada Santa Klaus meminta hadiah. Betapa menyesatkan tindakan demikian. Di kitab Wahyu Yesus Kristus digambarkan “ Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api. Dan kaki-Nya mengkilap bagai-kan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah” (Rev 1:14-15). Rambutnya putih metah, dan suaranya bagaikan desau air ho..ho..ho.. Sejak kecil anak-anak dibelokkan pikiran-nya untuk menggantikan Yesus Kristus dengan Santa Klaus.
Sikap Orang Kristen Alkitabiah?
Iblis memakai berbagai hal dan berbagai cara untuk menggerogoti iman kekristenan yang murni alkitabiah. Kelompok Saksi Jehovah tidak merayakan Natal sama sekali. Banyak orang Kristen bertanya, apakah dibenarkan untuk merayakan Natal? Saya sering memberi jawaban bahwa tidak ada perintah Alkitab untuk merayakan Natal, dan juga tidak ada larangan.
Namun meyakini bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember adalah sebuah kesalahan, apalagi merayakannya dengan heboh. Tuhan tidak perintah-kan murid-muridNya merayakan kelahiranNya bah-kan pada saat Kristus masih di dunia Ia sendiri tidak pernah merayakan hari kelahiranNya. Tetapi tidak ada salahnya kita memperingati, bukan merayakan. Kita memperingati bahwa Yesus Kristus pernah dila-hirkan sebagai manusia dan karena menjadi manu-sialah maka ia bisa disalibkan sebagai manusia.
0 Silakan Berkomentar:
Posting Komentar