Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

TAHUKAH ANDA TENTANG “Injil Barnabas” ?

Kita mengenal 4 Injil dalam Alkitab, yaitu Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Pernahkah Anda mendengar nama “injil Barnabas”? Tahukah Anda isi “Injil Barnabas?”Mengapa “Injil Barnabas” tidak ada dalam Alkitab? Anda ingin tahu jawabannya? Silakan menyimak dialog berikut ini. Ambil dan Bacalah!
Tanya  : Saya pernah mendengar bahwa selain Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes,  ada Injil lain yang tidak ada dalam Alkitab, yaitu “Injil Barnabas”. Sejak kapan “Injil Barnabas” dikenal orang Kristen?
Jawab: Naskah yang disebut sebagai “Injil Barnabas”  muncul pertama kali  pada tahun 1709 dalam bahasa Itali. Naskah itu diterima John Toland di Amsterdam dari Craemer, seorang penasihat raja Prusia. Pada tahun 1718 ‘Injil Barnabas’ mulai disebut dalam karangan John Toland yang berjudul ‘Nazarenus or Jewish, Gentile and Mahometan Christianity’. Naskah itu disimpan di Perpustakaan Wina pada tahun 1738. “Injil Barnabas” mulai menghebohkan ketika diterbitkan terjemahannya ke dalam bahasa Inggeris oleh Lonsdale dan Laura Rag dengan diberi judul ‘The Gospel of Barnabas’ (Oxford, 1907). Pada tahun 1908 kitab ini diterjemahkan oleh Khalil Saada ke dalam bahasa Arab, dan pada akhirnya diperkenalkan ke Indonesia oleh Ahmad Shalaby.
Tanya: Siapakah penulis “Injil Barnabas” dan kapan ditulis?
Jawab: Beberapa ahli berpandangan bahwa penulis “Injil Barnabas” adalah seorang biarawan yang bernama Marino. Dia adalah seorang Yahudi-Spanyol yang tinggal di Italia. Kemungkinan sebelumnya ia beragama Katolik lalu berpindah ke agama Islam dan berusaha menyesuaikan kitab Injil dengan ajaran agama Yahudi (panyangkalan Yesus sebagai Messias) dan Islam (Penonjolan Muhammad). Sesudah ia memeluk agama Islam, namanya diubah menjadi Musatafa Al-’Arandi. Bahasa asli “Injil Barnabas” merupakan campuran dari dua dialek Italia yaitu ‘Tuska & Venezia’. Dari isi Injil Barnabas dapat dilihat pula  bahwa penulisnya memiliki satu pengetahuan Al Qur’an yang luas dan isinya memuat terjemahan secara hurufiah dari ayat-ayat Al Qur’an. Dari pengujian kertas dan tinta yang digunakan, nampak bahwa itu ditulis pada abad ke 15 atau ke 16. Isi “Injil Barnabas” juga mencerminkan beberapa teologi Katolik yang lahir pada abad pertengahan.  

Tanya: Jadi penulis “Injil Barnabas” bukan Barnabas dalam Perjanjian Baru?

Jawab: Bukan. Penulis “Injil Barnabas” bukanlah Barnabas dalam Alkitab Perjanjian Baru. Memang ada nama Barnabas dalam Kisah Para Rasul 4:36 yaitu nama baru yang diberikan kepada seorang yang bernama Yusuf. Yusuf menjual ladangnya dan hasil penjualannya diberikan kepada para rasul untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang miskin. Kebaikannya mendorong mereka untuk menamakannya Barnabas, yang berarti “Anak Penghiburan”. Akan tetapi dalam “Injil Barnabas”, penulisnya membuat kesalahan besar dengan memberikan kesan bahwa nama Barnabas diberikan kepadanya oleh YESUS dan dia adalah termasuk salah seorang dari 12 murid Tuhan Yesus.
Tanya : Apakah isi “Injil Barnabas”? Apa perbedaannya dengan Injil yang ada dalam Alkitab?
Jawab: Dalam kekristenan, “Injil Barnabas” tidak diakui sebagai Injil yaitu kabar baik yang menceritakan kehidupan dan karya TUHAN YESUS.  “Injil Barnabas” berisi 222 bab yang isinya merupakan usaha untuk menyelaraskan ke-empat Injil kanonik ( Matius, Markus, Lukas dan Yohanes) menjadi satu Injil yang dibumbui dengan tradisi tradisi Yahudi, Kristen dan Islam. Secara garis besar, pandangan “Injil Barnabas” terhadap iman Kristen antara lain menyangkal ke-TUHAN-an YESUS, menolak misteri salib dan kebangkitan, “mengkambing-hitamkan Rasul Paulus dan mempertentangkannya dengan Barnabas seolah-olah kedua Rasul tersebut berpisah karena perbedaan teologis dan doktrin. Pandangan tersebut ternyata dipergunakan oleh mereka yang menyerang iman Kristen sampai saat ini.
Selain itu, ada banyak bagian dalam buku ini  yang isinya  berbeda dengan Injil Kanonik, misalnya:
a. Kesalahan mengenali Barnabas sebagai murid YESUS.
Pada pembuka kitab “Injil Barnabas” disebutkan bahwa Barnabas salah seorang murid Yesus, yang bersama-sama dengan Petrus, Yohanes dan Yakobus hadir waktu Yesus dimuliakan di atas gunung (Bab-42). Yesus mengatakan kepada Barnabas bahwa Ia tidak akan disalibkan (Bab-112), bahkan Yesus memerintahkan Barnabas untuk menulis Injil (Bab-221). Fakta ini jelas berbeda dengan ke-empat Injil. Dalam Injil kanonik tidak dikenal murid bernama Barnabas, ia baru muncul di masa Kisah Para Rasul sesudah Yesus (Kisah 4:36).
b. Kesalahan memahami tahun Yobel.
Dalam Bab-82 disebut bahwa ‘Tahun Jobel’ dirayakan setiap 100 tahun, padahal dalam Perjanjian Lama (Imamat 25:8-55;27:16-25) disebut bahwa tahun Jobel lamanya 50 tahun. Ini menunjukkan bahwa ”Injil Barnabas” baru ditulis setelah tahun 1300 karena pada tahun itu Paus Bonifacius VII mendekritkan perubahan tahun Jobel menjadi 100 tahun.
c. Kejanggalan geografi dan budaya dalam ”Injil Barnabas
Ada beberapa kejanggalan geografi dan budaya dalam ”Injil Barnabas” yang menunjukkan fakta kuat bahwa Barnabas bukan ‘saksi mata’. Disebutkan bahwa Yesus naik kapal ke Nazaret (Bab-20), padahal Nazaret ada di pegunungan. Yesus disebut naik dari Nazaret ke Kapernaum (Bab-21) padahal Kapernaum lebih rendah dari Nazaret. Pada Bab-145-150 disebut bahwa kaum Farisi menjadi rahib, tidak kawin, dan berjubah istimewa, dan berasal nabi Elia. Ini sebenarnya gambaran kekristenan pada abad-abad pertengahan setelah timbulnya kerahiban.
Disebutkan bahwa prajurit Romawi berguling seperti tong anggur kosong ke luar dari bait Allah (Bab-152). Kenyataannya, pada masa Yesus orang Romawi tidak diperkenankan masuk bait Allah, dan pembuatan tong-tong anggur dari kayu adalah budaya abad pertengahan. Bab-69 menyebut para imam berpakaian indah dan naik kuda, padahal dalam Injil kanonik para Imam tidak pernah disebut naik kuda. Pada Bab-56-58,135 ada diskripsi tentang tujuh dosa pokok dan tujuh tingkat dalam neraka. Ini adalah hasil teologia Katolik abad pertengahan
d. Nafas Islam dalam ”Injil Barnabas”.

Dalam “Injil Barnabas” ternyata banyak bagian yang sebenarnya bernafaskan ajaran Islam, ini menunjukkan bahwa “Injl Barnabas” di tulis sesudah kehadiran agama Islam. Beberapa contoh mengenai hal ini adalah:

Pada Bab-44 disebutkan bahwa Abraham mengorbankan Ismail dan menunjuk Muhammad sebagai nabi Besar, dan disebutkan bahwa Adam berseru: ‘Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah itu.” (Bab-39,54,97).
Yesus dihadapan Sanhedrin disebut menyangkal dirinya sebagai ‘Messias’ dan menunjuk nabi yang akan datang sesudahnya (Bab-72,96). Yesus dianggap bukan ‘Anak Allah’ (Bab-48,98,222), malah pengakuan Petrus bahwa ‘Yesus adalah Anak Allah’ dianggap dosa besar (Bab-70, bandingkan Matius 16:16). Yesus juga tidak disalib karena digantikan oleh Yudas (Bab-217) dan Yesus tidak mati maupun bangkit (Bab-221-222).

Ada anggapan bahwa Messias adalah dari keturunan Ismael (Bab-43,55). Dalam Bab-192-192, Nikodemus dikatakan menemukan kitab Musa di bait Allah dan membaca bahwa ‘Ismael adalah ayah Messias’ dan ‘Ishak adalah ayah utusan Messias.’ Jadi, Yesus dalam “Injil Barnabas” seakan-akan ‘Yohanes Pembaptis’ bagi Muhammad, itulah sebabnya dalam “Injil Barnabas” Yohanes Pembaptis tidak disebut-sebut.

Dalam “Injil Barnabas” ada ungkapan mengenai ‘kelima waktu sembahyang’ dan ‘Uraian mengenai Allah dan sifat-sifatnya’ yang dengan jelas kita ketahui sebagai hasil teologi Islam.
Namun demikian, kamus Islam sendiri menyebut tentang kitab ini bahwa: “Sehubungan dengan Injil Barnabas tidak ada yang keberatan atasnya sebagai suatu kepalsuan zaman pertengahan …. Ia mengandung sejumlah pertentangan yang dipastikan bermula sejak abad pertengahan dan tidak pada zaman sebelum itu.” Bahkan, disebutkan pula bahwa buku itu malah tidak sesuai dengan aqidah Islam sendiri: “Ia memutar balikkan keutuhan doktrin Islam, menyebut Isa dengan “al-Masi’ah” yang Islam tidak membenarkannya.”
KESIMPULAN :Jadi dari penjelasan di atas, nyatalah bahwa yang disebut “Injil Barnabas” sebenarnya hanyalah buku yang tidak kita akui sebagai Injil. Masih adakah karangan “Injil yang lain” di luar Alkitab selain “Injil Barnabas?”

0 Silakan Berkomentar: